News
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
228
Lapor Hansip
04-08-2020 15:51

Curhat Wanita di Pasuruan soal Ibunya yang Diabetes Dilabeli COVID-19

Quote:
Curhat Wanita di Pasuruan soal Ibunya yang Diabetes Dilabeli COVID-19


Seorang wanita curhat di Facebook soal ibunya yang meninggal dunia dalam perawatan di RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan. Lewat akun Tea Ranich, ia menyebut ibunya yang diabetes dilabeli COVID-19.

Dalam curhatan yang diunggah dini hari tadi, Tea Ranich bercerita panjang lebar dan sangat detil terkait peristiwa yang dialaminya. Ia bahkan menyertakan kronologi lengkap dengan hari dan jamnya.

Kisah berawal saat ibunya dibawa ke klinik desa, Selasa (28/8). Dalam perawatan di klinik, ibunya didiagnosa sakit paru-paru sehingga harus diperiksa ke laboratorium.

"Dokter sarankan untuk ronsen katena diduga panas ibu bersumber dari paru-paru, meski tidak pernah menderita penyakit paru-paru. Hasil pemeriksa katanya keluar Senin," tulis akun tersebut seperti yang dilihat detikcom, Selasa (4/8/2020).

"Ibu saya memang sudah lama sering sakit beliau mempunyai riwayat diabetes tinggi.hari itu tidak biasa mengeluh panas demam seperti sakit sebelumnya sudah sering seperti itu tapi membaik dengan sendirinya.kali ini setelah d tes diabetnya tinggi 500 .hari itu sy panik..sy bawa k sebuah klinik d desa," imbuhnya.

Sambil menunggu hasil laboratorium, Tea menunggu ibunya. Hingga pada Sabtu (1/8), ia meminta ibunya dipulangkan karena menurutnya kondisinya membaik. Sabtu sore, ibunya pulang dari klinik desa. Namun tengah malam ibunya menderita sesak napas bahkan tidak sadar. Ia pun langsung membawa ibunya ke Klinik Praditha Medica Ngempit, Kecamatan Kraton.

"Minggu (2-08_2020 jam 03.00 sy membawa ibu ke rumah sakit di kraton sampai sana hanya dikasih oksigen dan tidak dilakukan tindakan apa2.petugas medis menyarankan membawa kerumah sakit yang lebih lengkap.karena tidak ada alat untuk paru paru," jelasnya.

Dari Klinik Praditha Medica Ngempit, Tea Ranich membawa ibunya ke RSUD dr R Soedarsono. Begitu sampai di IGD rumah sakit milik Pemkot Pasuruan itu, ibunya langsung diarahkan ke kamar isolasi.

"Ini awal dari penyesalanku....," tambahnya.

Menurut Tea Ranich, dokter menyatakan ibunya terindikasi terjangkit COVID-19 berdasarkan gejala yang diderita. Dokter, terus mendesak agar pasien ditangani sesuai protap COVID-19.

"(Kata dokter) Mbak gimana apa anda bersedia ibu anda kami tangani secara covid tapi kalo meninggal harus siap menjalani pemakaman secara covid.sy minta tanda tangan persetjuan kalo anda tidak setuju silahkan bawa pulang ibunya kami tidak akan melakukan tindakan apa2," terangnya.

Tea menolak permintaan dokter dan tanda tangan. Hingga akhirnya ibunya meninggal dunia. Saat ibunya meninggal, kata Tea, ia juga diminta tanda tangan persetujuan pemakaman dilakukan dengan protap COVID-19 dan di malam hari khusus COVID-19. Namun Tea tetap menolak.

Akhirnya, ibunya dimakamkan di TPU di Lumbang dan boleh dihadiri keluarga. Namun tetap memakai APD.

"Teruntuk anda yang memaksa saya menandatangani itu semua ...selamat uang insetif anda cair.saya yang berlinang anda yang bergelimang," tutupnya.

Direktur RSUD dr R Soedarsono, Tina Soelistiani membenarkan jika ibu yang bersangkutan meninggal di rumah sakit tersebut. "Pasien tersebut memang meninggal di IGD pada Minggu, 2 Agustus," kata Tina.


SUMBER





PARAH BENER emoticon-Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)
profile-picture
profile-picture
profile-picture
essholl dan 32 lainnya memberi reputasi
27
Masuk untuk memberikan balasan
berita-dan-politik
Berita dan Politik
40.7K Anggota • 670.6K Threads
Curhat Wanita di Pasuruan soal Ibunya yang Diabetes Dilabeli COVID-19
04-08-2020 16:21
Ini bukan salah pemerintah... Tapi kualitas rumah sakit indonesia memang yah begitulah... Gw juga pernah denger kasus serupa, jadi korban bukan satu"nya...
profile-picture
profile-picture
profile-picture
entop dan 5 lainnya memberi reputasi
5 1
4
profile picture
KASKUS Geek
04-08-2020 19:47
@biglingz @KadrunJunior oke, ntar saya tanya lengkapnya apa. Yang pasti memang dia ada riwayat sakit jantung dan ke rumah sakit karena gejala penyakit jantung. Sampai disana di diagnosa covid, di isolasi, dan ga ada tindak lanjut, pengecekan lebih jauh. Karena merasa ga mendapat perawatan yang memadai (yang di diagnosa covid bangsal nya beda sendiri toh, sedangkan untuk sakit jantung butuh peralatan yang memadai kan) akhirnya dipindahkan.

Dan soal rumah sakit atau tenaga medis yang ga kompeten atau jadi ladang bisnis itu bukan hoax. Rumah sakit jadi ladang bisnis di
perkotaan dan kualitas buruk di daerah itu udah gw rasain sendiri. Ngecek dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain, dari dokter satu ke dokter yang lain.... Itu diagnosa bisa beda. Bahkan di daerah (babel) diagnosanya salah berujung pada obat yang diberikan juga salah... Itu terjadi sama bapak gw dan tante gw.
1
profile picture
kaskuser
04-08-2020 21:41
@biglingz @KadrunJunior @kily89 jantung terasa sakit emang salah satu gejala covid. Kalau gak ada hambatan di pembuluh darah dan gak ada kelainan jantung, tapi jantung sakit bisa jadi karena suplai oksigen berkurang ke otot jantung. Nama masalahnya ischemia. Kematian karena covid salah satu paling terbanyak akibat masalah gagal jantung.
1
Memuat data ...
1 - 2 dari 2 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia