Setelah banyak review truk, bus dan mobil, TS akan coba review sepeda motor. Seperti judul tulisan kali ini, TS akan review Kawasaki Binter Merzy, produk ini adalah motor klasik milik Kawasaki yang dipakai dalam film CHIPS Warkop DKI. Agan sista suka film Warkop DKI juga seperti TS ? Pasti gak asing dengan adegan Indro dan Kasino yang patroli dengan motor diawal film.
Waktu itu mereka mengejar pengendara yang kebut-kebutan dijalan, Indro yang tak mengira didepan ada truk yang hendak mundur tak bisa menghindar, hingga ia masuk kolong truk dan tercebur ke empang. Sementara kasino motornya berubah jadi motor mini, itu sekilas cuplikan film CHIPS. Langsung saja kita mulai reviewnya.
Sumber
Kawasaki KZ 200
Nama motor ini aslinya adalah Kawasaki KZ 200, tapi oleh orang Indonesia motor ini kerap disebut sebagai Kawasaki Binter Merzy. Nama Binter sendiri merujuk pada PT Bintang Terang Indonesia, yang menjadi perwakilan penjualan produk Kawasaki waktu itu di Indonesia. Kalau nama Merzy sendiri menjadi nama motor ini untuk pasar di Indonesia, seperti terlihat pada brosurnya dulu. CMIIW
Motor ini pertama kali diperkenalkan tahun 1980, ada dua versi yang dihadirkan kala itu. Versi pertama tahun 1980-1982 menggunakan mesin dengan sistem pengapian platina, dengan ciri khas lampu utama dan lampu sein serta bentuk spion bulat. Seperti yang dipakai pada film Warkop itu gan sist.
Sementara versi kedua tahun 1983-1985 sudah memakai CDI. Versi ke dua dari motor ini mengalami facelift pada lampu utama dan lampu sein serta spion, yang dirubah menjadi kotak. Motor ini juga hadir dalam dua variam, varian 4 tak dan 2 tak. Varian 2 tak yaitu Binter KH 100 dan KH 125. Sementara varian 4 tak yaitu KZ 200 dan KZ 100 atau dikenal dengan nama Binter Merzy.
Sumber
Tampak dari depan Binter Merzy versi pertama, 1980-1983.
Sumber
Versi facelift 1983-1985.
Sumber
Motor ini muncul dengan mengusung gaya lampu depan berbentuk bulat, menjadi ciri khas motor tahun 80-an waktu itu. Kapasitas mesinnya sendiri sudah cukup besar, yakni mencapai 200 cc. Sayangnya motor ini gak bertahan lama dipasaran Indonesia, hanya 6 tahun saja, tepat tahun 1986 PT Bintang Terang harus gulung tikar. Diduga terjadi masalah internal keuangan, perusahaan yang menjadi distributor tunggal Kawasaki ini pun terpaksa gulung tikar. Menjadi salah satu sejarah kelam Kawasaki di Indonesia, namun untuk motornya sendiri tetap terjaga dan masih banyak penggemarnya sampai sekarang.
Masa edar yang sebentar, membuat motor ini kurang begitu dikenal banyak orang, banyak orang yang familiar dengan nama Ninja 250 sebagai produk andalan Kawasaki di Indonesia. Namun sebelum Si Ninja tenar, Binter Merzy lah yang menjadi pelopor produk Kawasaki di tanah air. Selain desain lampu bulat, desain lampu belakangnya yang kotak. Menurut TS klasik banget, kalau lihat motor ini dijalan, berasa balik lagi ke tahun 80-an. Kalau dilihat begelnya seperti dilabur krom, menambah kesan elegan Si Binter Merzy ini.
Tampak samping dan belakang. Versi original
Sumber
Dapur Pacu
Binter Merzy mengusung mesin dengan kapasitas 198 cc, silinder tunggal, 4 Tak, SOHC 2 katup. Motor mampu menghasilkan tenaga maksimal mencapai 18 HP pada 8.000 rpm dan dengan torsi 16,5 Nm pada 7.000 rpm. Mesinnya sudah cukup mumpuni untuk motor keluaran tahun 80-an, dibekali transmisi manual 5 kecepatan, rem depannya sudah memakai cakram dan rem belakangnya menggunakan tromol.
Dengan mengusung sepesifikasi ini, Binter Merzy masih berani diadu dengan motor zaman sekarang. Mesinnya sendiri memiliki tenaga yang sudah cukup besar, jadi tidak perlu dioprek atau dibore up. Desain bodynya terlihat sederhana, namun tetap memancarkan aura macho dan gahar. Menurut teman TS yang hobi modifikasi, Binter termasuk motor klasik yang mudah untuk dimodifikasi, contoh modifikasinya seperti dibawah ini.
Versi custom.
Sumber
Kalau mesinnya sehat, motor ini masih nyaman untuk dijadikan kendaraan harian. Mesinnya sendiri termasuk minim getaran dan terkenal bandel, walaupun mesinnya termasuk uzur. Kapasitas tangki bbmnya juga lumayan besar, mencapai 9,5 liter. Memang merawat motor klasik diperlukan ketekunan, terutama bagian perawatan mesinnya.
Motor ini juga punya klub penggemarnya sendiri, ada dua aliran mkdifikasi dalam klub motor tersebut. Pertama aliran standar, dimana motornya dibuat seperti asli keluaran pabrik. Ke dua adalahbalitan custom, biasanya motor akan dimodifikasi dengan bentuk chopper. Kalau agan tertarik mengkoleksi motor klasik ini, harga bekasnya itu sekitar Rp 4-7 juta. Itu masih perlu direstorasi lagi, karena kebanyakan Binternya memiliki minus dibeberapa bagian. Kalau sudah direstorasi, harga jualnya bisa mencapai Rp 10 samapai Rp 15 juta, versi originalnya bahkan dihargai sampai Rp 25 juta. Motor ini juga memiliki kekurangan dan kelebihan, TS akan tuliskan beberapa minus dan plusnya.
Mesin platina KZ 200 aka Binter Merzy.
Sumber
Kekurangan dan Kelebihan
Itu tadi sedikit review tentang Si Klasik Kawasaki Binter Merzy yang pernah dipakai dalam film Warkop DKI, gimana gan sist ? Sudah mulai ingat dengan motor ini ?, kalau belum ingat bisa nonton ulang film CHIPS ya. Bagi yang ingin mengkoreksi atau menambahkan soal tulisan TS, silakan nanti berkomentar dibawah. Atau mungkin ada yang mengkoleksi motor ini digarasi rumahnya, bisa juga berbagi foto dan pengalaman merawat si klasik ini. Bisa sekalian untuk corat-coret dikolom komentar nanti. Cukup sekian dulu, sampai jumpa lagi, enjoy Kaskus
Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi: blog otomotif
Waktu itu mereka mengejar pengendara yang kebut-kebutan dijalan, Indro yang tak mengira didepan ada truk yang hendak mundur tak bisa menghindar, hingga ia masuk kolong truk dan tercebur ke empang. Sementara kasino motornya berubah jadi motor mini, itu sekilas cuplikan film CHIPS. Langsung saja kita mulai reviewnya.
Sumber
Kawasaki KZ 200
Nama motor ini aslinya adalah Kawasaki KZ 200, tapi oleh orang Indonesia motor ini kerap disebut sebagai Kawasaki Binter Merzy. Nama Binter sendiri merujuk pada PT Bintang Terang Indonesia, yang menjadi perwakilan penjualan produk Kawasaki waktu itu di Indonesia. Kalau nama Merzy sendiri menjadi nama motor ini untuk pasar di Indonesia, seperti terlihat pada brosurnya dulu. CMIIW
Motor ini pertama kali diperkenalkan tahun 1980, ada dua versi yang dihadirkan kala itu. Versi pertama tahun 1980-1982 menggunakan mesin dengan sistem pengapian platina, dengan ciri khas lampu utama dan lampu sein serta bentuk spion bulat. Seperti yang dipakai pada film Warkop itu gan sist.
Sementara versi kedua tahun 1983-1985 sudah memakai CDI. Versi ke dua dari motor ini mengalami facelift pada lampu utama dan lampu sein serta spion, yang dirubah menjadi kotak. Motor ini juga hadir dalam dua variam, varian 4 tak dan 2 tak. Varian 2 tak yaitu Binter KH 100 dan KH 125. Sementara varian 4 tak yaitu KZ 200 dan KZ 100 atau dikenal dengan nama Binter Merzy.
Sumber
Tampak dari depan Binter Merzy versi pertama, 1980-1983.
Sumber
Versi facelift 1983-1985.
Sumber
Motor ini muncul dengan mengusung gaya lampu depan berbentuk bulat, menjadi ciri khas motor tahun 80-an waktu itu. Kapasitas mesinnya sendiri sudah cukup besar, yakni mencapai 200 cc. Sayangnya motor ini gak bertahan lama dipasaran Indonesia, hanya 6 tahun saja, tepat tahun 1986 PT Bintang Terang harus gulung tikar. Diduga terjadi masalah internal keuangan, perusahaan yang menjadi distributor tunggal Kawasaki ini pun terpaksa gulung tikar. Menjadi salah satu sejarah kelam Kawasaki di Indonesia, namun untuk motornya sendiri tetap terjaga dan masih banyak penggemarnya sampai sekarang.
Masa edar yang sebentar, membuat motor ini kurang begitu dikenal banyak orang, banyak orang yang familiar dengan nama Ninja 250 sebagai produk andalan Kawasaki di Indonesia. Namun sebelum Si Ninja tenar, Binter Merzy lah yang menjadi pelopor produk Kawasaki di tanah air. Selain desain lampu bulat, desain lampu belakangnya yang kotak. Menurut TS klasik banget, kalau lihat motor ini dijalan, berasa balik lagi ke tahun 80-an. Kalau dilihat begelnya seperti dilabur krom, menambah kesan elegan Si Binter Merzy ini.
Tampak samping dan belakang. Versi original
Sumber
Dapur Pacu
Binter Merzy mengusung mesin dengan kapasitas 198 cc, silinder tunggal, 4 Tak, SOHC 2 katup. Motor mampu menghasilkan tenaga maksimal mencapai 18 HP pada 8.000 rpm dan dengan torsi 16,5 Nm pada 7.000 rpm. Mesinnya sudah cukup mumpuni untuk motor keluaran tahun 80-an, dibekali transmisi manual 5 kecepatan, rem depannya sudah memakai cakram dan rem belakangnya menggunakan tromol.
Dengan mengusung sepesifikasi ini, Binter Merzy masih berani diadu dengan motor zaman sekarang. Mesinnya sendiri memiliki tenaga yang sudah cukup besar, jadi tidak perlu dioprek atau dibore up. Desain bodynya terlihat sederhana, namun tetap memancarkan aura macho dan gahar. Menurut teman TS yang hobi modifikasi, Binter termasuk motor klasik yang mudah untuk dimodifikasi, contoh modifikasinya seperti dibawah ini.
Versi custom.
Sumber
Kalau mesinnya sehat, motor ini masih nyaman untuk dijadikan kendaraan harian. Mesinnya sendiri termasuk minim getaran dan terkenal bandel, walaupun mesinnya termasuk uzur. Kapasitas tangki bbmnya juga lumayan besar, mencapai 9,5 liter. Memang merawat motor klasik diperlukan ketekunan, terutama bagian perawatan mesinnya.
Motor ini juga punya klub penggemarnya sendiri, ada dua aliran mkdifikasi dalam klub motor tersebut. Pertama aliran standar, dimana motornya dibuat seperti asli keluaran pabrik. Ke dua adalahbalitan custom, biasanya motor akan dimodifikasi dengan bentuk chopper. Kalau agan tertarik mengkoleksi motor klasik ini, harga bekasnya itu sekitar Rp 4-7 juta. Itu masih perlu direstorasi lagi, karena kebanyakan Binternya memiliki minus dibeberapa bagian. Kalau sudah direstorasi, harga jualnya bisa mencapai Rp 10 samapai Rp 15 juta, versi originalnya bahkan dihargai sampai Rp 25 juta. Motor ini juga memiliki kekurangan dan kelebihan, TS akan tuliskan beberapa minus dan plusnya.
Mesin platina KZ 200 aka Binter Merzy.
Sumber
Kekurangan dan Kelebihan
Quote:
Sumber
Kelebihan:
-Menggunakan rangka yang cukup kuat, rangkanya memakai tipe Steel Tube Diamond-Type Frame, yang kualitas dan kekokohannya sudah teruji.
-Suspensi yang bagus juga memberikan handling yang lebih mumpuni.Suspensi belakang memakai Dual-Shockbreaker, Tubular Swingarm. Sementara suspensi depan memakai suspensi Teleskopik Fork.
-Mesin bandel dan akselerasinya mumpuni.
-Harga jual kembali yang masih tinggi.
Kekurangan:
-Spare part yang lumayan sulit didapat, biasanya diakali dengan menggunakan spare part non original.
-Mesin cenderung mudah panas.
KZ 200 versi custom.
Sumber
Sumber
Kelebihan:
-Menggunakan rangka yang cukup kuat, rangkanya memakai tipe Steel Tube Diamond-Type Frame, yang kualitas dan kekokohannya sudah teruji.
-Suspensi yang bagus juga memberikan handling yang lebih mumpuni.Suspensi belakang memakai Dual-Shockbreaker, Tubular Swingarm. Sementara suspensi depan memakai suspensi Teleskopik Fork.
-Mesin bandel dan akselerasinya mumpuni.
-Harga jual kembali yang masih tinggi.
Kekurangan:
-Spare part yang lumayan sulit didapat, biasanya diakali dengan menggunakan spare part non original.
-Mesin cenderung mudah panas.
KZ 200 versi custom.
Sumber
Itu tadi sedikit review tentang Si Klasik Kawasaki Binter Merzy yang pernah dipakai dalam film Warkop DKI, gimana gan sist ? Sudah mulai ingat dengan motor ini ?, kalau belum ingat bisa nonton ulang film CHIPS ya. Bagi yang ingin mengkoreksi atau menambahkan soal tulisan TS, silakan nanti berkomentar dibawah. Atau mungkin ada yang mengkoleksi motor ini digarasi rumahnya, bisa juga berbagi foto dan pengalaman merawat si klasik ini. Bisa sekalian untuk corat-coret dikolom komentar nanti. Cukup sekian dulu, sampai jumpa lagi, enjoy Kaskus
Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi: blog otomotif
