"Terima kasih, kalian. Barisan para mantan." - Dodit Mulyanto

Hampir semua isi konten disini adalah hasil pemikiran lazu14yang dibantu dengan ini. Gambar bersumber disini.

Intermeso

Meskipun fenomena ini sudah mulai punah, namun keberadaannya yang masih dapat dijumpai di masyarakat umum membuat sebagian orang merasa risih dan tidak nyaman. Ya, tidak mematikan sepeda motor saat mengantri bensin di SPBU.

Kedengarannya sepele. Hanya hal kecil yang tidak begitu diributkan banyak orang. Namun, jika kita perhatikan dengan seksama, tidak mematikan sepeda motor saat mengantri bensin di SPBU bisa dikategorikan sebagai pelanggaran kecil, dengan hukuman maksimal ditegur dan dinasehati. Sayangnya, 99% orang enggan menegur dan menasehati para pelaku kejahatan ini. Alasan klasiknya ; "Itu mah urusannya dia. Ngapain gua ikut campur?". Dan sayangnya lagi, sampai saat ini TS masih termasuk kategori 99% itu.

Mengapa tidak mematikan sepeda motor saat mengantri bensin di SPBU termasuk pelanggaran kecil? Check it out!

1. Penghamburan!

Sadarkah kalian, berapa banyak bensin yang terbuang sia-sia hanya karena malas mematikan sepeda motor saat mengantri di SPBU? Analogikan dengan asumsi setiap 10 sepeda motor yang mengantri di 1 SPBU, hanya 3 sepeda motor saja yang dimatikan (bedasarkan fakta tadi pagi pukul 07.00 di SPBU dekat rumah TS). Mungkin, dalam hitungan kasar, bensin yang terbuang dari 7 sepeda motor itu hanya sekitar beberapa tetes. Tapi, berapa banyak sepeda motor yang mengantri setiap hari dalam 1 SPBU? Berapa banyak SPBU di Indonesia? Banyak, bukan?

2. Menunjukkan Sikap Pemalas!

Apa salahnya kita mendorong sepeda motor kita sejauh beberapa meter selama mengantri? Bukannya lebih baik menyisihkan sebagian kecil stok energi kita untuk mendorong, daripada membuang tetesan bensin yang sia-sia? Wajar kalau mengeluh capek, kalau yang didorong adalah mobil. Sepeda motor? Stok energi yang kita punya lebih dari cukup untuk mendorong sepeda motor di antrian SPBU yang TS perkirakan antrian terpanjangnya hanya sekitar (kurang lebih) 30 meter. C'mon...

3. Tidak Sayang Lingkungan!

Emisi bensin menghasilkan CO2 sebanyak 2,33 kg/liter. CO2 yang berlebihan akan merusak lingkungan. Dengan asumsi hanya 3 sepeda motor yang dimatikan saat mengantri di SPBU, maka 7 sepeda motor sisanya akan tetap menghasilkan CO2 selama mengantri.



Jika 70% sepeda motor di Indonesia melakukan hal yang sama, bagaimana? Banyak CO2 yang dihasilkan secara sia-sia yang hanya akan merusak bumi. Kasihani anak cucu kita nanti...

4. Menganggu Telinga!

Sudah hidung kita yang terganggu dengan CO2, jangan sampai telinga kita yang terganggu akibat suara knalpot dari sepeda motor yang tidak dimatikan itu. Telinga kita juga memiliki hak untuk bekerja dengan baik tanpa ada gangguan “disengaja” yang melemahkan kerja telinga.



Sebuah keberuntungan jika kita menemui sepeda motor yang seperti itu. Jika yang kita temui adalah sepeda motor hasil rakitan bocah-bocah pembalap jalanan yang suara knalpotnya 11-12 dengan suara mesin Ferrari 248 F1 milik Michael Schumacher? Matilah, nak...

Penutup

Itulah alasan mengapa tidak mematikan sepeda motor saat mengantri di SPBU bisa dikategorikan sebagai pelanggaran kecil. Terus terang, thread ini dibuat karena TS merasa muak dengan kejadian tadi pagi. Dimana banyak sekali pengguna sepeda motor yang tidak mematikan sepeda motornya saat mengantri di SPBU. Bikin mood rusak dan batuk-batuk karena banyaknya asap knalpot.

Akhir kata, terima kasih!

ane bahasnya motor