Faradair BEHA - Pesawat Futuristik Bermesin Hybrid yang Dikembangkan Oleh Inggris

Jangan berpikiran ngeres saat membaca judul thread ini gan sist, meski salah satu katanya mirip seperti nama pakaian dalam wanita. Namun, sebenarnya kali ini ane tidak akan membahas soal pornografi atau artis JAV seperti di lapak sebelah yang lagi ramai.

BEHA sendiri merupakan akronim dari "Bio Electric Hybrid Aircraft", secara kebeteulan jika disingkat, maka akan menjadi BEHA. Proyek BEHA ini dirintis oleh perusahaan kedirgantaraan start-up asal Inggris, Faradair Aerospace.

Perusahaan tersebut sedang mengembangkan pesawat penumpang regional ringan berkemampuan lepas landas dan pendaratan pendek (STOL) yang ditenagai mesin hybrid-elektrik. Dalam pengembangan proyek ini mereka tidak sendirian, terdapat empat mitra yang diajak begabung, terdiri dari Honeywell, MagniX, Cambridge Consultants, dan Nova Systems. Kerjasama tersebut telah diumumkan pada bulan Desember tahun 2020 lalu.





Pihak Honeywell akan membantu memproduksi turbogenerator berbasis teknologi turbin gas dan generator. Perusahaan kedirgantaraan asal Amerika ini juga berkontribusi pada sistem avionik dan kontrol penerbangan.

Sementara perusahaan asal Amerika lainnya, MagniX, akan menyumbangkan sepasang motor listrik Magni500 yang masing-masing berdaya 560 kS serta memasok sistem kendali MagniDrive. Sementara kelompok penelitian dan pengembangan Cambridge Consultants, yang berada di wilayah Inggris timur, akan mendukung program arsitektur propulsi hibrida.

Nova Systems yang juga berbasis di Inggris, akan membantu Faradair Aerospace melalui tahap awal pengembangan prototype dan juga berkontribusi dalam proses sertifikasi untuk pesawat BEHA.





BEHA sendiri mengusung desain yang unik, mengadopsi sayap tumpuk tiga (triplane) yang disatukan oleh winglet. Pesawat ini juga terlihat futuristik tanpa menggunakan sirip ekor yang menjadi ciri khas pesawat, untuk mesinnya menggunakan model mesin pusher (ducted fan).

Untuk konstruksi body sepenuhnya dibuat menggunakan komposit karbon. Pesawat ini memiliki rentang sayap 17 m, panjang 15 m serta tinggi 4,3 m.

Pesawat masa depan ini dirancang untuk mengangkut 18 penumpang atau 5 ton barang yang bisa menempuh jarak sampai 1.850 km. Ketinggian terbang BEHA diperkirakan hingga 4.300 m dan kecepatan jelajahnya sekitar 370 km/jam.





Penerbangan perdana prototype pesawat BEHA rencananya akan dilakukan pada tahun 2024 dan mulai uji coba operasional penuh pada tahun 2026. Faradair Aerospace akan memproduksi total 300 pesawat sampai tahun 2030 nanti.

Sebanyak 75 pesawat dibuat untuk angkutan penumpang dan kargo, 50 pesawat untuk layanan khusus pengiriman dan 150 untuk operasi pemadam kebakaran. Sisa 25 pesawat akan digunakan untuk patroli perbatasan dan perikanan.

Kemungkinan juga pesawat akan dibuat untuk versi militer dan akan dioperasikan di atas kapal induk, karena dalam salah satu foto di website resmi mereka. Ada salah satu foto yang menampilkan pesawat sedang berada di atas dek kapal induk.





Dengan penerapan mesin hybrid, maka pesawat di masa depan tidak akan lagi tegantung dengan bahn bakar jenis avtur. Dengan teknologi hybrid pesawat bisa menggunakan bahan bakar bakar minyak dari fosil.

Selain memanfaatkan minyak dari fosil, pesawat masa depan ini kedepannya juga akan mengandalkan teknologi baterai. Baterai yang akan digunakan berbahan lithium-polymer, sama seperti yang digunakan pada baterai laptop.

Nah demikian sedikit informasi mengenai pesawat masa depan yang sedang dikembangkan oleh Inggris gan sist, semakin hari perkembangan teknologi terus mengalami kemajuan. Salah satunya akan diterapkan pada pesawat terbang, dengan teknologi baru ini kedepannya pesawat tidak akan menggunakan avtur lagi.

Semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru untuk kita semua, terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya, tetap ngaskus ya