Berterima kasihlah pada kegagalan. Sejatinya ia mengajari tentang betapa pedihnya berharap pada manusia.
Jika ditanya bagian tubuh mana yang paling tidak kusukai, maka jawabannya adalah mata. Karena aku tidak bisa menyembunyikan kebenaran dari sorotnya
Jangan suka memandang orang lain dengan sebelah mata. Khawatir nanti mendapat malu saat kita membuka kedua mata
Hidup bukan tentang seberapa banyak meninggalkan harta warisan, melainkan seberapa pantas kita dijadikan suri tauladan.
Jika mencuri adalah delik biasa, maka perbuatanmu itu delik luar biasa. Karena kau bukan hanya mencuri hatiku, tetapi juga menyandera rasaku
Tau betul jika semua hanyalah titipan Tapi tetap saja merasakan sakit saat harus kehilangan Al-fatihah
Manusia tidak pantas sombong dan merasa sempurna. Sebab ia hanyalah sebongkah tanah yang dianugerahi nyawa. Yang patut sombong itu cuma kamu. Karena dianugerahi rasaku yang paripurna.
Laki-laki yang baik belum tentu mau memperjuangkan hubungan. Laki-laki yang berniat memperjuangkan hubungan sudah tentu akan berusaha menjadi yang terbaik. Jangan salah pilih ya Salihah
Mungkin saat ini aku terkesan sangat menyebalkan Sedikit-sedikit komplain, apa-apa salah Banyak aturan Cerewet Mungkin hari kau merasa terkekang Merasa tidak bisa menjadi dirimu sendiri Bahkan merasa terintimidasi Hingga mungkin terlintas untuk pergi Kau tau kenapa aku melakukan semua itu? Karena
Siti Hawa pernah mencemburui nabi Adam karena terlambat pulang. Padahal saat itu hanya dialah wanita satu-satunya di muka bumi. Siti Zulaikha pernah mencemburui tanah karena nabi Yusuf selalu menundukkan pandangannya (menatap tanah) Jadi, apa aku mempunyai celah untuk tidak mencemburuimu? Andai b
Aku masih berdiri dibawah langit yang sama Persis dengan udara yang lembab seusai hujan Seperti kemarin Awan mendung masih menggantung diujung daun Rembulan seolah tenggelam direnggut senyumanmu Sekuat apapun aku meronta Takdir selalu saja menemukan ujung dari sesakku Dan menjadi awal dari pemicu...
Hujan menyisakan cerita kemarin Meninggalkan jejak tentang bahasa kehidupan Mengisahkan hikayat tentang keteguhan Lalu rinai-nya mengikis segala hal yg tersisa Juga tentang harap yg baru saja disemai Luluh lantak tergerus angkuh dan keegoisan Masih mungkinkah rindu mengendap dalam gerimisnya?
Aku bukan pesaing hebat Bukan pula petarung tangguh Juga bukan pejuang handal Tapi setidaknya aku pecinta sejatimu
Jika kebahagiaan itu terlalu jauh buatku Maka jangan pernah biarkan kepedihan menyentuhnya Bila lautan luka menggenangi kehidupanku Maka biarkan kebahagiaan membanjiri kehidupannya