- Beranda
- The Lounge
Serba-Serbi SIM di Jepang : Mahal, Ketat dan Bergengsi
...
TS
ainovo
Serba-Serbi SIM di Jepang : Mahal, Ketat dan Bergengsi
Spoiler for Intro:
Quote:
Memiliki segudang merek mobil yang kita semua sudah tahu, Jepang pun punya aturan yang super ketat saat menyediakan surat izin mengemudi atau SIM bagi warganya yang memiliki dan mengendarai mobil. Perjalanan kami ke Jepang menemukan bahwa proses perolehan SIM disana jauh lebih rumit dan mengikat, baik sebelum, saat dan setelah mendapatkan SIM. Karena ini Jepang dan bukan Indonesia, tidak ada “jalur belakang”. (You know what I mean)
Spoiler for Contents:
Pertama, soal usia, setidaknya seseorang harus berusia 18 tahun sebelum dinyatakan boleh punya SIM. Okelah, itu gampang, lalu yang kedua soal tata cara mengikuti ujian nya. Jika kita gagal dalam tes SIM, kita harus mengulangi dari awal dan artinya, kita harus bayar lagi. Oh ya, dulu memang ada penggolongan SIM berdasarkan transmisi mobil (manual atau otomatis), namun sekarang yang seperti itu sudah tidak ada.
Biaya yang dikeluarkan untuk punya SIM disana bisa mencapai 330 ribu Yen, atau sekitar 41 juta Rupiah. See?Bahkan sebelum lulus pun kita sudah “diperas” duluan. Tersedia jasa kursus mengemudi yang akan mengajarkan semua materi teori, praktik dan etika berkendara sekaligus setifikatnya. Namun bersiaplah merogoh kocek hingga 200 ribu Yen (± 25 juta Rupiah) untuk bisa ikut kursus ini. Mahal ya?
Jika sudah dapat, kita akan mendapatkan SIM berwarna emas sebagai tanda kalau nilai kecelakaan atau pelanggaran kita adalah nol. Jika kita kepergok melanggar aturan atau menyebabkan kecelakaan, SIM kita akan diganti jadi berwarna biru. Maka dari itu, SIM berwarna emas akan terasa lebih bergengsi daripada yang biru karena berarti ia adalah pengemudi yang patuh. Setiap pelanggaran akan menambah poin pada SIM.
Point awal SIM kita adalah nol, dan semakin banyak poin maka semakin pendek usia SIM kita. Normalnya, SIM emasmemiliki masa berlaku 5 tahun, dan SIM biru 3 tahun. Biaya memperpanjang SIM sekitar 30.000 Yen (± 3,75 juta Rupiah).
Jenis pelanggaran apa saja yang bisa membuat SIM kita makin singkat umurnya? Lumayan, mulai dari yang ringan hingga yang berat mampu membuat kita diciduk polisi dan dinilai melanggar.
Jika anda membawa 8 orang di mobil yang didesain untuk muat 7 orang, anda dycyduk. Jika anda main HP saat berkendara, anda dycyduk. Jika anda lupa pakai sabuk pengaman, anda dycyduk. Jika melanggar lampu lalu lintas, anda dycyduk. Jika anda tertangkap basah mabuk saat mengemudi akibat minuman keras, anda dycydukdan SIM anda langsung dicabut izin nya. Ya, langsung dicabut, tidak ada tawar-menawar dan anda langsung tidak boleh bawa mobil. (You know what I mean)
Khusus untuk manula yang berusia di atas 75 tahun, mereka wajib ikut tes untuk mengetahui apakah mereka sudah pikun atau tidak supaya bisa memperpanjang SIM mereka. Jika terbukti masih bagus ingatannya, SIM yang sudah diperpanjang berhak mereka ambil. Ini perlu untuk mencegah hal yang tak diinginkan yang diakibatkan kepikunan para manula. Apa perlu Indonesia seketat ini soal perizinan masyarakat untuk berkendara? Monggo di komen gansis!
Quote:
Biaya yang dikeluarkan untuk punya SIM disana bisa mencapai 330 ribu Yen, atau sekitar 41 juta Rupiah. See?Bahkan sebelum lulus pun kita sudah “diperas” duluan. Tersedia jasa kursus mengemudi yang akan mengajarkan semua materi teori, praktik dan etika berkendara sekaligus setifikatnya. Namun bersiaplah merogoh kocek hingga 200 ribu Yen (± 25 juta Rupiah) untuk bisa ikut kursus ini. Mahal ya?
Jika sudah dapat, kita akan mendapatkan SIM berwarna emas sebagai tanda kalau nilai kecelakaan atau pelanggaran kita adalah nol. Jika kita kepergok melanggar aturan atau menyebabkan kecelakaan, SIM kita akan diganti jadi berwarna biru. Maka dari itu, SIM berwarna emas akan terasa lebih bergengsi daripada yang biru karena berarti ia adalah pengemudi yang patuh. Setiap pelanggaran akan menambah poin pada SIM.
Quote:
Point awal SIM kita adalah nol, dan semakin banyak poin maka semakin pendek usia SIM kita. Normalnya, SIM emasmemiliki masa berlaku 5 tahun, dan SIM biru 3 tahun. Biaya memperpanjang SIM sekitar 30.000 Yen (± 3,75 juta Rupiah).
Jenis pelanggaran apa saja yang bisa membuat SIM kita makin singkat umurnya? Lumayan, mulai dari yang ringan hingga yang berat mampu membuat kita diciduk polisi dan dinilai melanggar.
Quote:
Jika anda membawa 8 orang di mobil yang didesain untuk muat 7 orang, anda dycyduk. Jika anda main HP saat berkendara, anda dycyduk. Jika anda lupa pakai sabuk pengaman, anda dycyduk. Jika melanggar lampu lalu lintas, anda dycyduk. Jika anda tertangkap basah mabuk saat mengemudi akibat minuman keras, anda dycydukdan SIM anda langsung dicabut izin nya. Ya, langsung dicabut, tidak ada tawar-menawar dan anda langsung tidak boleh bawa mobil. (You know what I mean)
Khusus untuk manula yang berusia di atas 75 tahun, mereka wajib ikut tes untuk mengetahui apakah mereka sudah pikun atau tidak supaya bisa memperpanjang SIM mereka. Jika terbukti masih bagus ingatannya, SIM yang sudah diperpanjang berhak mereka ambil. Ini perlu untuk mencegah hal yang tak diinginkan yang diakibatkan kepikunan para manula. Apa perlu Indonesia seketat ini soal perizinan masyarakat untuk berkendara? Monggo di komen gansis!
*Informasi yang disensor adalah untuk melindungi alasan privasi pemilik SIM.
Jika berkenan mohon klik gambar dibawah. Terima Kasih
KASKUSER BICARA....
Quote:
Original Posted By cilok07►Mantep dah..
Mungkin ini salah 1 alasan dr sekian byk alasan org jepang milih transportasi umum ama jalan kaki.
Mungkin ini salah 1 alasan dr sekian byk alasan org jepang milih transportasi umum ama jalan kaki.
Quote:
Original Posted By KyraAltair►dikira bikin SIM di Indonesia gak bergengsi?
kalau Jujur lowh ya, bukan lewat nembak
itu bergengsi bgt brok
gimana gak, ujian prakteknya gak masuk akal, kendaraannya pun udah bobrok2 seolah sengaja disetel biar susah dikendalikan biar gagal
udah gitu tololnya giliran kita mau latihan track dan adaptasi kendaraan, gak boleh pakai kendaraan dari situ, mesti bawa sendiri, terlalu tolol bukan?
nah yang lolos2 tanpa perlu ngulang itu baru gw salut, atau mungkin emang biasa pakai motor yang sampah juga kali
kalau Jujur lowh ya, bukan lewat nembak
itu bergengsi bgt brok
gimana gak, ujian prakteknya gak masuk akal, kendaraannya pun udah bobrok2 seolah sengaja disetel biar susah dikendalikan biar gagal
udah gitu tololnya giliran kita mau latihan track dan adaptasi kendaraan, gak boleh pakai kendaraan dari situ, mesti bawa sendiri, terlalu tolol bukan?
nah yang lolos2 tanpa perlu ngulang itu baru gw salut, atau mungkin emang biasa pakai motor yang sampah juga kali
Quote:
Original Posted By momodgalak►njir.. disini mah enak
tinggal datang, bayar, photo.. pulang dengan gembira
*pengalaman priadi
btw dijepang banyak bener tercyduknya.. ngapa2in tercyduk wajkkaka
tinggal datang, bayar, photo.. pulang dengan gembira
*pengalaman priadi
btw dijepang banyak bener tercyduknya.. ngapa2in tercyduk wajkkaka
Quote:
Original Posted By nico.aza►
Mahal
Makanya disana warganya mikir2 Beli mobil
Kaga kyk disini
Tarif parkir dsana jg mahal
Pajak kendaraan juga mahal
Pokoknya serba dimahalin supaya menekan pemakai kendaraan bermotor
Mahal
Makanya disana warganya mikir2 Beli mobil
Kaga kyk disini
Tarif parkir dsana jg mahal
Pajak kendaraan juga mahal
Pokoknya serba dimahalin supaya menekan pemakai kendaraan bermotor
Quote:
Original Posted By FarmViller►TIDAK MAHAL BAGI ORANG JEPANG karena GNP per kapita Jepang $39000,
sedangkan GNP per kapita Indonesia hanya $1200.
Alias, orang Jepang punya pendapatan 30 kali lipat dari orang Indonesia.
Tapi disiplin nya yang harus ditiru.
Contoh,
Di Jepang reklamasi tidak ada yg ribut, karena semua menyadari demi kepentingan bersama menghadapi banjir rob, naiknya permukaan air laut karena es kutub mencair, dan turunnya permukaan tanah.
Di Jakarta semua ribut ketika reklamasi. Padahal ancaman terendamnya kota Jakarta nyata, tiap tahun permukaan tanah terus turun akibat penyedotan air tanah, dan naiknya permukaan air laut.
Contoh lain,
Di Jepang (juga Korea Selatan) kerja sama dengan IMF tidak ada yg ribut, karena kerja sama itu artinya IMF tidak mengatur, tapi membantu.
Di Indonesia wow... pasti semua ribut, dituding antek asing, dan sebagainya.
Itulah Indonesia, gara2 rendahnya IQ rata2 orang Indonesia. Otaknya tidak nyampe
sedangkan GNP per kapita Indonesia hanya $1200.
Alias, orang Jepang punya pendapatan 30 kali lipat dari orang Indonesia.
Tapi disiplin nya yang harus ditiru.
Contoh,
Di Jepang reklamasi tidak ada yg ribut, karena semua menyadari demi kepentingan bersama menghadapi banjir rob, naiknya permukaan air laut karena es kutub mencair, dan turunnya permukaan tanah.
Di Jakarta semua ribut ketika reklamasi. Padahal ancaman terendamnya kota Jakarta nyata, tiap tahun permukaan tanah terus turun akibat penyedotan air tanah, dan naiknya permukaan air laut.
Contoh lain,
Di Jepang (juga Korea Selatan) kerja sama dengan IMF tidak ada yg ribut, karena kerja sama itu artinya IMF tidak mengatur, tapi membantu.
Di Indonesia wow... pasti semua ribut, dituding antek asing, dan sebagainya.
Itulah Indonesia, gara2 rendahnya IQ rata2 orang Indonesia. Otaknya tidak nyampe
Quote:
Original Posted By adeeekkk►selain biaya bikin SIM yg sangat mahal d sno, seinget ane jg biaya parkir ada yg smp 1200 yen per 12 jam, emang edan sihh, tp itu mendorong para penduduknya buat pake transportasi umum yg jauh lebi murah, dan transportasi di sno semua fasilitasnya ibarat kata good quality, agak susah si kl mau di terapin di indo yg kyk begini..
Quote:
Original Posted By down3y►
mahal banget gan... kalo gak salah "UMR" sekitar 20jt an, justru lebih mahal sim nya sama harga mobil seken dijepang
mahal banget gan... kalo gak salah "UMR" sekitar 20jt an, justru lebih mahal sim nya sama harga mobil seken dijepang
Quote:
Original Posted By takusahtanya►boljug idenya, tapi yakin gw dsini bakal susah ky gtu soalnya transportasi umum belom sebagus dsana apalagi dsini orangnya pada gede2 gengsinya. punya duit dkit pengennya lebih/ beda dr orang laen, mo kredit apa utang asalkan gaya. . . .
Quote:
Original Posted By sambagus►Keren sumpah, ada poinnya segala. Beda ma negeri ini “poin”nya adalah bgmn caranya bsa byar polisi yg nilang ntag itu razia bodong ato tgl tua
Quote:
Original Posted By gya0104►setahu ane ndak cuma jepang deh sim itu mahal dan ketat
di eropa barat, kebanyakan juga gitu
amerika dan australia juga
mahal itu relatif
klo agan penghasilan sebulan 3 juta, trus bikin sim habis sejuta, itu mahal namanya
klo agan penghasilan sebulan 100 juta, bikin sim habis 2 juta mah murah
di eropa barat, kebanyakan juga gitu
amerika dan australia juga
mahal itu relatif
klo agan penghasilan sebulan 3 juta, trus bikin sim habis sejuta, itu mahal namanya
klo agan penghasilan sebulan 100 juta, bikin sim habis 2 juta mah murah
Quote:
Original Posted By gnh168►memang kalau dikurskan ke Rp akan terasa mahal, tapi ingat pendapatan mereka di sana pun jika dikurskan ke Rp akan besar, macam org jepun di kantorku dgn jabatan hanya staff kalau dikurskan ke Rp gajinya bisa 30jt-an, makanya dia di sini kaya raya, tapi saat di jepun kalu dikonversi dgn biaya hidup di sana paling sama dgn Rp. 6-7jtan di sini
Quote:
Original Posted By pakuntung►
40 juta itu pendapatan kotor mereka sebulan utk pekerja kantoran yg middle antara junior dan senior. anggaplah nabung 1-2 bln bisa untuk bayar pengajuan ini SIM. hehehe. soalnya setau ane gaji minimal standar pekerja :
Untuk gaji AWAL (awal masuk kerja)
– Lulusan D3 = 170.000 yen/bulan
– Lulusan S1 = JPY 190.000 yen/bulan
– Lulusan S2 = JPY 190.000 yen/bulan + JPY 20.000 = JPY 210.000
Untuk gaji buruh tiap perusahaan beda2, biasanya sekitar 900 sampai 1500 yen per jamnya..
jadi dari contoh di atas bisa di lihat bagaimana orang jepang harus menabung untuk mengajukan biaya pembuatan SIM. makanya disana bagi yang punya mobil tentu yg berpendapatan lebih atau orang kaya.bukan karena harga mobbilnya tapi bayar SIM dan PARKIR plus PAJAKnya gan.. mobilnya sih murah2 apalg yg 2nd masih pada mulus2.. haha
40 juta itu pendapatan kotor mereka sebulan utk pekerja kantoran yg middle antara junior dan senior. anggaplah nabung 1-2 bln bisa untuk bayar pengajuan ini SIM. hehehe. soalnya setau ane gaji minimal standar pekerja :
Untuk gaji AWAL (awal masuk kerja)
– Lulusan D3 = 170.000 yen/bulan
– Lulusan S1 = JPY 190.000 yen/bulan
– Lulusan S2 = JPY 190.000 yen/bulan + JPY 20.000 = JPY 210.000
Untuk gaji buruh tiap perusahaan beda2, biasanya sekitar 900 sampai 1500 yen per jamnya..
jadi dari contoh di atas bisa di lihat bagaimana orang jepang harus menabung untuk mengajukan biaya pembuatan SIM. makanya disana bagi yang punya mobil tentu yg berpendapatan lebih atau orang kaya.bukan karena harga mobbilnya tapi bayar SIM dan PARKIR plus PAJAKnya gan.. mobilnya sih murah2 apalg yg 2nd masih pada mulus2.. haha
Quote:
Original Posted By bozat►Di indonesia ga perlu SIM
Ada anak smp naik motor yg jelas2 ga punya SIM cuma diberentiim polisi trus di shooting n jadi acara tv
Ada anak smp bawa mobil ngebut di tol nabrak n matiin nyawa orang ga diapa2in
Gitulah negri ini, nyawa manusia terlalu murah disini sampe anak bau kencur bawa mobil jg bisa jadi bahan hiburan n lucu2an
Ada anak smp naik motor yg jelas2 ga punya SIM cuma diberentiim polisi trus di shooting n jadi acara tv
Ada anak smp bawa mobil ngebut di tol nabrak n matiin nyawa orang ga diapa2in
Gitulah negri ini, nyawa manusia terlalu murah disini sampe anak bau kencur bawa mobil jg bisa jadi bahan hiburan n lucu2an
Diubah oleh ainovo 02-11-2017 02:41
0
31.9K
Kutip
213
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.9KThread•90KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya