Ibu Ida Wahyuni
Desa Setanggor merupakan salah satu desa wisata yang berada di pulau Lombok bagian tengah, provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa wisata ini baru di buka pada September 2016 lalu. Penggagas desa wisata ini adalah Ibu Ida Wahyuni. Ibu Ida melihat kelebihan potensi wisata dari desa ini lebih dari pada desa lainnya. Kemudian Ibu Ida mulai merintis perlahan desa wisata ini menggunakan modal pribadi senilai Rp.20.000.000(dua puluh juta rupiah)dan hingga saat ini desa wisata Setangor memiliki penghasilan sendiri dari aktivitas pariwisata. Selain atraksi wisata budaya yang memukau, jarak desa dari pusat pariwisata Lombok (KEK Mandalika) pun tidak terlalu jauh. Hanya membutuhkan 15 menit dari pantai Kuta menuju desa ini. Atraksi wisata yang menonjol dari desa ini adalah wisata budaya. Desa ini pun sudah mendapatkan berbagai penghargaan dari Kementrian Pariwisata, salah satunya adalah menjadi 10 teratas desa wisata terbaik dengan nomor urut 6. Sistem pariwisata yang digunakan di desa ini adalah sistem pariwisata yang berbasis masyarakat. Semua masyarakat desa harus aktif dalam membangun dan mengembangkan pariwisata di daerah ini agar masyarakat di desa ini menikmati hasil dari aktivitas pariwisata. Salut deh buat bu Ida !

Wisatawan mancanegara sedang bermain alat musik tradisional
Desa Setanggor memiliki 14 Aktivitas wisata yang bisa dilakukan, diantaranya adalah Wisata Religi, Wisata Pertanian, Wisata Tenun, Wisata Seni Budaya, Wisata Peternakan, Wisata Agro, Cidomo tour, Dolanan Anak, Makan Siang Tengah Sawah, River Night, Gong Tua, English Fun dan Home Stay. Wisata Agro merupakan wisata unggulan yang dimiliki oleh desa wisata ini. Wisata Agro, wisatawan akan diajak berkeliling desa menggunakan Cidomo kemudian menuju ke perkebunan dan persawahan warga. Disana wisatawan akan diajak untuk memanen hasil dari pertanian maupun perkebunan itu diantaranya memetik jagung, memanen ubi. Wisatawan dapat mengelola hasil dari panennya sendiri. Setelah dari perkebunan dan persawahan, wisatawan akan diajak ke peternakan warga. Disana wisatawan akan diajak melihat ternak warga , mengelola ampas ternak menjadi pupuk, dan melihat perawatan ternak. Salah satu dari peternakan warga adalah peternakan sapi. Wisata kuliner berkaitian dengan wisata agro ini. Wisatawan akan diajak ke gubuk tengah sawah , kemudian makan dari hasil petikkannya tadi di tengah sawah. Disuguhi kopi, rantang makanan khas desa dan hasil dari yang dikelolanya. Wisatawan akan diajak menikmati suasana persawahan yang hijau nan asri. Wisata tenun, wisatawan akan diajak langsung ke tempat penenun masyarakat lokal dan diajak untuk belajar menenun. Wisatawan juga bisa membeli hasil karya para penenun untuk dijadikan cinderamata khas Desa Setanggor unchh mantap jaya !

Budgetnya berapa gan? Cie gasabar ye gan. Semua hal yang ada disini sudah termasuk dalam harga paket. Harga paket meliputi :
Homestay, Paket wisata agro (Panen Jagung,Ubi, Makan ditengah sawah dari hasil panen sendiri dan sepaket makanan rantang menikmati hamparan sawah yang hijau aman damai nan tentram jauh dari hiruk pikuk perkotaan tssaahhh), Naik Cidomo keliling desa, wisata peternakan, wisata agro buah naga, Wisata Seni Budaya (gendang Beleq Class), wisata ritual, wisata perkebunan hingga Cagar Budaya berupa gong berusia ratusan tahun. Hal lain yang siap menyapa agan adalah arena permainan tradisional, wisata pendidikan, makan di tengah sawah, memancing ikan, wisata pertanian , mengelilingi desa dengan Cidomo hingga menginap sehari di rumah warga desa. Untuk urusan penginapan, saat ini sudah ada 100 rumah yang sudah siap dijadikan tempat menginap untuk wisatawan. Berbagai pilihan suguhan wisata ini bisa agan nikmati hanya dengan Rp. 300.000 saja !

anebray
Ane bener-bener kepincut sama desa ini, bener-bener memanggil wisatawan.Gimana engga, baru masuk desa kita udah disambut oleh pemain alat musik tradisional disana, tari-tarian , dan masyarakat lokal yang bisa ane bilang luar biasa welcome banget sama wisatawan. Dari awal ane disini sampe akhir ane akui Desa Setangor selalu punya kejutan untuk wisatawan. Langsung aja deh ye. Kebetulan waktu itu ane dan rombongan datengnya pas jam makan siang, jadi disana kita udah ditunggu sama makanan lokal khas Lombok yang rasanya jos gandos banget buat agan yang suka pedes.Ayam Taliwang, weh gaakan lupa ane wkwkw. Setelah makan siang, kita langsung berwisata disana. Pertama, kita menuju ke sanggar seni Desa Setanggor. Tapi sebelum sampe disana, ternyata kita disambut dulu sama Gendang Baleg (Tarian Khas Desa Setanggor). Ada sekitar 20 Orang yang mengiringi tarian tersebut, jadi ada yang bawa gendang, seruling, dan gamelan. Sebuah perpaduan simponi suara yang menggema seolah menggetarkan jiwa untuk segera.... *Ketik "Amin" Jika kalian sayang orang tua*. Keren gan, videonya bisa dicek dibawah. Setelah itu sampailah ane di Sanggar seni tersebut. Disanggar seni terdapat macam-macam kesenian khas Desa Setanggor. Pertama, ada kelompok anak kecil dan seorang pemandu dewasa yang memainkan gamelan hampir sama dengan yang pertama tadi. Setelah penyambutan dengan gamelan kemudian ada tarian khas Desa Setanggor. Biasanya wisatawan bakal diajak nari di atas panggung, jadi brace your self brader hahaha . Seru gan, gw sampe ga habis pikir. Indonesia bener-bener kaya, seandainya dioptimalkan ane yakin Indonesia bener-bener bisa jadi yang terbaik . Setelah selesai semua acara kita di Sanggar seni, langsung naik Cidomo *Transportasi khas daerah Lombok* untuk keliling desa. Udah puas keliling kita langsung ke kebun Jagung. Disana wisatawan bisa metik langsung hasil di kebun tersebut tapi dijatah ya gan wkwkw. Kita waktu itu kebagian 2 buah / orang. Karena jumlah kita 32 orang . Setelah puas main di kebun orang *tsah. Langsung menuju ke peternakan sapi warga. Disana kita diajari buat ngolah kotoran sapi jadi pupuk yang siap pakai, cara merawat sapi, dan cara memeilhara sapi. Oh ya disitu kita juga bisa kasi makan sapi gan. Udah puas dari peternakan, kita menuju ke Homestay buat istirahat. Nah untuk Akomodasi disini menggunakan Homestay yang dimana homestay tersebut adalah rumah warga sendiri. Jadi kita bisa berinteraksi langsung dengan warga sekitar. Warga disekitar friendly banget sama wisatawan. Mereka terbuka dan apa adanya. Tapi sebelum jam tidur, kita ngumpul dulu sama bu Ida buat sesi diskusi tentang desa ini. Setelah diskusi, kita di ritual dulu di desa ini. Jadi ritual ini unik banget. Ritual ini terdiri dari 2 Perempuan, 3 Penabuh Gamelan dan beberapa laki-laki. Jadi sembari penabuh menabuh gamelan, kita laki-laki harus bisa berjoget dan membuat 2 perempuan yang berada didepan kita tertawa. 2 perempuan tersebut harus JAIM SE JAIM JAIMnya sambil ngaduk jajan ketan, kalo si perempuan udah ga kuat perempuan bisa ngasi segumpal jajan tersebut kemudian diberikan kepada laki-laki yang berhasil membuatnya hampir tertawa. Sumpah, ini awkward banget bagi orang yang kaku dan ga bisa nari kek ane gini. KRIK BANGET SUMPAHHH wkwkw tapi kerennnn pecah banget suasana disitu . Setelah mengikuti berbagai kegiatan, kita menuju ke homestay masing-masing dan instirahat. Besoknya, kita checkout jam 9 pagi dari desa. Yahh usai sudah "Penelitan" kita kali ini di desa Setanggor. Sebelum pulang kita foto-foto dulu sama bu Ida dan seluruh team pengembang desa Setanggor ini. Berat hati rasanya, tapi kami selalu doakan yang terbaik untuk Desa Setanggor hhhh tunggu kami balik lagi ya bu :sedih. Jujur, dibalik Panasnya, Teriknya, Gersangnya Lombok ternyata ada suatu Kehangatan yang jarang ane temui didaerah lain, kehangatan yang bisa buat nyaman dan ngerasa seperti dirumah sendiri. yah Desa Setanggor. Thanks for wonderfull experience Setangor, I Promise i'll be back again !

metik jagung gan

anak kecil menabuh gamelan di sanggar seni gan

cidomo gan

cidomo gan

Kemarin apa ini captionnya ? preman ya?