Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat penampilan menjadi lebih keren, mulai dari memperhatikan pakaian, tas, sepatu, aksesoris, hingga membuat karya seni di tubuh alias tato. Yap! Tato memang kerap dipilih sebagai salah satu cara untuk membuat diri menjadi lebih keren. Bahkan, membuat tulisan atau gambar pada tubuh dengan memasukkan pigmen (warna) ke dalam kulit ini juga sering dikatakan sebagai karya seni.
Saat ini, tato memang kerap dianggap sebagai suatu karya seni, tapi ternyata zaman dulu tato dianggap sebagai sesuatu yang sakral loh. Yap! Tato memang sudah ada sejak lama, bahkan lebih dari 5.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti melalui mumi Ötzi the Iceman, pemilik tato tertua. Pada tubuhnya tampak ia memiliki tato pada lengan dan betisnya.
Zaman sekarang, untuk membuat tato sepertinya bukanlah hal yang sulit, GanSis. Pasalnya sudah tersedia alat untuk membuat tato, sebuah mesin dengan jarum berongga yang nantinya berfungsi untuk menyalurkan tinta ke dalam kulit.
Hmm, teknologi memang sudah berkembang sehingga hadirlah mesin tersebut. Tapi kalian penasaran ga sih, kalau tato sudah ada sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, bagaimana cara membuat tato pada zaman dulu? Pastinya bukan dengan mesin seperti sekarang deh.
Nah, ngomong-ngomong soal alat tato zaman dulu, kabarnya belum lama ini baru saja ditemukan tulang-tulang kalkun runcing bernoda pigmen. Berhubungan sulit menemukan jejak alat tato kuno zaman dulu, tim arkeolog Aaron Deter-Wolf dari Tennessee pun akhirnya mencoba melakukan penelitian pada seperangkat tulang kalkun runcing yang muncul tahun 1985 dari Fernvale.
Kabarnya, tulang kalkun tersebut merupakan alat untuk membuat tato, GanSis. Selain ditemukannya tulang kalkun sebagai alat tato, melalui penelitian Aaron Deter-Wolf juga ditemukan tato eksperimental pada kulit babi di sekitar area itu. Ada juga kerang bernoda pigmen di area tersebut yang diduga digunakan sebagai wadah tinta untuk tato pada masa itu.
SUMBER
