Entertainment
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
94
Lapor Hansip
29-08-2020 07:55

Melihat Belanda Miskin Di Kamp Interniran, Ketika Jepang Menguasai Nusantara



Melihat Belanda Miskin Di Kamp Interniran, Ketika Jepang Menguasai Nusantara

Belanda Miskin? Mungkin di pikiran kita mana ada bangsa penjajah itu miskin, bayangkan ratusan tahun tinggal di nusantara kok miskin.

Tapi hal ini terjadi ketika Jepang menguasai nusantara, kamp internir Belanda membuat mereka dianggap warga kelas dua. Tidur di tempat alakadarnya, masak juga beramai-ramai bahkan terkadang sengaja di buat lapar oleh Jepang, badan mereka pun kurus-kurus seperti kekurangan gizi.

Sedangkan untuk para perwira Belanda banyak juga yang dihukum pancung oleh Jepang, disinilah rakyat Indonesia mungkin dahulu bukan bernama itu masih Hindia Belanda merasa simpatik pada Jepang.

Namun hal itu tidak berlangsung lama, Jepang menerapkan sistem Romusha yang menjadi penderitaan bagi banyak orang.

Melihat Belanda Miskin Di Kamp Interniran, Ketika Jepang Menguasai Nusantara

Oke, kita tarik dulu sejarah ke bawah kenapa Jepang bisa menguasai nusantara!

Pada 1 September 1939 secara resmi perang dunia berkumandang ketika front barat Inggris dan Perancis melawan pasukan Jerman, yang dahulu lebih dikenal sebagai Nazi.

Melihat Belanda Miskin Di Kamp Interniran, Ketika Jepang Menguasai Nusantara

Lalu Belanda yang masuk front Barat pun ikut serta melakukan perlawanan hingga Rotterdam di bom oleh Nazi pada 15 Mei 1940, ketika itulah Belanda menyatakan mereka telah kalah. Sontak berita ini menggegerkan Batavia, sebuah kota Hindia Belanda di nusantara.

Berselang setahun,  8 Desember 1941. Pasukan Jepang menyerang pangkalan militer Pearl Harbour, Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat membuat Batavia semakin gusar.

Melihat Belanda Miskin Di Kamp Interniran, Ketika Jepang Menguasai Nusantara

Melihat jatuhnya Belanda dan hancurnya Amerika, Gubernur Jendral Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachhouwer, menyerukan perang terhadap Jepang.

Apa yang diprediksi mereka pun terjadi, Jepang mulai menggempur nusantara sebagai basis dari front barat di Asia, invasi militer oleh Jepang dimulai pada 11 Januari 1942 hingga 7 Maret 1942. Pasukan Hindia Belanda pun dipukul mundur, dimulai dari pulau kalimantan, kemudian Sumatra, lalu terakhir pulau Jawa Jepang menguasai tanah Hindia Belanda.

Melihat Belanda Miskin Di Kamp Interniran, Ketika Jepang Menguasai Nusantara

Karena kalah kuat, militer Hindia Belanda pun menyerah. Kemudian pada tanggal 8 Maret 1942 Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda, Letnan Jenderal H. Terpoorten, menyerakah kekuasaan kepada Letnan Jenderal Hitoshi Imamura tanpa syarat.

Disinilah simpatik muncul, ketika pemuda lokal Hindia Belanda menganggap Jepang sebagai saudara tua, dan anti terhadap front Barat.

Melihat Belanda Miskin Di Kamp Interniran, Ketika Jepang Menguasai Nusantara

Disinilah warga asing khususnya dari Belanda dibuatkan kamp oleh Jepang, disebut kamp interniran. Dalam bahasa Belanda dikenal Interneringskamp, mereka yang masuk kamp adalah orang Belanda asli sedangkan bagi mereka yang peranakan Belanda, atau campuran dengan pribumi tidak di masukkan ke dalam kamp.

Di kamp ini mereka di kumpulkan dan dibedakan antara lelaki dan wanita serta anak-anak. Kehidupan di dalam kamp sungguh miris, makanan yang dibatasi membuat banyak orang yang sakit dan kurang gizi. Yang meninggal pun tidak sedikit, kamp yang diawasi kenpeitai atau polisi militer Belanda sungguh kejam.



Jepang sangat anti barat, mereka anggap yang berbau barat adalah kehinaan. Sistem kaisar di Jepang, menjadikan kekuatan besar untuk menaklukkan dunia. Namun tak berselang lama, kaisar Hirohito harus tunduk pada sekutu ketika 6 Agustus dan 9 Agustus 1945 terjadi pengeboman terhadap Jepang.

Kamp Interniran ini menjadi cerita tersendiri ketika Belanda menjadi miskin, dan menghiba pada warga pribumi. Disini terkadang ada juga yang membantu orang Belanda baik itu demi uang dan juga kemanusiaan.

Melihat Belanda Miskin Di Kamp Interniran, Ketika Jepang Menguasai Nusantara

Tapi, setelah Jepang kalah dimulailah babak baru Indonesia yang melawan gempuran sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan.

Tapi sekarang kalau melihat orang bule kenapa warga kita jadi norak ya? Minta foto-foto seakan mereka artis, kapan kita bisa menjadi seperti Jepang saudara tua yang bangga menjadi dirinya sendiri. Saya c4punk see u next thread.


emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star




Diubah oleh c4punk1950...
profile-picture
profile-picture
profile-picture
catros dan 46 lainnya memberi reputasi
47
Masuk untuk memberikan balasan
the-lounge
The Lounge
82.1K Anggota • 922.7K Threads
Melihat Belanda Miskin Di Kamp Interniran, Ketika Jepang Menguasai Nusantara
29-08-2020 11:55
Pelajarannya . belanda orang2 nya mental kaya daan maju. Terbukti mereka bisa bangkit. Nah orang2 kita kebnnyk mentalnya miskin dan selamanya tetap miskin, krna membatasi dirinya.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
night.fury95 dan 4 lainnya memberi reputasi
5 0
5
profile picture
KASKUS Addict
01-09-2020 17:12
ga nyambung gan, emang ente tau orang belanda miskin yg d kamp itu kemana dan jadi apa seterusnya? kalo yg di negara asal nya sih ttp kaya2 aja ngerampok bangsa kita 350 taun kok

malah yg lebih miskin dari kita itu tadinya China, merdeka aja baru taun 49, telat 5 taun dari kita, tapi sekarang teknologi nya bisa dibilang 20 taun d atas kita
0
profile picture
KASKUS Maniac
26-03-2021 07:29
@rizkyren2 meluruskan saja, china nggak pernah lebih miskin dari Indonesia.
Sebelum dijajah jepang, tentara china yg terkuat di Asia setelah jepang.
0
profile picture
KASKUS Addict
26-03-2021 21:21
@rizkyren2 @eltosicu3

Rakyatnya byk yg rusak gara2 opium,. Pejabatnya korupsi. Tanah ga subur. Makanya byk org cina keluar dr negaranya. Lebih miskin .. mungkin aja si
0
Memuat data ...
1 - 3 dari 3 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia