News
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
125
Lapor Hansip
01-07-2020 11:56

90% Kenaikan Angka Covid-19 di Kota Surabaya Berasal dari Perumahan Mewah

90% Kenaikan Angka Covid-19 di Kota Surabaya Berasal dari Perumahan Mewah
Tren kasus positif virus corona (Covid-19) di Jawa Timur semakin banyak.

Bahkan membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Gubernur Jawa Timur untuk segera menekannya dalam 2 mnggu.

Dilaporkan sebagian besar kasus positif virus corona di Jawa Timur terjadi di Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberi komentar.

Menurutnya, kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, banyak terjadi di lingkungan masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas.

Sumber penyebaran Covid-19 ini, kata Risma, salah satunya terjadi di kawasan perumahan mewah di Surabaya.

Risma menyebut, 90 persen kenaikan angka Covid-19 di Kota Pahlawan berasal dari lingkungan perumahan elite.

"Jadi, presentase kenaikan kemarin itu rata-rata menengah ke atas, 90 persen di perumahan mewah," kata Risma, usai memberi bantuan APD untuk tenaga medis RSUA di FK Unair Surabaya pada Selasa (30/6/2020).

Menurut Risma, penyebaran Covid-19 di Surabaya sebelumnya banyak ditemukan di kawasan perkampungan Surabaya.

Namun, Risma menyebut, saat ini serangan kasus di kawasan perkampungan relatif sudah menurun.

Hal itu terjadi lantaran adanya Kampung Tanggung Wani Jogo Suroboyo yang turut membantu Pemkot Surabaya menekan dan mengandalikan penyebaran virus corona.

"Saat ini (penyebaran Covid-19) di perumahan mewah, yang dihuni masyarakat dengan ekonomi menengah atas," tutur Risma.

"Mungkin karena (kasus Covid-19) yang ada kampung itu turun, jadi dia kelihatan (tinggi)," imbuh Risma.

Meski demikian, Wali Kota Surabaya dua periode itu tak menyebutkan perumahan elite mana yang disebut ditemukan banyak kasus baru Covid-19.

Hasil tracing yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ditemukan ada warga yang menghuni kawasan perumahan mewah pernah bepergian ke luar negeri.

"Kemarin kami cocokkan, ada satu orang ternyata dia (pernah melakukan) perjalanan dari luar negeri," ujar Risma.

Risma masih mendalami kemungkinan lain yang menyebabkan angka penyebaran Covid-19 di perumahan mewah di Surabaya cukup tinggi.

Di sisi lain, ia juga telah memerintahkan jajarannya di kecamatan untuk menyebar salinan Perwali untuk dibagikan di setiap rumah.

Selain itu, jajarannya juga diminta memberikan pemahaman dan sosialisasi tentang bahaya Covid-19.

Sehingga masyarakat dapat menaati protokol kesehatan dengan baik.

Sebelumnya diberitakan, kasus positif virus corona baru atau Covid-19 kini mulai banyak ditemukan di beberapa perumahan mewah di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, banyaknya kasus Covid-19 di perumahan mewah tersebut diketahui melalui hasil tracing yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya.

Namun, Febri tidak merinci berapa jumlah kasus yang ada di perumahan mewah di Surabaya.

"Benar, jadi berdasarkan tracing gugus tugas, akhir-akhir ini diketahui bahwa ditemukan pasien confirm di perumahan-perumahan mewah," kata Febri, saat dihubungi pada Selasa (30/6/2020).

https://intisari.grid.id/read/032221...egeri?page=all

Ku kira dari yg ngopi2.... Ternyata dari yg plesiran emoticon-Traveller
profile-picture
profile-picture
profile-picture
liramarlinda dan 21 lainnya memberi reputasi
22
Masuk untuk memberikan balasan
berita-dan-politik
Berita dan Politik
40.3K Anggota • 670K Threads
90% Kenaikan Angka Covid-19 di Kota Surabaya Berasal dari Perumahan Mewah
01-07-2020 12:29
karena orang kaya yg punya prioritas untuk tes covid (punya duid untuk tes). org menengah kebawah batuk flu minum obat warung. covid atau flu biasa bodo amat. jd bisa di bilang tidak terdeteksi
Diubah oleh sucikidane
profile-picture
profile-picture
profile-picture
StrikeZZZ dan 14 lainnya memberi reputasi
15 0
15
profile picture
KASKUS Addict
01-07-2020 16:42
di test aja pada lari satu kampung, takut diciduk ke rumah sakit dan disuruh bayar pengobatan. Pihak rumah sakit juga kampret banget, kadang sakit biasa cuma demam musiman di bilangin corona di tahan di rumah sakit lalu di suruh bayar biaya mahal emoticon-Mad

Jadi gak heran orang2 menengah kebawah pada nolak di test, terciduk gak boleh kerja bisa dikuras lagi tabungan oleh pemainan rumah sakit nakal

ana udah pernah kena permainan rumah sakit, ampe jebol duit tabungan saya.
4
profile picture
kaskus holic
01-07-2020 16:49
@tupaisql gimana ceritanya gan? kepo neh, kali aja bisa buat pelajaran ane ...
0
profile picture
KASKUS Addict
01-07-2020 16:54
@hamand yang terjadi sama saya bukan karena corona, tapi corona ginian kabar anginnya kuat banget. Dari pengalaman saya berobat di Rumah Sakit besar di Indonesia, rasa saya kabar angin ini benar apa adanya.

Yang terjadi sama saya itu Ibu saya patah tulang parah, di rumah sakit bilang gak apa -apa cuma harus di rawat dan dioperasi aja tangan yang patah. Tangannya di luruskan (habis 25 juta saya di rumah sakit resek ini), terus ditahan2 lagi gak boleh bawa keluar sama pihak rumah sakit dan ditakut2in bilang tulang dan daging bisa busuk kalau gak cepat di operasi.

Saya palak sekali waktu tu, saya minta hasil CT SCAN dan X-ray tapi gak dikasih - kasih, terakhir saya ributin sama dokter yang On Shift malam tu, besoknya baru dapat hasilnya dan saya kasih hasilnya ke Dokter Umum kenalan saya. Dia bantu baca CT Scannya. Hasilnya Puarah abis!!!!! Terakhir saya paksa bawa keluar dan berobat langsung ke Rumah sakit di Malaysia, di sana baru di obati semestinya. Dan kata dokter sana tangan ini gak boleh di luruskan kalau patah, nanti mau di bengkokan lagi susah. Lebih mudah di luruskan dibanding dibengkokan. (jadi intinya rumah sakit indo ini mau peras duit Theraphy juga nantinya dengan meluruskan tangan yang patah tadi).

Saya udah kapok sama rumah sakit indonesia. Dokter dan Perawat nya Culas - Culas tukang peras duit. Sekarang gak bisa keluar negeri, malaysia Lock Down aseng mau berobat susah emoticon-Takut
6
Memuat data ...
1 - 3 dari 3 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia