ilustrasi: teknologi. i-scoop.eu
Selamat Shubu dan selamat beristirahat untuk kita semua. Kali ini ane ingin bahas sedikit tentang "Ketika Teknologi Mengubah Interaksi Manusia", Ketika perilaku manusia pinda kedunia online, psikologi pun berpindah menjadi Ciberpsychology.
Teknologi dan platform mengubah polah hubungan interaksia manusia. Jika dalam Bisnis ia menimbulkan kontribusi yang sangat besar untuk pemerataan, kecepatan dan layanan, sejumlah psikolog telah menemukan gejala-gejala efek negatif yang perlu kita renungkan dan atasi bersama. Ingat, yang dapat di buat menjadi platform bukan hanya produk-produk dan perusahaan-perusahaan sebagaimana yang sudah kita kenal seperti GO-JEK, Amazon, atau Nike. Banyak "wirausaha" yang juga melihat peluang mempertemukan supply dengan demand-nya dalam industri mainan anak-anak (online game) pendidikan parenting, dan sebagainya.
Baca Juga: Kengerian Cyber Stalking Saat Mengintai Mangsanya
Seperti yang kita ketahui Industri seks misalanya dapat mempertemukan mental-mental the slave dan the master yang dilakukan sekaligus menawarkan jasa-jasa hiburan.
Demikian pula industri online dating, hoaks politik, dan hal-hal yang tumbuh dari semak-semak yang gelap. Semua itu berawal dari informasih yang sangat dibutuhkan oleh kedua pihak, baik supplier maupun user. Platform selalu dimulai dari informasi. Jelas dunia ini tengah berubah.
"KEHIDUPAN BARU"
Bayangkan pula apa yang terjadi bila seorang anak, sejak bayi diasuh oleh orangtua yang tidak fokus. Separuh perhatiannya ada di gawai yang selalu menemani ibu. Padahal pola asu sangat memengaruhi kepribadian anak dan hubungan orangtua anak di masa depan.
Ya bukankah dulu orangtua kita begitu fokus menyusui kita sambil membelai, mencium dan memeluk kita!!! Sementara makin banyak kita temui ibu-ibu mudah yang tengah menyusui, namun asyik dalam percakapan di media sosial. Bayi yang lahir di abad 21 ini, bisa jadi dibesarkan dengan pola asuh dan hubungan emosional yang berbeda.....
