Story
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
1830
Lapor Hansip
13-03-2021 19:25

PETUALANG MASA LALU

PROLOG
PETUALANG MASA LALU
pict souce: google

Hai...namaku Bayu Satriaji, biasa dipanggil Aji.
Tadinya aku adalah mahaslsww Teknik Sipil di sebuah Universitas Swasta di kota XX.
Aku mempunyai kemampuan super...eh...bukan ding.. Kemampuan supranatural, sebut saja begitu.
Aku berasal dari kota YY, yang berjarak sekitar 4 jam perjalanan menggunakan motor.
Di kota XX, aku tinggal di kost dan punya pacar satu kost bernama Desi.
Untuk lebih mengenalku, baca thread pada link ini:
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e9326e325c5b4

Aku juga didampingi oleh 3 makhluk astral yang semuanya perempuan.
Yang pertama adalah Nyi Among.
Yang kedua Zulaikha
Yang ketiga Menik.

Dan aku juga punya senjata Ghaib berupa sebatang tombak hitam legam dan sebilah keris emas.

Karena suatu peristiwa alam yang ekstrim, aku tersedot oleh sebuah.pusaran yang ternyata adalah portal menuju masa lalu.
Di alam ini aku kehilangan kontak dengan 2 pendampingku, tapi untunglah, Nyi Among masih berada bersamaku.

Menurut keterangan Nyi Among, untuk kembali ke alamku, semua tergantung pada usaha dan keberuntunganku.
Jika aku beruntung bisa menemukan portal itu, aku bisa kembali ke alamku.
Jika aku kurang beruntung, maka aku akan terkurung di alam itu selamanya.
Thread ini akan mengisahkan perjalananku selama berada di alam ghaib masa lampau. Masa beratus tahun yang lalu.

Sebagai seorang new comer di alam itu, tentunya aku bingung harus tinggal di mana, dan bagaimana bertahan hidup.di alam antah berantah tersebut.

Sekali lagi aku beruntung bahwa aku masih didampingi oleh Nyi Among, yang sudah kuanggap sebagai pengganti almarhumah ibuku.

Dan ketika masuk ke alam itu, serta merta penampilanku berubah. Aku memakai celana komprang warna hitam dengan ikat pinggang yang besar, dan baju berwarna biru muda, dengan ikat kepala berwarna biru muda pula dengab motif batik bergqmbar tombak hitam dan keris emas.

Maka akan bagaimanakah petualanganku di alam itu? Bisakah aku kembali ke alamku?
Dan bisakah aku bertemu lagi dengan 2 pendampingku yang lain?

Ikuti terus cerita ini....

WARNING

Cerita ini hanyalah cerita fiksi belaka. Jika ada nama, kejadian, ataupun tempat yang sama dengan dunia nyata, ini adalah kebetulan belaka.


Jangan lupa like, comment dan subscribe ya gan.....???

Nantikan part selanjutnya.




Index:

1. Prolog


2. Part 01: Keluar dari alam ghaib


3. Part 02: Sepasang Bunga


4. Part 03: Gunung Sumbing


5. Part 04: Pendekar Ghaib Gunung Sumbing


6. Part 05: Ki Santiko


7. Part 06: Di Rumah Ki Santiko


8. Part 07: Pertemuan


9. Part 08: Cerita Zulaikha Dan Masalah Baru


10. Part 09: Menembus Rintangan

11. Part 10: Penyusunan Rencana

12. Part 11: Ki Among

13. Part 12: Penjagaan


14. Part 13: Pertempuran Awal

15. Part 14: Puncak Pertempuran

16. Part 15: Kemenangan (Semu ??)

17. Part 16: Melati Hilang

18. Part 17: Sungai Itu

19. Part 18: Pagar Halimun

20. Part 19: Misi Pengintaian

21. Part 20: Cerita Menik

22. Part 21: Menyusun Siasat

23. Part 22: Pangeran Anom

24. Lanjutannya...

25. Part 23: Perang

26. Part 24: Absurd

27. Part 25: Petunjuk

28. Part 26: Menur Sakit

29. Ini Lanjutannya Ya.....

30. Part 27: Pembuatan Pagar Ghaib

31. Part 28: Kembang Api

32. Lanjutannya Boss

33. Part 29: Pertempuran 1

34. Part 30: Pertempuran 2 ( Serangan Gelap)

35.Part 31: Arya Damar

36. Part 32: Melati Dilamar..

37. Part 33: Nawala Tresna (Surat Cinta)

38. Part 34: Go Away...

39. Part 35: Kejadian Tak Terduga

40. Part 36: Solved

41. Wening's Pov

42. Part 37

43. Part 38: Perpisahan

44. Part 39: Ending
Diubah oleh beqichot
profile-picture
profile-picture
profile-picture
xue.shan dan 122 lainnya memberi reputasi
119
Masuk untuk memberikan balasan
stories-from-the-heart
Stories from the Heart
41.6K Anggota • 31.5K Threads
PETUALANG MASA LALU
07-04-2021 20:54

Ini Lanjutannya Ya.....

Di pendopo kami duduk saling berhadapan. Kulihat ada pagar ghaib yang dibuat Ki Santiko mengelilingi rumah Ki Gede.

"Maaf Ki Gede, Ki Santiko, saya permisi dahulu untuk menambah pagar ghaib yang dibuat Ki Santiko.
Jika ada dua pagar ghaib, tentunya akan lebih kuat!" ujarku.
"Memang tenagamu sudah pulih nak Aji?" tanya Ki Gede.
"Alhamdulillah, sebagian besar sudah pulih Ki Gede!"
"Hematlah energimu. Jangan terlalu dipaksakan...!" kata Ki Santiko.
"Iya Ki. Tapi dukun ini sangat kuat.
Saya pikir, pagar ghaibnya harus dibuat berlapis agar tak mudah ditembus!"
"Benar itu. Tapi apa kamu sudah mampu mengeluarkan energi sebesar itu untuk membuat pagar ghaib?" tanya Ki Santiko lagi.
"Kalau tidak dicoba, tidak akan tahu Ki. Tapi insya Allah bisa Ki!" sahutku.

Lalu aku menuju halaman pendopo. Berjongkok, menyentuh tanah, lalu tanganku yang sudah berlapis eneegi batin plus tenaga dalam, kugerakkan dalam bentuk setengah lingkaran, membentuk pagar ghaib di dalam pagar ghaib buatan Ki Santiko. Sehingga sekarang ada dua lapis pagar ghaib.
Paling tidak, jadi lebih susah untuk ditembus

Aku kembali ke pendopo dan duduk berhadapan dengan mereka berdua.

"Nak Aji, aku secara pribadi mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas bantuanmu, sehingga anakku Menur bisa kembali sehat...!"
"Alhamdulillah Ki Gede, berkat pertolongan dan perlindungan-NYA, semua bisa diatasi dengab baik! Saya hanya berusaha semampu saya Ki Gede! Hanya saja saya heran Ki Gede, siapa yang tega menyakiti Nimas Menur yang baik hati itu?"
"Tadi aku sudah berbincang dengan Adi Santiko, bahwa kemungkinannya akulah yang diincar, namun karena sulit menembus pertahananku, akhirnya malah nyasar ke Menur!" kata Ki Gede.

Aku melihat pada Ki Santiko.

"Benar nak Aji. Berkaca dari peristiwa akhir-akhir ini, musuh dari tanah perdikan ini yang sudah 2 kali gagal, kemungkinan sekarang menempuh jalan ghaib untuk menghancurkan Tanah Perdikan ini!" jelas Ki Santiko.

Aku mengangguk-angguk. Masuk akal.juga. Dengan jalan kekerasan gagal, lalu ditempuh jalur alternatif dengan santet dan teluh.


"Maaf Ki Gede dan Ki Santiko, saya masih agak bingung tentang masalah ini. Kalau Ki Gede yang dijadikan sasaran utama, kita mungkin masih lebih mudah untuk mengawasi dan berjaga dsri serangan itu. Tapi jika sasarannya adalah menghancurkan Tanah Perdikan Manyaran ini secara keseluruhan, maka akan sangat sulit untuk melindungi sedemikian banyak penduduk di sini!" ungkapku.
"Benar Nak Aji, kalau hanya Kakang Samodra yang dituju,.kita hanya perlu fokus pada beliau dan rumah beliau. Dan jika sasaran utamanya adalah tanah perdikan, maka sebagai tindakan pencegahan, aku akan mengajak semua kawan yang mempunyai kemampuan khusus untuk bersama melindungi Tanah Perdikan ini!"
"Jelaskan rencanamu Adi!" kata Ki Gede.
"Begini kakang, aku akan mengajak kawan-kawan pada saat yang sama membuat pagar ghaib untuk melindungi tanah perdikan ini dari empat penjuru. Serentak mengerahkan tenaga ghaib untuk membuat pagar ghaib."
"Apakah mungkin dilakukan Adi? Sementara tanah perdikan ini begitu luas!"
"Seharusnya bisa kakang. Tapi itu harus dicoba dahulu, karena semua tergantung pada tingkat kekuatan energi batin masing-masing orang."
"Hmm...aku punya pemikiran yang kurasa bisa dilaksanakan. Tapi kita harus punya satu orang sebagai pusat kekuatan di tengah-tengah." kata Ki Gede.
"Silahkan diteruskan kakang." sahut Ki Santiko.

"Begini Adi, kita gunakan warisan leluhur kita yang berbunyi...Kiblat Papat Limo Pancer.
( artinya kira-kira: 4 arah dengan pusat di tengah)
Jadi, dari 4 arah. 4 orang mengerahkan energi batinnya, ditujukan ke titik pancer. Nah tugas orang yang berfungsi sebagai pancer adalah penghimpun semua energi itu dan melontarkan ke atas, lalu disebar ke 4 arah sehingga membentuk sebuah kubah pagar ghaib berukuran sangat besar.
Apakah kira-kira dapat dilaksanakan Adi?"
"Entahlah kakang. Lebih baik dicoba dulu. Tapi sebagai pancer, orang itu harus mempunyai kemampuan yang paling tinggi karena harus menampung seluruh energi batin dan menyelaraskannya, lalu melepasnya dan menyebarkan ke 4 arah!" kata Ki Santiko.
"Adakah yang mampu Adi?"
"Belum tahu kakang.. Kemampuan kami semua hampir merata kakang. Kecuali Nak Aji ini, dengan energi dari Naga Wiru, dia di posisi teratas. Tapi saat ini, energinya belum pulih. Dan apakah dia akan mampu menampung seluruh energi itu, masih belum jelas kakang!"

"Maaf Ki Santiko, jika di posisi pancer diisi 2 orang apakah bisa?"tanyaku.

" Bisa, asal kemampuan seimbang dan bisa saling bekerja sama. 1 orang menampung energi dari 2 arah, lalu bergabung dengan orang satunya lagi dan bersama menyelaraskan energi yang terkumpul itu!"
"Ternyata susah juga ya?" desis Ki Gede.
"Memang kakang.. Mencari pancernya yang susah. Tapi...ah...aku ingat sebuah cerita dari guruku dulu. Bahwa ada cara yang lebih mudah kakang!"
"Cara apakah itu?" tanya Ki Gede.

Aku memasang telinga untuk.ikut mendengarkan penjelasan Ki Santiko. Pengetahuan baru nih...

"Begini kakang... Kita kumpulkan 5 orang dengan kemampuan khusus.
Kita siapkan 5 buah benda untuk diisi dengan energi gabungan dari 5 orang itu. Lalu, kita kubur benda itu di 4 penjuru, sedangkan yang sebuah kita kubur di tengah sebagai pancernya. Setelah itu, 5 orang itu berkumpul dengan posisi papat kiblat limo pancer, dan menggabungkan energi mereka, dan melontarkannya ke atas. Maka secara langsung, benda yang ditanam itu akan menarik energi gabungan itu ke 4 arah, sehingga membentuk kubah pagar ghaib." Ki Santiko menjelaskan.
"Wah...cara itu tampaknya lebih mudah dan tidak merepotkan. Lalu, benda yang ditanam di tengah sebagai pancer itu fingsinya untuk apa?"
"Benda itu berfungsi sebagai pusat pagar ghaib. Menjaga kestabilan pagar ghaib itu kakang. Benda itu akan menghubungkan semua benda yang ditanam di empat penjuru. Boleh dibilang, pancernya itu sebagai pengikat antar benda yang sudah terisi energi gabungan itu!"

Oh..ternyata ada juga cara seperti itu, untuk membuat pagar ghaib skala besar.
Sebuah cara yang cukup praktis menurutku.

'Baiklah Adi, kita pakai saja cara itu. Kapan akan kau laksanakan?"
"Secepatnya kakang. Akan kuhubungi dahulu teman-teman yang lain. Lalu kami akan berkumpul di sini dan melaksanakannya dari halaman pendopo sebagai pancernya kakang!"
"Baiklah. Aku serahkan semuanya padamu Adi."
"Baik Kakang... Sekarang aku mohon pamit untuk menghubungi teman-teman yang lain."
"Silahkan Adi....!"

Ki Santiko beranjak pergi dari pendopo.
Setelah Ki Santiko pergi, tinggallah aku dan Ki Gede berdua saja.

"Maafkan tingkah Menur yang kekanakan tadi Nak Aji...!" kata Ki Gede tiba-tiba.
"Ah... Tidak jadi apa Ki Gede. Saya tahu, Nimas Menur begitu senang sudah sembuh dan dia menganggap saya sebagai kakaknya. Karena katanya dia sangat ingin mempunyai kakak laki-laki!"
"Dan kamu sendiri, apakah kamu.juga menganggap Menur sebagai adikmu?"
"Benar Ki Gede. Saya juga mempunyai adik perempuan yang berumur hampir sebaya dengan Nimas Melati! Jadi, saya menganggap Menur sebagai adik saya sendiri!"
"Bagaimana kalau kau kujodohkan dengan Melati agar benar-benar menjadi kakak bagi Menur?" tanya Ki Gede.

Sebuah pertanyaan yang tak pernah kuduga akan keluar dari mulut Ki Gede.

"Ah. .ini...ini... Maaf Ki Gede... Saya...saya...tidak bisa ...tidak bisa ...!"
'Tidak bisa apa??? Apakah Melati tidak pantas menjadi istrimu? Kau mau meremehkan aku?" kata Ki Gede marah-marah.

Nyaliku langsung menciut... Serem melihat Ki Gede marah-marah begitu...

"Maaf...maaf Ki Gede... Bukan..bukan itu...!" sahutku gagap.
"Lalu apa....,?" tanya Ki Gede dengan suara menggelegar....

Waduh...gimana mau jelasin.ya? Mau ngomong aja gagap.gini...
Haddeeehhhh....emoticon-Cape d...
Puyeng dah kepalaku dibuatnya....



profile-picture
profile-picture
profile-picture
arinu dan 63 lainnya memberi reputasi
64 0
64
profile picture
KASKUS Addict
07-04-2021 23:31
Twistnya wew ya 🙄
2
Memuat data ...
1 - 1 dari 1 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia