Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cattleyaonlyAvatar border
TS
cattleyaonly
Cinta Abadi [COC Cinta Lama Bersemi Kembali 2022]


Tak ada kata lain yang keluar dari mulut Ralph selain kata "ya". Dia tak ingin penyakit jantung mamanya kembali kambuh. Maria, mama Ralph baru sebulan yang lalu memasang ring jantung. Tidak mungkin bagi Ralph membantah keinginan wanita itu untuk menjodohkan dirinya dengan Lisbeth. Menurut Ralph penolakan hanya mengantarkan sang mama sedikit lebih dekat dengan gerbang kematian. Sungguh, meskipun membenci rencana sang mama kali ini, dia harus menuruti.

Lisbeth di mata Ralph memang wanita yang menawan. Bibirnya merah merekah dan matanya selalu berbinar-binar penuh semangat. Di waktu-waktu tertentu, bahkan mata itu begitu menggoda penuh nafsu. Namun, tempat di hati Ralph hanya satu dan Anetta telah bersemayam di sana sejak lama.

Entah mengapa, saat dikenalkan dengan Anetta, Maria langsung memberi respon yang negatif. Dia bersikap antipati meski Ralph belum bercerita banyak tentang kekasihnya itu. Ralph menduga, sang mama bersikap sinis karena telah menjodohkan Ralph dengan Lisbeth. Atau bisa juga karena penampilan Anetta yang begitu sederhana. Mungkin di mata Maria, Anetta hanya gadis miskin yang ingin menumpang hidup setelah menjadi menantunya.

“Pilih keluarga ini atau gadis itu, Ralph!” ujar Maria dengan penuh penekanan.

Ralph terdiam. Seluruh sendi-sendi tubuhnya terasa lemas tak bertenaga. Dia mencintai sang mama dan keluarganya. Namun, dia juga mencintai Anetta, gadis yatim piatu yang tinggal di rumah kuno di batas kota.

Saat Ralp menceritakan sikap sang mama kepada Benedict, sahabatnya, lelaki itu memberi nasehat, “Ralph bedakan antara kasihan, simpati, ataukah benar-benar cinta yang tulus.”

“Aku memang bersimpati dengan nasibnya, tetapi aku mencintainya. Dia bukan gadis yang benar-benar miskin. Maksudku kedua orang tuanya meninggalkan deposito yang cukup untuk kehidupan sehari-harinya meski sederhana.”

“Mungkin mamamu punya alasan khusus untuk menolak Anetta.”

“Anetta gadis cerdas dan baik. Kurasa alasan mama hanya mengada-ada.”

Suara burung gagak di dahan flamboyan di samping kamar Ralph membuat lelaki itu tersentak dari lamunan. Teriakan gagak itu seperti suara kesedihan yang mencabik-cabik dada Ralph. Lelaki dengan mata hazel itu berdiri di belakang jendela dan mendongak ke atas, memandang gagak yang seolah balas memandangnya.

“Ralph!” Terdengar suara panggilan Maria.

Ralph menoleh dan melihat wajah Maria menyembul dari celah pintu yang terkuak.

“Kau belum siap-siap?” Maria menatap sang anak dari ujung rambut sampai ujung kaki kemudian menggelengkan kepalanya beberapa kali.

“Kenapa kau memakai baju ini, Ralph?”

“Memangnya kenapa, Ma?”

“Kau akan menikahi putri seorang jutawan. Kenapa kau berpakaian begitu buruk?

“Apa keluarga Lisbeth berkeberatan seandainya penampilanku seperti ini, Ma?”

“Tidak, tentu saja tidak. Mereka tidak memandangmu dari baju yang kaukenakan.”

“Lalu apa, Ma?”

“Dengar, Nak. Ini bukan hanya tentang bagaimana kau menghormati mereka saja, tetapi bagaimana kau menghargai dirimu, menghargai mamamu. Ini bukan tentang mereka tetapi tentang kita sendiri.”

Maria membuka lemari Ralph dan mengambil setelan jas berwarna hitam. “Kenakan ini. Jangan coba-coba membuat mamamu ini malu!” ancam Maria seraya meninggalkan kamar.

Ralph termangu. Dia teringat Anetta, bagaimana gadis itu menggamit lengannya, menyandarkan kepala di lengannya, juga bagaimana rasa bibirnya yang serupa melon yang dipetik pada saat matang. Kenapa cintanya yang menggebu pada gadis itu harus kandas?

Ralph mengenakan Jas hitam yang diberikan mamanya tadi kemudian mematut dirinya dicermin. Seandainya saja yang menjadi mempelai perempuannya adalah Anetta, mungkin Ralph akan sangat bersemangat.

Suara gagak terdengar lagi. Ralph merasakan firasat yang buruk tentang pernikahannya, tetapi dia tak tahu apa yang akan terjadi nanti. Lelaki itu mendesah sebelum melangkah keluar kamar. Hatinya masih dipenuhi tentang Anetta. Ada rasa yang menggelitik di dalam dadanya. Perasaan halus itulah yang selama ini membentuk pengalaman, menuntunnya untuk terus hidup.

“Anetta, maafkan aku,” bisik Ralph dengan perasaan sedih.

