others
Pencarian Tidak Ditemukan
link has been copied
13934
Lapor Hansip
13-05-2018 11:35

[CLEAN] Anda bertanya Quranist menjawab

Assalamualaikum Wr Wb


PERKENALKAN

Kami adalah MUSLIM, yang hanya mengikuti Al-Qur'an saja, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan DICONTOHKAN oleh para UtusanNya:

Allah menjelaskan bahwa hanya Al Qur’an dan kitab sebelumnya saja yang wajib diimani oleh orang bertaqwa (2:4). Ayat 2:4 adalah kelanjutan dari ayat 2:2.


2:2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,


2:3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.


2:4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.



Jadi, salah satu kriteria orang bertaqwa adalah beriman kepada Al Qur’an dan kitab2 sebelumnya. Kemudian, Al Qur’an bersifat membenarkan kitab2 sebelumnya (10:37) sehingga beriman kepada Al Qur’an saja sudah cukup.


10:37. Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.


Ayat 2:4 harus dipandang sebagai petunjuk yang wajib dijalankan. Dalam ayat itu, Allah hanya memerintahkan kita untuk beriman kepada Al Qur’an saja. Dengan kata lain, orang bertaqwa adalah orang yang beriman kepada Al Qur’an saja.



Meskipun uraian di atas sudah cukup, ada baiknya dilakukan pembahasan lebih lanjut agar menjadi lebih jelas. Dalam Al Qur’an, Allah dengan sangat jelas memerintahkan kepada manusia supaya menjadikan kitab Allah sebagai alat untuk memutuskan perkara yang terjadi di antara manusia. Perintah seperti itu diturunkan pada jaman Nabi Musa (5:44), Nabi Isa (5:47), dan Nabi Muhammad (5:48 dan 5:49). Tampak di sini bahwa semua informasi itu ada dalam satu surat, yaitu Al Maa’idah. Ini menunjukkan penegasan Allah tentang penggunaan kitab Allah sebagai pedoman dalam pemutusan suatu perkara di antara manusia.


5:44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.


5:47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.


5:48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,


5:49. dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.



Perintah penggunaan kitab Allah sebagai pedoman dalam memutuskan perkara di antara manusia juga dijumpai dalam 4:105.


4:105. Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat,



Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Al Qur’an merupakan satu-satunya pedoman dalam islam. Untuk menjelaskannya, kita perlu membahas tentang kata perkara. Perkara pada dasarnya adalah masalah. Masalah dapat dinyatakan dengan pertanyaan. Pertanyaan dapat diajukan oleh seseorang atau beberapa orang yang terlibat dalam suatu masalah. Pertanyaan membutuhkan jawaban yang benar. Jawaban yang benar ada di Al Qur’an. Atau, sesuatu yang sesuai dengan Al Qur’an adalah benar. Demikanlah kurang lebih alur pikirnya.

Jika kita ingin menanyakan sesuatu tentang agama, kitab yang diperintahkan untuk dijadikan pedoman untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah Al Qur’an. Selain itu, aturan perundang-undangan dalam suatu negara juga harus sesuai dengan Al Qur’an sehingga keputusan suatu perkara yang dihasilkan secara tidak langsung sudah dibuat berdasarkan Al Qur’an.


saya ingin menjelaskan lebih lanjut tentang hal di atas dengan contoh. Misalnya, ada dua orang yang berbeda pendapat tentang waktu shalat. Bagaimana cara memutuskan perkara tersebut? Menurut Allah, kita wajib hanya menggunakan Al Qur’an saja sebagai pedoman untuk memutuskan perkara itu. Jika kita menggunakan kitab hadis atau kitab selain Al Qur’an lainnya, kita akan melanggar perintah Allah. Sekali lagi, kita wajib hanya menggunakan Al Qur’an saja dalam memutuskan perkara tersebut. Caranya, kita mengaji Al Qur’an tentang waktu shalat. Dalam khasus contoh ini, waktu shalat yang sesuai dengan yang ada dalam Al Qur’an adalah yang benar.


Alinea di atas menunjukkan bahwa semua pertanyaan masalah agama harus dijawab dengan Al Qur’an saja, sekali lagi, hanya Al Qur’an saja. Pertanyaan tentang cara masuk islam, cara berpuasa, cara shalat, cara berjihad, cara berwudlu, waktu shalat, cara bersedekah, cara masuk surga, nama malaikat, keharaman, cara berpakaian, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya wajib dijawab berdasarkan Al Qur’an saja. Oleh karena itu, menurut Allah, satu-satunya pedoman dalam islam adalah Al Qur’an.


