News
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
175
Lapor Hansip
14-06-2020 12:35

Prof. Dr. Craig Considine: Nabi Muhammad Manusia Pertama Yang Menolak Rasisme

Prof. Dr. Craig Considine: Nabi Muhammad Manusia Pertama Yang Menolak Rasisme

JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Belakangan gelombang demontrasi anti-rasisme menggema di berbagai penjuru dunia sebagai protes atas kematian George Floyd.
Namun, jauh sebelum itu Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan umatnya untuk tidak bersikap rasis.

Seorang sosiolog bernama Dr Craig Considine dalam sebuah artikel berjudul "Prophet Muhammad's Example of Anti-Racism" yang diterbitkan The Huffington Post pada 2015 menerangkan teladan Rasulullah tersebut.

Craig menganggap Nabi Muhammad sebagai tokoh panutan anti-rasisme yang telah mempromosikan perdamaian dan kesetaraan.

Dikisahkan, sekira 1.400 tahun sebelum gerakan Hak Sipil di AS dan kampanye anti-apartheid di Afrika Selatan, Nabi Muhammad sudah terlebih dahulu menangani masalah xenopobhia dan prasangka di Arab Saudi.

"Dalam tulisan singkat ini, saya menyoroti bagaimana Nabi berperang melawan gagasan untuk menghakimi kelompok atau individu hanya berdasarkan warna kulit dan keturunan mereka," ungkap Dr Craig seperti disadur Suara.com dari Huffpost, Kamis (11/6/2020).

Pandangan anti-rasisme Nabi Muhammad, kata Craig, terlihat dalam persahabatannya dengan Bilal bin Rabah, seorang budak kulit hitam yang naik ke posisi terdepan komunitas Muslim Arab pada abad ke-7.

Craig menceritakan satu kisah Nabi Muhammad menunjukkan pembelaannya ketika Bilal disebut sebagai putra seorang perempuan kulit hitam oleh Abu Dharr Al-Ghifari.

Merasa terganggu dengan panggilan yang mengindentifikasi warna kulit, Nabi kemudian mengkritik Abu Dharr dan berkata kepadanya "Kamu adalah orang yang masih memiliki ketidaktahuan dalam dirinya".

"Dalam menentang Abu Dharr, Muhammad menunjukkan bahwa dia bersedia menegur sahabatnya sendiri bila terbukti merendahkan (orang lain) karena etnisnya," kata Craig.



"Nabi Muhammad percaya bahwa bentuk "kesukuan" atau dalam bahasa Arab disebut Al-Abasiyyah, bersifat mendorong orang ke loyalitas etnis bahkan mendukung ketidakadilan," tulis Craig.

Dalam Al-Qur'an diterangkan periode sejarah Arab sebelum kedatangan Nabi Muhammad diwarnai aksi barbarisme dan pelanggaran hukum.

Selain itu, orang Arab juga dikatakan terlalu bangga dan dengan identitas suku dan etnis mereka sehingga menjadikannya sebagai standar sosial masyarakat.

Hal itu terlihat dari tindakan rasisme yang ditunjukkan oleh Abu Dharr kepada Bilal. Ketidakpahaman Abu Dharr ini merujuk pada zaman jahiliyah sebelum kedatangan Islam.

Namun setelah Nabi Muhammad datang, pandangan tersebut memudar seiring berjalannya waktu. Kata Craig, ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad telah mengubah semuanya.

"Mentalitas anti-rasisme yang ditunjukkan Nabi Muhammad membantu orang-orang Arab keluar dari kegelapan menuju cahaya yang membimbing mereka ke jalan keadilan dan kesetaraan," tambah Craig.

Bilal, seorang muslim yang menjadi korban tindakan rasisme kemudian diangkat menjadi muazin oleh Nabi Muhammad.

Dengan pengangkatan ini, beliau ingin menunjukkan pengucilan dan subordinasi berdasarkan warna kulit tidak diperbolehkan dalam masyarakat Islam.

Lebih lanjut, Craig menyinggung soal khotbah terakhir Nabi Muhammad di Gunung Arafah pada 632 M yang diklaim sebagai manifestasi anti-rasisme.

Dalam pidato tersebut, terang Craig, Nabi Muhammad mengatakan orang Arab tidak memiliki keunggulan dari orang non-Arab atau begitu juga sebaliknya.

Orang kulit putih tidak memiliki keunggulan atas orang kulit hitam begitu sebaliknya kecuali kesalehan dan tindakan baik.

Menurut Craig, khotbah terakhir tersebut adalah titik puncak kehidupan Rasulullah. Beliau menentang populasi yang terpecah belah dengan menjauhkan diri dari pengkategorian etnis.

"Nabi Muhammad mendahului kata-kata Martin Luther King Jr, dalam pidatonya 'I Have a Dream' yang menyerukan agar orang Afrika-Amerika tidak dinilai dari warna kulit tapi karakternya," ujar Craig.

Sebagai simpulan, Craig pun menyebut Nabi Muhammad sebagai sosok inspiratif dalam menumpas tindakan rasisme di dunia.

"Nabi Muhammad adalah inpirasi bagi semua orag untuk bertindak membersihkan dunia dari kejahatan rasisme," kata Craig memungkasi.

“Prophet Muhammad’s Example of Anti-Racism”

Mashaa Allah... Yang pertama gan, sis...

Kenapa bukan si Anu yg 600 tahun datang duluan.Karena si Anu terbukti rasis dengan menghujat seorang wanita Kanaan non Israel dengan istilah Anjing.

"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Menurut manual booknya lhoo yaahh
profile-picture
profile-picture
profile-picture
slider88 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
Masuk untuk memberikan balasan
berita-dan-politik
Berita dan Politik
40.3K Anggota • 670K Threads
Prof. Dr. Craig Considine: Nabi Muhammad Manusia Pertama Yang Menolak Rasisme
14-06-2020 12:41
dr bernard mahfoudz kemana ya? kok ga diwawancara lagi ?emoticon-Bingung
profile-picture
profile-picture
profile-picture
serapionleo dan 2 lainnya memberi reputasi
3 0
3
profile picture
KASKUS Addict
14-06-2020 12:56
Gw juga lebih percaya Dr. Bernatd brey
1
Memuat data ...
1 - 1 dari 1 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia