Story
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
1901
Lapor Hansip
12-10-2020 12:09

Son of the Rich (Reborn)

Son of the Rich (Reborn)


Quote:Lembaran pertama - Kota Malang

Bokap gua kerja di salah satu perusahaan asing penambang emas di pulau sumbawa sedangkan nyokap mempunyai beberapa butik dan bisnis makanan yang cukup besar di kota kelahiran gua. dan Perkenalkan nama Gua adrian, anak semata wayang dua sejoli yang bertemu saat bermitra bisnis 25 tahun yang lalu. Gua lahir ke dunia dengan sebuah pengharapan yang besar. Karena untuk mendapatkan Gua, orang tua gua harus menunggu lebih dari 5 tahun.

Hidup serba ada bahkan terlalu berlebihan, pakaian serba bermerk gadget yang selalu menemani gua setiap saat dan mobil yang selalu menemani gw kemana aja, semua itu cukup membutakan gua seperti apa arti dari sebuah perjuangan hidup. Jujur, gua
ga pernah merasakan rasanya mengumpulkan uang sendiri bahkan hanya untuk membeli sepeda yang gua pengen. ketika mata ini melihat sebuah benda menarik, maka nyokap gua akan bilang, "Adrian Mau?" dan sorenya barang itu sudah ada di rumah. Gua paham nyokap ingin sekali membuat gua bahagia tapi kadang gua merasa ga bisa menikmati hidup ini dengan baik. Dengan Uang mungkin kita bisa bahagia, tapi kita tidak bisa membeli kebahagiaan dengan uang.

Super Duper Over Protektif
itulah hal yang bisa gua simpulkan tentang keluarga gua. Walau Gua hanya bertemu mereka saat weekend saja tapi kalau sudah menyangkut tentang masa depan gua, mereka akan melupakan semuanya dan menitik beratkan fokusnya ke gua.

Gua bukan orang yang bodoh, gua selalu mendapat peringkat 1 dari Sekolah dasar hingga sekarang, tentu kecerdasan gua turun dari bokap dan nyokap. Mereka adalah dua sejoli yang sangat ideal, mereka sama sama pintar dan mereka adalah 2 manusia yang diberikan paras yang cantik dan tampan oleh tuhan , alhasil semua kelebihan itu menurun ke gua.

Untuk urusan masuk sekolah, Orang tua gua selalu sangat hati hati. Saking hati hatinya, Gua bahkan sudah diterima di sekolah menengah atas sebelum gua menjalankan tes masuk. Apalagi lagi kalo bukan karena bokap gua menghubungi kepala sekolah yang merupakan teman lamanya, padahal gua sangat yakin, gua tetep bisa masuk tanpa bantuan mereka. Waktu itu gua marah besar tapi orang tua tetaplah orang tua, mereka selalu ingin anaknya bahagia apapun caranya.

Ketika para siswa sibuk mencari PTN dengan mengikuti berbagai macam Bimbingan Belajar, gua dengan begitu Mudah mendapat tiket masuk disalah satu PTN terbaik di indonesia, tentu sudah bisa ditebak , semua ini karena bokap gua. Untuk kali ini gua memutuskan untuk berontak, tak ingin lagi rasanya gua mengunakan kekuatan orang tua gua buat ngelakuain semuanya.

Hanya berbekal baju yang gua masukin ke Tas Ransel, serta Dompet yang berisi hanya beberapa uang lima puluh ribuan dan ATM yang entah berapa isinya dan ijazah SMA. Gua menuju terminal Bus, mencari loket tiket yang berangkat hari itu juga, Gua memutuskan naik Bus karena Beberapa orang di bandara mengenal Gua. Satu persatu Loket tiket gua datangi, mancari bus-bus yang bisa segera berangkat, menuju Jogja, solo surabaya, bandung, atau entahlah, yang penting gua harus segera pergi dari pulau yang gua diami 17 tahun terakhir, Lombok.
Hanya Tiket Mataram~malang yang ada untuk keberangkatan 1 jam lagi, yang akhirnya diputuskan mungkin gua harus pergi ke malang, 1 jam lagi bus tiba, dan ini pertama kalinya gua harus jauh dari kedua orang tua gua.

