Balasan dari Lord Baden Powell, Pengepungan Mafeking, dan Cikal Bakal Pramuka Dunia

Hai Selamat Datang di Thread ane!

(Source : Google Image)

Apa kalian tahu Pramuka? Siapa yang tidak tahu Pramuka, organisasi kepanduan yang mengajarkan kedisiplinan, mandiri, kerja sama, cerdas dan cekatan, pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur baik dari anak - anak sampai pemuda. Organisasi kepanduan seperti Pramuka sudah tersebar di seluruh dunia dengan nama yang berbeda - beda, seperti Boy Scouts of America (Amerika Serikat), Scouts Australia (Australia), Ring Deustcher Pfadfinderverbande (Jerman), Uniao dos Escoteiros do Brasil (Brazil), Boi Sukaoto Nippon Renmei (Jepang), Scouts South Africa (Afrika Selatan), dan di Indonesia sendiri ketahui bernama Gerakan Pramuka atau Pramuka saja. Di Indonesia sendiri Pramuka sudah berdiri cukup lama, berdiri dari tahun 14 Agustus 1961 dan sampai sekarang sudah memiliki ribuan anggota bahkan alumni dari berbagai generasi. Tapi tahukah kalian dari mana awal ide berdirinya Pramuka? Siapa yang mempeloporI? Untuk itu mari kita bahas di thread ini, cekidot gan!

Lord Baden Powell Bapak Pramuka Dunia

Lord Baden Powell atau dengan nama lengkap Robert Stephenson Symth Baden-Powell (Lord merupakan gelar dari Kerajaan Inggris), merupakan pejabat militer Kerajaan Inggris, penulis, pendiri dan ketua pertama gerakan Pramuka dunia. Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Inggris. Powell atau sering disebut BP (Bipi) untuk membedakan dia dengan adik bungsunya yang diberi nama Baden juga, merupakan anak ke 8 dari 10 bersaudara (4 orang meninggal disaat mereka masih kecil. Ibunya Henrietta menjadi pengganti ayah BP yang sudah meninggal mendidik anak - anaknya dengan keras dan disiplin agar mereka bisa lebih mandiri nantinya. BP merupakan anak yang suka bertualang, dia sering menghabiskan waktu di hutan belakang rumah dan melakukan kegiatan seperti mengintai binatang, membuat jebakan dari bahan - bahan alami. Terkadang BP juga menyendiri dengan cara membaca atu melukis, dia juga sangat dekat dengan adik perempuannya Agnes dan sering membuatkan mainan untuk Agnes dari perkakas yang sudah tidak terpakai. Setelah lulus sekolah di Carterhouse School, BP mengikuti ujian masuk Universitas Oxford tapi tidak lolos. Maka dia mendaftar ke angkatan bersenjata Inggris, dan lulus dengan menjadi peringkat 5 besar dari 718 calon tentara. BP mengawali kariri dengan menjadi perwira di kesatuan kavaleri Kerajaan Inggris, dan pada tanggal 30 Oktober 1876 dia ditugaskan ke India. Pada tahun 1884 BP merilis buku karyanya yang diberi nama Reconnaissance and Scouting, buku itu dia tulis dengan memadukan pengalamannya selama kecil dalam mengintai dengan pergerakan gaya militer. BP juga terlibat dalam Perang Boer di Afrika Selatan, dan mendapatkan medali kehormatan atas prestasinya di pertempuran tersebut. Setelah pensiun dari militer BP mendirikan Boy Scouts (Pramuka pertama), yang memilki pengikut makin banyak ditahun - tahun berikutnya sampai ke seluruh dunia. BP meninggal pada 8 Januari 1941 di umur 84 tahun.

BP sangat sayang dengan adiknya Agnes, dari kecil BP sering membuatkan mainan untuk adiknya itu. Tidak terkecuali sampai dewasa, dimana BP melibatkan Agnes untuk bergabung dengan gerakan Pramuka. Agnes merupakan pendiri dari Girl Guide Movement yang merupakan bagian dari Scout Movement (Gerakan Pramuka) tapi khusus untuk anak - anak perempuan. Karena pada saat itu Pramuka identik dengan anak laki - laki apa lagi saat itu masih memakai nama Boy Scouts, sehingga minat anak - anak perempuan yang ingin ikut gerakan ini tidak ada yang mewadahi. BP yang melihat hal ini sangat kagum dengan semangat anak - anak perempuan yang berminat tinggi terhadap kegiatan ini, sehingga dia menyerahkan pendirian Girl Guide Movement kepada adiknya Agnes.