“Aku akan menjemputmu Ralph.” Terdengar suara bisikan di telinga Ralph. Sepertinya itu suara Anetta. Lelaki itu terkesiap kemudian menoleh ke sana kemari. Namun dia tidak menemukan Anetta. Ralp merasa dia mulai berhalusinasi karena terlalu frustasi.

Ralph melangkah menuju tempat Lisbeth kemudian berjalan menuju altar. Mereka akhirnya menikah, meski hati Ralph terlanjur patah. Seorang gadis mengintip dari balik pintu gereja, matanya berkaca-kaca. Dialah Anetta yang merasa begitu kehilangan segalanya. Namun, dia yakin, masih ada satu jalan untuk bersama.

Ralph tak pernah bahagia dengan pernikahannya. Itu jelas terlihat dari sorot matanya. Sedangkan Lisbeth tak pernah peduli itu semua, dia yakin bahwa cintanya dengan Ralph akan menemukan jalannya. Lisbeth juga yakin, cinta akan tumbuh karena terbiasa.

Malam itu, malam ke enam ratus pernikahan Ralph dan Lisbeth. Ranjang telah ditaburi bunga-bunga mawar dan sedap malam. Lisbeth telah menggunakan lingerie yang begitu seksi. Dia duduk di tepian ranjang menanti Ralph. Wanita itu telah melewati hari yang panjang dengan kesabaran, meskipun Ralph tidak pernah tersentuh karenanya. Lelaki itu belum pernah melewatkan malam bersama Lisbeth sejak pertama, tetapi malam ini Lisbeth bertekat untuk melakukan segalanya. Ralph adalah miliknya dan dia berhak untuk mendapatkan cintanya.

Ralph memasuki kamarnya ketika rembulan telah rebah di pusat malam. Suara burung hantu yang terdengar dari luar menyiratkan kesedihan, tetapi Lisbeth yang berdiri begitu Ralph masuk kamar, penuh dengan gairah yang menyala.

“Kau mau minum?” tanya Lisbeth. Dia menuangkan wine di gelas tanpa meminta persetujuan, lalu diulurkannya kepada Ralph.

Ralph tak ingin berdebat dengan Lisbeth. Dia akan minum lalu tidur di sofa seperti biasa. Meski waktu telah lama bergulir, dia belum bisa melupakan Anetta. Gadis itu kini entah di mana. Ralph sudah mencari ke mana-mana, tetapi Anetta bagai lenyap ditelan gerhana. Rumahnya pun terlihat berdebu dan dijalari sulur-sulur tanaman.

Saat Ralph mulai mabuk, Lisbeth membawanya ke tempat tidur. Mereka bercumbu seperti pengantin baru. Hingga malam itu Ralph tertidur pulas di ranjang seperti bayi besar.

Ralph terbangun dini hari dan terkejut. Apa yang telah dilakukannya? “Tidak ... ini tidak mungkin ....” bisiknya. Lalu terdengar ketukan di jendela, seperti paruh burung yang mematuk matuk. Ketukannya selalu tiga kali, berkali-kali.

Ralph beranjak dari ranjang dengan hati-hati, meninggalkan Lisbeth yang tampak sedang dibuai mimpi. Ralph membuka pintu jendela dan terkejut melihat Anetta ada di depan matanya. “Bagaimana kau bisa ke sini?”

Anetta meletakkan telunjuknya di depan bibir lalu mengajak Ralph keluar melalui jendela. "Sudah kubilang, kan? Aku akan menjemputmu.

Ralph berlari menembus malam bersama Anetta. Gadis itu entah membawanya ke mana. Di bawah bulan yang pucat dini hari itu, Anetta memeluk Ralph erat.

“Aku mencintaimu, Ralph, aku mencintaimu,” bisik Anetta di telinga Ralph.

Ralph membalas pekukan Anetta lalu mereguk manis bibirnya dengan penuh perasaan. Sejenak, waktu seakan berhenti berputar. Ralph merasakan bunga-bunga cintanya yang telah layu kini bersemi bermekaran.

Quote:
Puisi karya @ceuhetty
Link Puisi

“Maukah kau menikmati ini selamanya?” tanya Anetta.

“Tentu saja aku mau,” jawab Ralph kembali meraup manis bibir Anetta seperti musyafir di gurun sahara yang menemukan oase. Ralph melihat sekitar dan baru tersadar tengah berada di sebuah kastil yang pernah dilihatnya dalam buku-buku cerita. Ralph tak pernah tahu, sang mama telah melihat wujud Anetta yang sebenarnya dengan mata batinnya. Namun, terlambat bagi wanita tua itu untuk menyadarinya, bahwa Ralph telah terjerat dalam pesona Anetta yang bukan manusia biasa.

Anetta menyurukkan mukanya ke leher Ralph kemudian menggigit leher lelaki itu. Ralph tampak kesakitan, sebentar, sebelum gigi-gigi taringnya memanjang. Dia menatap Anetta, rela menyerahkan segalanya demi cinta abadi, selamanya ... selamanya.

Kudus, 26 Juni 2022

bukhorigan
bukhorigan memberi reputasi
14
977
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.