Pernah kepikir untuk menemukan Harta Karun gan ? Bila pernah, agan patut berbahagia karena ternyata Harta Karun tak hanya omong kosong belaka. Bahkan di Indonesia, terdapat 463 titik yang di yakini menjadi tempat Harta Karun berada. Buat agan yang ingin mengawali menjadi seorang pemburu harta karun, atau cuma pengen tahu tentang penemuan-penemuan harta karun di Indonesia, nih artikelnya...

Koin Emas di Gempong Pande

Penemuan koin emas di Desa Gempong Pande, Banda Aceh ini bermula dari seorang pencari Tiram bernama Fatimah. Pada November 2013 Fatimah yang kala itu sedang bekerja secara tidak sengaja menemukan kaleng yang berisi puluhan koin emas di dasar rawa dalam berbagai bentuk dan ukuran. Setelah penemuan tersebut wargapun berbondong-bondong mencari emas-emas lain yang di percaya masih berada di rawa dan lingkungan sekitarnya. Menurut cerita warga sekitar, kemungkinan besar koin-koin emas dan beberapa jenis harta karun berasal dari kuburan-kuburan tua yang terkikis oleh Tsunami pada tahun 2004. Sebelumnya warga sudah mengetahui jika banyak terdapat harta karun di dalam kuburan tersebut, namun warga enggan untuk mengambilnya dengan alasan takut terkena sial. Selain itu, tempat tersebut pada masa kerajaan Sultan Iskandar Muda juga merupakan kawasan pemukiman penduduk yang bekerja sebagai pembuat perhiasan. Di perkirakan terdapat 1200-1600 koin emas di wilayah sekitar rawa, namun karena kurangnya perhatian pemerintah daerah, tidak ada jumlah pasti mengenai jenis-jenis dan jumlah harta karun yang telah di temukan oleh warga.

Pedang Kembar Berlapis Emas Beruliskan VOC

Tak lama setelah penemuan Koin Emas di Desa Gembong Pande, warga di kejutkan dengan penemuan 2 buah pedang tak jauh dari rawa tempat dimana Koin Emas di temukan. Pedang tersebut memiliki panjang sekitar 1 meter, gagang pedang tersebut terbuat dari emas sedangkan ujungnya terbuat dari emas suasa dan terdapat tulisan VOC pada pedang tersebut. Penemuan bermula warga yang memergoki seorang pria sedang membawa karung di sekitar rawa. Ketika di tanya awalnya pria yang tidak di ketahui namanya tersebut mengaku isi karung itu tersebut adalah kayu, namun setelah di buka ternyata karung tersebut berisi dua buah pedang berlapis emas, seketika itu pria tersebut kabur dan pedang tersebut di bawa ke kantor desa untuk di amankan. Belakangan di ketahui, pemuda tersebut bernama Rizwan (27) berasal dari Aceh Timur. Rizwan datang ke kantor walikota Banda Aceh selang beberapa hari pasca penemuan pedang tersebut. Rizwan mengaku datang ke Banda Aceh memang berniat untuk mencari pedang tersebut setelah mendapat mimpi bertemu Harimau dan di perintahkan untuk menemukan Pedang Berlapis Emas tersebut.

Harta Karun Jendral Yamashita di Bogor

Penemuan Harta Karun ini terjadi di Bogor pada tahun 1946. Penemuan bermula ketika Mayor Kawilarang dan pasukannya sedang menggali tanah untuk mencari sisa-sisa senjata milik Tentara Jepang yang di kubur di tanah sekitar bekas markas tentara Jepang di Cigombong. Pencarian tersebut ternyata tidak hanya menemukan senjata, tapi juga menemukan sebuah Guci yang berisi Emas dan Permata. Kemudian selanjutnya Emas dan Permata tersebut di teruskan ke Sumarman yang kala itu menjabat sebagai Sekretaris Mendagri. Setelah penyerahan tersebut tidak tahu pasti mengenai Kementrian Dalam Negeri dalam mengelola harta karun tersebut.

Hingga saat ini tidak di ketahui jumlah dari Emas dan Permata tersebut karena Kemendagri mengatakan surat timbangan yang menjadi acuan untuk menilai harta tersebut telah terbakar pada Agresi Militer Belanda ke2. Sebuah Majalah pernah mengulas tentang nilai harta tersebut. Menurut majalah tersebut diperkirakan harta tersebut terdiri dari 7 Kilogram Emas dan 4 Kilogram Permata yang bila di taksir bernilai Rp 6 Milyar rupiah "pada masa itu". Dan perlu di ketahui, gaji seorang Mayor Kawilarang pada masa itu adalah Rp 50/Bulan.

Emas Wonoboyo

Pada tanggal 17 Oktober 1990, sebidang lahan milik salah seorang warga Desa Wonoboyo bernama Ny. Cipto Suwarno yang berada tak jauh dari komplek Candi Prambanan tengah di gali untuk membuat proyek Irigasi.Ketika penggalian mencapai kedalaman 2,5 meter, cangkul seorang pekerja membentur benda keras yang diduga batu. Setelah digali dengan hati-hati ternyata ditemukan sebuah guci besar keramik China yang didalamnya tersimpan banyak artefak emas. Penemuan ini segera disampaikan kepada aparat desa yang selanjutnya di teruskan kepada Ditjen Pendidikan dan Kebudayaan. Penemuan ini di anggap sebagai salah satu penemuan harta karun terbesar di Indonesia. Berat total harta karun ini adalah 16,9 kilogram yang terdiri dari 14,9 kilogram emas dan 2 kilogram perak. Selain itu, harta karun ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting, karena harta karun ini di perkirakan berasal dari abad ke-9 pada era Kerajaan Medang (Mataram Kuno). Saat ini tidak di ketahui berapa harga untuk harta karun tersebut, karena harta karun tersebut tidak di jual dan saat ini di pamerkan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

Harta Karun Cirebon

Harta Karun ini di temukan oleh seorang warga negara asing asal Belgia bernama Luc Heymans yang memiliki sebuah perusahaan yang fokus di bidang pencarian Artefak Kuno yang bermarkasi di Dubai. Harta Karun di temukan dari sebuah bangkai kapal dagang atas laporan dari seorang nelayan di Cirebon. Setelah melakukan beberapa kali penyelaman akhirnya kapal tersebut di ketemukan di kedalam 57 meter. Kemudian Luc Heymans dan timnya melakukan pengangkutan secara resmi dari April 2004 hingga Oktober 2005. Setelah di angkat, harta karun yang didapati itu diantaranya berupa barang-barang yang umum diperdagangkan dari kawasan Timur Jauh dan Timur Tengah, termasuk batu berukir dan kristal khas dari dinasti Fatimiyah di Mesir, gelas minum Mesopotamia, mutiara, perunggu dan emas dari Malaysia dan porselen kekaisaran dari China. Dan semua harta karun tersebut telah terjual dalam satu paket pada acara lelang yang di adakan di Singapura. Dan harga yang di dapatkan oleh Luc Heymans untuk semua artefak tersebut adalah US$ 80 Juta atau senilai Rp 923 Milyar.

Artefak Kuno Kapal Karam Tek Sing

Pada tahun 1822 sebuah kapal megah dari China tenggelam di perairan Bangka Belitung. Pada tahun 1999 atau 177 Tahun kemudian kapal itu di temukan oleh seorang pemburu Harta Karun asal Australia berkebangsaan Inggris bernama Michael Hatcher. Penemuan tersebut bermula ketika Hatcher membaca sebuah majalah yang mengulas tentang tenggelamnya Kapal Mewah yang di juluki "Titanic Abad ke-19" bernama Tek Sing. Hatcher mendapati lokasi pasti tempat tenggelamnya kapal tersebut setelah sebelumnya menyewa beberapa Arkeologi Mancanegara untuk mempelajari arsip-arsip VOC. Perburuan tersebut ternyata menghasilkan hasil yang luar biasa. Hatcher dan timnya menemukan sejumlah artefak kuno berharga dari bangkai kapal tersebut yang di antaranya juta potong keramik dari abad ke-18 dan 19, meriam, barang-barang kuningan dan perunggu, jam saku, wadah tinta, dudukan lilin, pisau lipat, uang dan lain-lain.

Pada tahun 2000 seluruh artefak tersebut pun di lelang di Balai Lelang Nagel di Stuttgard, Jerman dan di yakini telah menghasilkan pendapatan Triliunan Rupiah.

Kemudian, 12 tahun berselang, Indonesia baru menyadari jika kekayaan mereka telah di curi. Pemerintah Indonesia baru mengetahui jika seluruh artefak tersebut di ambil dari perairan Indonesia setelah pengembangan laporan dari Australian Federal Police mengenai adanya 43 Kontainer yang berisi keramik antik china dari Belitung yang di tolak masuk ke Pelabuhan Adelaide. Pemerintah langsung menghubungi pihak Balai Lelang di Suttgard untuk mengembalikan semua artefak yang tersisa. Setelah melakukan koordinasi, akhirnya pemerintah Indonesia mendapatkan sisanya yang di pekirakan hanya bernilai US$ 30 Juta atau sekitar Rp 340 Milyar. Dan sisa dari artefak tersebut kini di simpan di Museum Nasional Indonesia.

Nah gimana Thread ane gan ? kalo berkenan seperti biasa agan bisa kasih ane penghargaan berupa atau kunjungi blog cengkram.com ane yang mungkin nantinya agan sista bakal temuin thread-thread yang gak kalah Ku3yENnn

ngakak Agan berdua ini tau aje