Mengenal Aliko Dangote, Orang Kaya yang Tarik Tunai 140 Miliar Buat Flexing Doang!

Menjadi orang yang bergelimpangan harta tuh rasanya emang menarik. Seakan apapun yang ada di dunia ini bisa diraih karena mempunyai kapabilitas berupa uang banyak untuk membelinya. Mau beli mobil mewah sampai jabatan kekuasaan pun bisa dibeli di dunia yang fana ini.

Meskipun begitu, jalan panjang menuju orang yang bergelimpangan harta itu gak mudah. Perlu usaha dan kerja keras yang ekstra biar bisa mencapai di posisi nyaman dalam segi finansial. Hal tersebut seperti yang dialami oleh sosok pebisnis asal Nigeria bernama Aliko Dangote.



Dangote merupakan bukti konkret kalau benua Afrika gak bisa hanya diindentikan dengan kemiskinan dan kelaparan aja. Pria yang kini berusia 63 tahun ini berhasil membuktikan kalau orang asal benua Afrika juga bisa menembus jajaran nama orang-orang terkaya di dunia. Pada tahun ini saja, diketahui kalau Dangote memiliki total kekayaan sejumlah 8.3 miliar USD atau setara dengan 118 triliun rupiah.



Cikal bakal kekayaan Dangote menurun dari sang kakek yang juga merupakan pengusaha. Saat dirinya masih kecil, ia terinspirasi menjadi pengusaha yang menjual berbagai komoditas seperti kakeknya yang menjual gandum dan beras. Dangote pun akhirnya mencoba untuk berjualan permen saat dirinya masih sekolah.

Karena kecintaannya dalam dunia bisnis, Dangote pun menekuni bidang ini secara lebih serius dengan menempuh pendidikan jurusan bisnis di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Merasa dirinya sudah memiliki pengetahuan akademik dalam dunia bisnis, dirinya pun terjun dalam dunia usaha secara riil setelah lulus pada tahun 1977.

Berbekal meminjam uang dari pamannya sejumlah 3.000 USD untuk modal awal, Dangote akhirnya menjalankan kegiatan mengimpor komoditas pertanian yang akan dijual di negaranya sendiri. Saat itu komoditas utamanya adalah beras dari Thailand dan gula dari Brazil.

Berkat keseriusannya tersebut, Dangote bisa mengubah modal awalnya yang sebesar 3.000 USD menjadi 10.000 USD. Pinjaman awal dari pamannya tersebut pun dilunasi hanya dalam waktu 3 bulan doang Gan.



Tahun 2005 menjadi saksi perubahan paling signifikan dalam perkembangan bisnis Dangote. Bisnisnya menjadi semakin sukses karena berhasil membangun pabrik manufaktor yang nilainya jutaan dollar. Hal itu dikarenakan dirinya terjun ke dalam komoditas yang mampu menghasilkan keuntungan banyak, seperti semen, minyak, gas bumi, hingga manufaktur.



Meskipun bergelimpangan harta, Dangote juga tidak lupa kepada negaranya sendiri, Nigeria. Dirinya melihat ada potensi untuk membantu perekonomian Nigeria agar tidak menjadi ketergantungan terhadap impor BBM.

Saat itu ia mempunyai gagasan untuk membangun kilang minyak dan pabrik petrokimia yang nilainya sebesar 9 miliar USD atau setara dengan 90 triliun rupiah. Proyek tersebut dijalankan Dangote dengan bertujuan untuk mengurangi volume impor BBM Nigeria hingga 50 persen. Apalagi diketahui kalau saat itu Nigeria masih minim sekali kapastias kilang minyaknya, jadi ide Dangote ini tentunya sangatlah membantu masa depan Nigeria.

Selain itu efek positif dari adanya proyek ini bisa menyerap secara langsung 9.500 tenaga kerja dan 25 ribu tenaga kerja tidak langsung. Gak cuma berimplikasi positif ke Nigeria aja, adanya kilang minyak dan pabrik petrokimia dari Dangote ini bisa memberikan keuntungan kepada negara Afrika lainnya.



Karena bergelimpangan harta, Dangote pun jadi bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan orang lain. Pernah suatu saat dirinya melakukan suatu tindakan yang cukup unik dan sensasional. Kala itu ia mencoba untuk menarik uangnya secara tunai di Bank dengan jumlah yang fantastis. Gak nanggung-nanggung, uang yang dia tarik itu jumlahnya 10 juta USD atau sekitar 140 miliar rupiah Gan!

Gokilnya lagi, Dangote narik uang sebanyak itu cuma buat flexing doang Gan. Tapi bukan flexing di media sosial layaknya orang kaya baru ya, melainkan flexing ke dirinya sendiri. Saat itu ia kepengen tahu aja dan mau ngeyakinin dirinya sendiri kalau dia itu orang kaya, makanya ditarik deh tuh uang sebanyak itu.

Uang yang ditariknya secara tunai itu pun di taruh di kamar pribadinya sendiri. Dangote melihat-lihat uangnya tersebut setelah sampai dikediamannya. Sesaat setelah melihat dan yakin, keesokan harinya Dangote pun membawa lagi ke Bank untuk disetorkan kembali.