Foto diatas merupakan BP ketika berpangkat Mayor Jenderal, setelah keberhasilannya mempertahankan Kota Mafeking dari serangan Pasukan Boer Belanda.

BP Pengepungan Kota Mafeking

Perang Boer di Afrika Selatan (11 Oktober 1899 - 31 Mei 1902) melibatkan antara pasukan Kerajaan Inggris dengan pemukim Boer Belanda, perang ini disebabkan penemuan sumber emas dan berlian di wilayah persengketaan Orange Free State (Negara Bagian Pemukiman Belanda) dengan Republik of Transvaal (Pemerintahan Boneka Kerajaan Inggris). Persengketaan ini makin memanas setelah ditemukan sumber batu dan logam mulia ini, maka para pemukim Boer melakukan serangan terhadap wilayah Transvaal dengan kekuatan penuh. Serangan ini direspon oleh Kerajaan Inggris dengan mengirimkan pasukannya ke wilayah Boer, dan salah satu pertempuran pada perang ini terjadi pada kota Mafeking, dimana BP menjadi Komandan di kota itu. (Foto atas) Para pasukan Boer yang berlindung di bebatuan sedang mengamati kota Mafeking. (Foto Bawah) Pasukan Kavaleri Inggris yang sedang mengamati pergerakan pasukan Boer Belanda.

BP (ketiga dari kanan) yang berfoto bersama dengan para perwira pasukan Inggris pada perang Boer. BP diserahkan tugas untuk mempertahankan kota Mafeking yang terkepung oleh pasukan Boer, BP yang sudah tahu akan terkepung memerintahkan pasukannya untuk menyimpan segala persediaan makanan, minuman, dan amunisi di Mafeking untuk bertahan dari pengepungan Boer. BP juga memerintahkan beberapa pasukannya ketika malam hari untuk berlari - lari di sepanjang kota dengan menggunakan senter buatan, hal ini dilakukan agar pasukan Boer mengira pertahanan kota Mafeking sangat kuat bahkan menggunakan lampu anti serangan malam (padahal senter). BP juga memerintahkan untuk warga memanfaatkan tanah - tanah di sekitar area rumah untuk bercocok tanam sayuran, karena area pertanian di luar kota Mafeking sudah dikuasai pasukan Boer. Terkadang ketika malam hari BP menyelinap keluar menuju pos - pos militer pasukan Boer dan melakukan pengintaian. Ketika makanan mulai menipis, maka BP memutuskan untuk dibuat dapur umum yang besar sehingga penjatahan makanan bukan lagi dengan bahan pokok tapi sudah ke makanan jadi untuk menghemat persediaan bahan makanan. Selain itu untuk mendukung perekonomian Mafeking yang mulai kekurangan uang kertas akibat sebagian besar uang kertas sudah tak layak pakai, maka BP memerintahkan bank Mafeking mengeluarkan uang kertas khusus darurat agar sistem perekonomian di Mafeking tetap berjalan. Setelah 217 hari mempertahankan kota Mafeking, pasukan bantuan dari Kerajaan Inggris akhirnya sampai ke wilayah dimana Mafeking dikepung dan berhasil membebaskan kota itu, BP yang menjadi pahlawan karena kegigihan dan strateginya mempertahankan kota Mafeking dianugerahi medali Companion of The Order of The Bath (CB).

Kadet Mafeking Cikal Bakal Gerakan Pramuka

Salah satu kisah menarik dari pengepungan Mafeking ini adalah dengan dibentuknya Korps Kadet Mafeking. Korps ini dibentuk oleh Edward Cecil atas perintah BP, dimana korps ini mempunyai peran yang sangat penting dalam pertahanan kota Mafeking dan menjadi cikal bakal pramuka nantinya. Awalnya BP membentuk korps ini karena keadaan kota Mafeking yang terkepung sehingga terjadi kejenuhan diantara masyarakat, apa lagi tidak ada kontak berita dari pusat membuat warga kota Mafeking terisolir. Dampak yang paling dirasakan terjadi pada anak - anak yang harus sering diam diruang bawah tanah menghindari kontak senjata yang bisa terjadi kapan saja. Dampak mental ini menjadi perhatian BP, sehingga dia mempunyai rencana untuk mengajak anak - anak itu untuk berkontribusi dalam mempertahankan kota Mafeking, maka dibentuklah Korps Kadet Mafeking. Korps Kadet Mafeking inilah yang nantinya menginspirasi BP untuk membentuk Gerakan Pramuka, dan menyebar sampai ke seluruh dunia. Semua ide itu berawal dari Korps Kadet Mafeking ini

Kadet Mafeking ini memiliki anggota rata - rata anak laki - laki berusia 9 sampai 18 tahun. Mereka diajari untuk baris - berbaris, pengintaian, membaca sandi morse, membaca peta, dan pelatihan fisik serta disiplin. Mereka juga diberikan seragam khusus untuk korps, dan setiap misi yang mereka berhasil jalani akan diberikan medali yang sudah disiapkan oleh BP.

Misi para kadet ini kebanyakan mengantarkan pesan, baik yang bersifat militer maupun umum. Mereka terkadang harus mengirimkan pesan ke luar wilayah kota Mafeking menuju benteng - benteng Inggris yang terdekat dan bisa sejauh 1 mil, untuk mencapai benteng - benteng itu terkadang para kadet ini harus mampu menyelinap diam - diam dari garis pertahanan pasukan Boer. Pada awalnya para kadet ini menggunakan keledai sebagai transportasi, tapi karena pengepungan berlangsung lama dan keledai - keledai pun harus dikorbankan untuk menjadi pasokan makanan bagi warga kota. Para kadet pun beralih dengan menggunakan sepeda, selain lebih cepat dari keledai sepeda juga tidak mungkin dijadikan bahan makanan bagi warga kota sehingga penggunaan sepeda sebagai alat transportasi kadet lebih efisien. Selain mengantar pesan para kadet ini juga memiliki tugas untuk mengawasi pergerakan musuh pada pos - pos pengintaian, sehingga beban tugas prajurit Inggris lebih mudah karena dibantu oleh para kadet ini. Pengintaian pergerakan musuh pun dapat dipantau secara terus menerus.

Suatu saat persediaan prangko di kota Mafeking mulai habis, maka dibutuhkan prangko khusus yang hanya diproduksi di kota Mafeking disaat darurat saat itu. Maka BP meminta kantor pos kota Mafeking mengambil foto salah seorang pemimpin kadet yang bernama Warner Goodyear, untuk menjadi model pada prangko khusus Mafeking tersebut. Foto diatas merupakan foto dari Warner Goodyear. Para kadet ini juga terkadang harus menghadapi bahaya yang mengintai karena terkadang tembak menembak bisa terjadi kapan saja, dan mereka bisa saja menjadi korban yang tertembak ketika itu terjadi. Salah satunya terjadi terhadap kadet Frankie Brown yang meninggal tertembak. Setelah perang semua anggota kadet Mafeking yang berjumlah 24 orang mendapatkan penghargaan militer berupa lencana Raja Inggris untuk Afrika Selatan.

Pramuka sedunia yang kita kenal sekarang ini terinspirasi dari sebuah korps kecil di kota yang terkepung bernama Mafeking, setelah perang BP membuat program perkemahan bersama bagi remaja laki - laki dan membina para remaja ini seperti yang dilakukannya pada korps kadet Mafeking tapi dengan kegiatan yang non militer. Program ini makin banyak diminati dan BP pun menerbitkan buku Scouting for Boys yang berisi dasar - dasar untuk menjadi Pramuka, dan setiap tanggal 22 Februari diperingati sebagai hari Pramuka sedunia dimana tanggal itu merupakan hari lahir bagi sang pendiri Pramuka dunia Lord Baden Powell.

Quote:Suatu hari saya berbicara kepada seorang kadet yang menerobos ketika tembak menembak sedang berlangsung "Kau akan tertembak hari ini jika kau berkendara seperti itu ketika peluru beterbangan" dan dia menjawab "Saya mengayuh dengan sangat cepat pak, mereka tidak akan pernah dapat menembak saya".

Kutipan Baden Powell dalam setiap pidatonya, sebuah kutipan kekaguman Powell terhadap keberanian pada kadet Mafeking.

Itu tadi thread ane yang berjudul Lord Baden Powell, Pengepungan Mafeking, dan Cikal Bakal Pramuka Dunia , jika agan/aganwati suka silahkan komen dan cendol emoticon-Cendol (S)

tapi jangan dibata emoticon-Bata (S)

please.

Sumber

Silahkan Mampir ke Thread ane yang lain ya