NEXT

Sekitar Pukul 4 pagi, bus sudah tiba di sebuah terminal kota malang, ada nuansa berbeda yang gua rasakan di sini. Hawa yang lebih dingin dan tentu perasaan gua yang ga menentu akibat ulah gua ini. Mungkin bokap nyokap gua lagi panik di rumah, ada sedikit rasa bersalah dalem diri gua tapi semoga surat yang gua tulis bisa membuat nyokap gua agak lega.
Ponsel gw sempat berbunyi saat gua menyebrang dari bali ke banyuwangi. Mungkin 10 kali atau 20 kali atau mungkin lebih, dan semua adalah misscall dari nyokap gua. Tanpa pikir panjang ponesl itu gua buang ke laut, beberapa saat kemudian gua sedikit menyesal, kenapa harus gua buang, kenapa ga gua kasih ke orang agar lebih bermanfaat, mungkin ini hasil dari didikan manja orang tua gua, semua jadi serba mudah.

Uang di dompet gua udah kosong melompong untuk membeli tiket dan beli makanan di jalan. Gua mencoba mengelilingi Terminal arjosari untuk mencari ATM di deket sana. Hampir 10 menit gua lalu lalang lalu akhirnya gua bisa bernafas lega, ternyata ATM tidak terlalu jauh dari tempat gua turun tadi. Setelah mengambil beberapa juta dari mesin ATM setelah menarik uang sebanyak 2 kali,
Gua mengambil kertas struk yang sudah gua buang ke tempat sampah tadi. Saat gua mengecek nominalnya sebuah angka 1 dan ada 8 digit angka mengikutinya dibelakang, waw... sebanyak inikah uang yang dikirimkan bokap Gua selama ini, setahuku ATM ini diberikan saat ujian nasional kemarin, gua meminta uang hanya buat perpisahan dengan teman teman kelas gw. "Pa ini terlalu banyak".....

Gua masih berdiri di depan ATM. Gua sedang berfikir untuk segera mencari kendaraan untuk menuju kampus-kampus yang ada di kota ini, yang pertama terfikirkan adalah taxi tapi beberapa saat kemudian gua menghapus jauh jauh fikiran itu, gua harus hidup sederhana dan pilihan gua jatuh ke angkot. Mungkin karena gua terlalu fokus menyusun rencana , gua ga sadar bahwa ada seseorang di dekat gua, dari perawakannya dia masih seusia gua, dan dia seorang cewek.

"Mahasiswa baru juga?"

Gua celingak celingkuk mencari siapa yang diajak ngobrol cewek ini.

"Gua bukan indigo yang ngomong sendiri, gua ngomong sama elo" tanya cewek itu sedikit tersenyum melihat kebingungan gua.

"Oh Maaf, maaf. gak kok, eh ya."

Gadis itu lalu tertawa kecil melihat kebingungan gua. Ia sepertinya sudah berdiri di depan ATM sejak gua datang tadi. mungkin dia sedang bosan menunggu.
"Ya atau ga?" pancingnya.

"Gak, gua baru mau tes" jawab gua jujur, walau gak tahu harus tes dimana.

"Oalah, mau ikut tes mandiri toh"

"Mungkin begitu"

"Mungkin?" cewek itu mengerutkan dahu lalu dia tersenyum lebar melihat gua.

"Elu lucu ya, kok kayak linglung gitu" sambungnya.

"Makasih" jawab gua ragu.

"Itu bukan pujian loh"

"Oh maaf" jawabku ragu.

"Hahaha, Bercanda kok,emang elo mau kemana?"

"Kampus" jawabku ragu.

"Kampus apa? kan di sini ada puluhan kampus"

"Yang ada di malang"

"kan memang kita kan lagi dimalang"

"Yang deket deket aja mungkin" jawabku ragu. bodohnya aku gak cari referensi sebelum datang ke sini"

"hahaha... deket dari mana, kamu lucu ya"

"Gua harus bilang makasih atau maaf nih?" takut itu malah hinaan.

"Apa aja deh, kenalin nama gua Friska. Gua mahasiswa baru di Universitas Wijaya" dia mengulurkan tangannya untuk menjabat.

"Gua Adrian.. mmm mantan anak SMA " Jawab gua seraya menjabat tangannya.

"hahaha... ada ada sih aja elo"
"elo ngambil apa di Wijaya?"

"Gua?, Biologi"

"Biologi? mmm belajar biologi seru?" tanyaku penasaran.

"Kalo Gua sih suka, emang elo minatnya apa?"

"Yang bisa ngebuat hidup ini lebih seru dan asik" jawabku jujur. Selama ini hal yang gua idam idamkan.

"hahaha diplomatis bin ngawur jawaban elo" jawab friska.

"Bukan diplomatis, lebih tepatnya Gua bingung aja"

"Bingung? Bingung kenapa?"

TIIIINNN TIIINNNN
Suara klakson motor membuyarkan obrolan kami, seorang cewek berhenti di depan kami berdua.

"Frish udah lama?" tanya cewek yang baru datang itu.

"Udah kering neh gigi gua nunggu elo" jawab friska.

"Maaf maaf, tadi agak macet maklum weekend"

"Gua maafin asal lo traktir gua es cream" goda Friska.
"Ih maruk sekali, udah minta di jemput, sekarang minta di traktir. Nunggunya sama cowok ganteng lagi"

"Eh dasar mulut elo nyablak bener seh, oh iya adrian gw duluan ya, sukses buat Tesnya, ayok bela, tarik"

"Tarik tarik, emang gw angkot"..

"Becanda bela"

"Bener neh gua ga dikenalain nih?"

"Eh elo apa apan sih, malu maluin aja, ayo berangkat"

"Duluan ya ganteng" kata cewek yang dipanggil bela oleh Friska tadi.

Mareka akhirnya melaju memecah kota malang.
Friska, orang pertama yang gua kenal di kota ini.
Oke, Gua udah mutusin buat ikut tes mandiri Universitas Wijaya, jurusan Biologi.

Diubah oleh kawan.betina
profile-picture
profile-picture
profile-picture
bebyzha dan 152 lainnya memberi reputasi
137
Masuk untuk memberikan balasan
stories-from-the-heart
Stories from the Heart
42K Anggota • 31.5K Threads
Son of the Rich (Reborn)
28-12-2020 19:57
silent reader,,,hanya ingin komen,,,kecewa berat dgn trit kentang ini,yg kayak gini nih yg bikin orang kapok baca cerita2 disini,,,mana tsnya gk komunikatif biar org paham kondisinya,,,
buat admin sekedar saran,,,mending orang2 yg nulis cerita2 kentang kayak gini dikasih hukuman apa kek(dimerahin misalnya),,,karna org2 yg awalnya suka buka kaskus buat baca cerita jadi malas buka lagi krn malas dikentangin gini,,, dan akhirnya nih forum makin sepi,,,kalo dimerahin kan jadi ada tandanya biar kita2 gk perlu buang2 waktu baca/berharap sama kelanjutannya,dan bisa baca yg lain yg lebih jelas masa depannya
sekian dan maaf kalo ada salah kata
profile-picture
profile-picture
profile-picture
cibuyaa dan 5 lainnya memberi reputasi
5 1
4
profile picture
KASKUS Addict
29-12-2020 18:15


ente gk salah gan tentang tsnya gk komunikatif, tapi saran ente gk masuk akal gan sampe thread thread sfth kyk gini di sangkut pautin sama forum makin sepi,lagi pula ts juga di mintain tolong ama bang ian buat reborn dan juga kita gk tau di balik layar kyk gimana. ente komen kyk gini kalo di baca sama ts, tsnya malah makin terbebani dan serasa di hakimi.. kenapa gk ente komen kyk ini di thread sfth reborn lain yg kentang kan masih banyak yang belom di gembok.. ane juga suka Son of the Rich dari 6-7 tahun yang lalu tapi ya kalau sibuk mau di apain lagi. kehidupan RL yang utama..

cukup pantengin aja kalo ada apdet sukur kalo gk ada ya sibuk RL.. komen komen yang kyk gini yang ngebuat banyak TS sfth males lanjut update dan milih stop, contohnya gr gr komen kek ente ini gan, TS jadinya malah ngerasa update cerita lebih utama daripada RL.. Tolong liat perkembangan 5tahun kebelakang banyak cerita cerita gk lanjut gr gr apa..

sorry kalo ente gk setuju ama komentar saya..
6
Memuat data ...
1 - 1 dari 1 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Stories from the Heart
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia