1. Meninggalkan rontokan rambut kemaluan

Helaian rambut pubis atau rambut kemaluan yang hitam dan keriting sangat kontras dengan uronoir yang biasanya berwarna putih bersih. Tanpa disadari, bila sudah terlalu panjang rambut tersebut akan rontok dan tercecer saat menggunakan urinoir.

Rontokan rambut kemaluan, meski cuma 1-2 helai, bisa ditemukan di hampir semua toilet laki-laki. Yang menyebalkan, beberapa orang sengaja membuang rontokannya di urinoir karena iseng.

2. Lupa menyiram

Kebiasaan buruk yang paling menyebalkan berikutnya adalah lupa menyiram bekas pipis. Bau menyengat dari uap amoniak akan menyebar saat bekas urine tersebut mulai mengering.

Bau tidak sedap kadang bukan cuma disebabkan oleh kealpaan menyiram bekas pipis. Meski bekasnya sudah disiram, kaum laki-laki sering sekali meninggalkan ceceran pipis di pinggiran urinoir yang tidak ikut tersiram hanya dengan memencet tombol. Tugas tenaga kebersihanlah untuk mengelapnya.

3. Tidak cuci tangan setelah pipis

Sebuah survei tahun 2010 yang didukung oleh American Society for Microbiology dan American Cleaning Institute menunjukkan bahwa 23 persen laki-laki tidak mencuci tangan setelah pipis. Padahal dengan desain urinoir yang banyak dipakai saat ini, nyaris tidak mungkin seorang laki-laki pipis tanpa memegangi kemaluan.

Prihatin dengan kebiasan buruk ini, seorang desainer dari Latvia, Kaspars Jursons menciptakan urinoir khusus yang mempermudah laki-laki untuk cuci tangan setelah pipis. Persis di atas urinoir, ia melekatkan sebuah wastafel kecil untuk cuci tangan.

4. Tetesan urine di mana-mana

Terkait buang air kecil, ada ungkapan yang begitu populer di kalangan para laki-laki. "Tidak peduli seberapa banyak Anda goyangkan, dua tetes terakhir pasti mendarat di celana Anda," kira-kira demikian ungkapan yang menggambarkan betapa susahnya laki-laki menuntaskan pipisnya.

Jika sampai celana saja masih menyisakan 2 tetes, maka dalam proses memasukkan kemaluan tentu ada risiko untuk mengeluarkan beberapa tetes urine. Seringkali, tetesan ini tersisa di pinggiran urinoir dan menciptakan bau tidak sedap saat mulai mengering.

5. Eksibisionis

Bagi laki-laki, urusan kemaluan bisa menjadi sangat sensitif. Ada etika tidak tertulis yang sebaiknya dipatuhi saat berada di toilet agar tidak ada yang merasa risih. Misalnya dengan tidak saling menatap mata bila terpaksa menggunakan urinoir yang persis saling bersebelahan.

Begitu pun bila masih tersisa banyak urinoir yang kosong, sebisa mungkin hindari menggunakan urunoir yang persis bersebelahan.

Repot ya? Memang, perilaku 'eksibisionis' bisa membuat sesama pengguna toilet laki-laki merasa risih. Misalnya berdiri terlalu jauh dari urinoir saat pipis, sehingga memunginkan orang di sebelahnya untuk mengintip.

Pengakuan beberapa agan-agan dimari,cekicrot :

Original Posted By londogtewur►ane ga pernah kek gitu gan....paling cuma ninggalin "santan"

Original Posted By efgdotadua► iya juga sih

Original Posted By sanchan.egao►oia ts, cendol dah meluncur ya..