Sebagai tambahan, dalam Al Qur’an diceritakan bahwa orang yang tidak beriman kepada Al Qur’an karena disesatkan syaitan akan menyesal di akhirat (25:29) dan Nabi Muhammad akan mengatakan bahwa mereka dahulu telah mengabaikan Al Qur’an (25:30). Kedua ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad mengingatkan agar kaumnya hanya mengimani Al Qur’an saja.


25:29. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.


25:30. Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan."


dan diayat 25:30. mengapa nabi Muhammad tidak mengatakan "kaumku telah menjadikan Sunnahku sesuatu yang tidak diacuhkan" ???


KHARAKTERISTIK AL QUR’AN SEBAGAI SATU-SATUNYA PEDOMAN


Dalam 12:111 Allah menjelaskan bahwa Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.


12:111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.



Selain itu, Al Qur’an adalah benar dan adil, sempurna, rapi, rinci penjelasannya, jelas ayatnya, dan tidak meragukan (6:115; 11:1; 2:99; dan 2:2). Tidak ada yang bisa merubah kalimat-Nya dan Allah akan selalu memelihara-Nya (6:115 dan 15;9).


6:115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


11:1. Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,


2:99. Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.


2:2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,


15:9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya



Allah juga sudah memasukkan segala sesuatu yang harus dimasukkan kedalam Al Qur’an (6:38).


6:38. Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.


Dapat disampaikan di sini bahwa Al Qur’an benar-benar kitab yang dijadikan sebagai pedoman dalam islam.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
True.s4m1ns dan 21 lainnya memberi reputasi
12
Masuk untuk memberikan balasan
debate-club
Debate Club
3.5K Anggota • 8.2K Threads
[CLEAN] Anda bertanya Quranist menjawab - Part 3
03-02-2020 22:34
Quote:Original Posted By depannya.eL
1. Di 19:28 disebut ukhti, di Quran kata ini digunakan untuk
A. Saudara perempuan (biologis) seperti di 4:12,23,176. B. Golongan yang sebelumnya dengan konotasi merendahkan 7:38, 43:48

2. Sedangkan Harun saudara Musa di Quran adalah tokoh yang didefiniskan sebagai :
A. Supporter 20:29-30, 25:35
B. Lalai mengemban tugas dari saudaranya 7:150, 20:93
C. Generasi keturunannya adalah penjaga Tabut 2:248
D. Penerima wahyu 4:163
E. Cinta kesatuan bani israil 20:94
F. Pandai berbicara 28:34
G. Banyak mendapat nikmat dan kesejahteraan 37:114,120

Frasa Ukhti Harun bisa multi tafsir berdasarkan gabungan kriteria di atas. Tp bisa kita eliminasi dengan ayat-ayat lain yang akan ane jelaskan nanti di bawah.

Aali Imran : keluarga dekat Imran yang sevisi dan semisi. Kata Aali sudah pernah ane jelaskan sebelumnya bisa juga pengikut setia. Tapi untuk Maryam jelas dia anak perempuan Imran. 3:36, 66:12

Maryam sudah dinazarkan untuk didedikasikan untuk jadi pelayan tuhan. Dia dititip kan ke golongan yang dipimpin beberapa orang. Zakaria menang undian untuk menjaga Maryam 3:44

Golongan itu terdiri dari Zakaria dan Aali Yaqub lain (19:6) dan Zakaria salah satu pemimpin kaum karena dia bisa memberikan instruksi ke kaumnya (19:11)

Dari runutan di atas. Musa dan Harun tidak diinfokan ada di antara mereka. Imran hanya diinfokan punya 1 putri. Sehingga poin 1A bisa Di eliminasi, tersisa 1B.

Dan di poin 2 kenapa disebut Harun karena ia ada di perlindungan Zakaria, dan Zakaria adalah golongan yang memimpin kaumnya dalam melayani Tuhan. Salah satu tugas nya adalah menjaga Tabut.

Jadi dengan ayat-ayat di atas ane simpulkan maksud dari Ukhti Harun adalah Maryam adalah wanita yang masuk ke golongan penjaga Tabut.

Dan 1 lagi, makasih udah disebut tampan. emoticon-Betty


Quote:Original Posted By javafutura
Maryam ibnata 'Imraan = Maryam anak perempuannya 'Imran.

Disebut ukhta Harun karena kaga memiliki jalur keturunan dari Harun, andaikan begitu maybe kaumnya akan menyebut "ya binta Harun".

Maryam dinadzarkan utk dipersembahkan kpd Tuhan sejak dlm kandungan. Mulai kecil diasuh Zakariya dan menghabiskan banyak waktunya di mihrab. Yg memiliki akses ke mihrab hanyalah para ulama Bani Israil dari jalur keturunan Harun. Karena spesialnya status Maryam tsb, meskipun bukan keturunan Harun, maka kaum Bani Israel juga hrs respect kepadanya. Sebutan ukhta harun, IJO, diberikan sbg bentuk respect atau penghormatan atas statusnya sbg wanita di luar jalur keturunan Harun namun mengantongi hak akses ke mihrab (holy of the holies, ruang khusus yg diyakini sbg tempat tersuci dlm kuil Bayt Allah).


Nah yang anehnya Imran adalah bapaknya Nabi Musa dan Nabi Harun dan bersaudarakan Miriam di PL, apakah ada dugaan bahwa Maryam dan 'Isa di Al Qur'an timelinenya tidak jauh dari Musa dan Harun?
Diubah oleh Michaelwise
0 0
0
profile picture
KASKUS Geek
04-02-2020 00:49


Quran kaga menyebut nama ayahnya Musa atopun nama saudari Musa.

PL tentu saja kaga menyinggung kakeknya 'Isa atopun ibunda 'Isa.

Ada rentang yg jauh antara timeline Musa terhadap 'Isa. Could be more than 1000 years.

Kesamaan nama pada timeline yg berbeda adalah fenomena yg wajar. Memberi nama menggunakan nama leluhur atopun nama tokoh pendahulu adalah hal yg maklum dan banyak dilakukan di berbagai jaman.

Tokoh2 yg dikisahkan muncul di jaman 'Isa secara otomatis meng-eliminasi kemungkinan yg ente tanyakan. PL kaga menyinggung Zakariya dan Yahya dlm kisah Musa. Padahal 2 nama ini adalah tokoh sentral dlm kisah Maryam dan 'Isa.

Kecuali ente bisa menunjukkan support yg sangat kuat atas argumen yg ente punya, maka kemungkinan timeline sejaman antara Musa dan 'Isa adalah NOL. Andaikan argumen ente benar, kenapa kisah 'Isa kaga menyinggung sedikitpun mengenai kehadiran Musa dan Harun dlm episodenya?
0
profile picture
kaskus geek
04-02-2020 09:03

ketemu lagi ama ustad java

mau nanya nih

Kenapa isa dilahirkan tanpa ayah (menurut quran)?
Apa alasannya?
Kenapa hanya isa satu satunya nabi yg dilahirkan tanpa ayah?


jawab pake sumber2 islam yah
(dan jangan ambil dari kitab sebelah)

0
profile picture
KASKUS Geek
05-02-2020 23:32


1. Kaga ada ayat yg eksplisit menyebut 'Isa terlahir tanpa ayah. Namun Quran kaga mengcounter pemahaman umum yg telah dimiliki Kresten bhw 'Isa terlahir dari perawan Maryam. Banyak ayat yg menyebut nama 'Isa bin Maryam, hal ini mensupport argumen kelahiran 'Isa dari ibu yg mengandung tanpa adanya 'male interfention'.

2. Alasan, andaikan benar terjadi parthenogenesis pd kehamilan Maryam, adalah untuk penyempurnaan produk evolusi ke tingkat yg lebih tinggi. Hal tsb memungkinkan 'Isa memiliki kapasitas kecerdasan di atas rata-rata dan menjadikan tubuhnya mampu utk diinstal roh kudus sejak masa kanak-kanak. Ayat 5:110 mensupport argumen yg ane sebutkan ini. Hal serupa pada proses evolusi Adam yg menjadikannya manusia modern, mampu memahami al-asmaa'a kullahaa pd ayat 2:31, menjadikannya berbeda dg generasi manusia yg telah ada di saat itu yg memiliki kecenderungan merusak dan menumpahkan darah sperti disebut pd ayat 2:30.

3. Berdasar ayat 3:59, maka Adam dimungkinkan juga terlahir melalui proses parthenogenesis. So, 'Isa bukan satu-satunya yg terlahir melalui proses ini. Belum lagi jika dahulu muncul generasi Adam dlm jumlah banyak di berbagai penjuru bumi, maka jumlah kasus parthogenesis akan lebih besar dari yg ane perkirakan.
0
Memuat data ...
1 - 3 dari 3 balasan
icon-hot-thread
Hot Threads
Copyright © 2024, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia