Sebelum masuk ke bagian utama artikel ini, ane minta agan untuk mikir sejenak:
Udah berapa lama agan duduk di depan komputer sambil ngaskus?
Apa ada kerjaan lain yang harus agan kerjain sekarang selain ngaskus?
Apa agan sering mikir 'ah ntar aja ngerjain PR nya' atau 'ah ngaskus dulu 5 menit' dan malah berjam-jam ngaskus?
Itu namanya kebiasaan suka menunda, gan. Atau bahasa kerennya procrastination. Kebiasaan ini bakal mengurangi produktivitas agan-agan dan buruk banget buat jangka panjang lho.
Mau tau cara menghilangkannya? Baca sampe habis ya.
Spoiler for Bagian 1:
Manusia suka banget mikir. Tapi, otak kita yang super canggih ini, yang bisa membelah atom dan bahkan bikin kita menginjakkan kaki di bulan, kadang ga bisa menyelesaikan tugas sederhana, seperti menyelesaikan tugas sebelum deadline.
Kita berevolusi dari makhluk primitif, tapi kita ga pernah menyadari warisan leluhur kita yang ada di diri kita. Agan tau kan, bagian rasional dari otak kita yang biasa kirta sebut alam sadar kita? Kita sebut aja Albert. Dia hidup di otak kita bersama dengan bayi reptil bernama Rex:
Spoiler for Bagian 2:
Agan pernah ngerasain kan ngeliat orang lewat yang ga agan kenal tapi bikin agan deg-deg ser gara-gara aduhai banget? Itu Rex, dan mau dicoba kaya apa juga, kita ga bisa menon-aktifkannya. Dia adalah insting kita, impuls kita, rasa cinta dan rasa takut kita.
Kita biasa mengatakan kalo Albert adalah "diri kita yang sebenernya" - alam sadar yang ada di otak kita. Dia adalah bagian yang mengatur kita saat kita berbicara dan memilih kata-kata. Saat kita menentukan kapan mau ke gym atau ngerjain skripsi atau tugas, Albert yang memutuskan itu. Tapi Albert itu tua, gampang capek, dan selalu non-aktif.
Otak kita terperangkap ditengah pertengkaran tiada akhir antara profesor yang suka ngantuk dan bayi reptil bandel yang selalu berenergi. Bisa juga kita misalin kalo Rex adalah yang nyetir mobil.
Rex emang ngedengerin Albert. Tapi kaya anak kecil, dia akan ngelakuin apa yang disuruh ke dia, selama dia setuju sama apa yang diperintahin. Kalo misalnya kita mau ngerjain tugas tapi si Rex maunya tiduran di sofa atau duduk depan komputer dan ngaskus, ya itulah yang bakal kita lakuin.
Spoiler for Bagian 3:
Tapi, tetep banyak kan penemuan-penemuan hebat manusia? Prestasi-prestasi yang luar biasa? Itu sebenernya karena kita telah menciptakan sebuah sistem untuk menundukkan dan menenangkan Rex di otak kita.
Sistem ini kita sebut "peradaban." Makanan dan tempat berlindung gampang dicari. Sama juga dengan sistem hukum yang adil. Pendidikan. Hiburan. Semuanya itu menenangkan Rex cukup lama sampai Albert melakukan sesuatu yang berguna - seperti menemukan penicillin, atau menciptakan Che*tos.
Spoiler for Solusi:
Nah, kembali ke kebiasaan menunda kita.
Kita selalu membuat keputusan kita secara sadar tetapi entah kenapa kita ga selalu konsisten dalam ngejalaninnya. Kenyataannya, decision maker kita - Rex - belum dewasa.
Bayangin gimana caranya kita nyuruh anak kecil ngelakuin sesuatu yang kita minta, pasti disuruh berulang-ulang. Untuk hal sederhana, mungkin gampang nyuruhnya. "Ayo dek/nak, waktunya makan malem." Tapi kalo anak itu ga mau, ya ga mau. Kita harus ngebujuknya dengan cara:
Lupakan logika. Setelah kita sudah memutuskan untuk melakukan sesuatu, logika dan akal sehat ga akan bisa ngebantu. Reptil kita, si Rex, bisa ditenangkan, ngerasa takut, gembira. Tapi dia ga bisa diajak berkomunikasi dengan bahasa dan kata-kata.
Kenyamanan itu penting. Kalo kita laper, capek, depresi, si bayi reptil bakal memberontak. Kalo kita gagal ngurus diri sendiri, si reptil bakal nangis, teriak, dan ga mau ngerjain apapun yang kita suruh. Karena emang itu alesan kenapa bayi reptil itu ada. Makan, tidur, dan bersenang-senang.
Disiplin. Buat rutinitas reward and punishment. Kalo pengen anak makan sayuran, jangan dikasih cemilan manis-manis duluan. Apresiasi diri kita dengan hadiah kalo berhasil, siapin hukuman kalo gagal. Banyak cara klasik termasuk berkomitmen untuk memenuhi tujuan banyak orang, atau bekerja dalam tim - tekanan sosial dapat mempengaruhi Rex.
Emosi. Otak reptil kita merespon terhadap emosi. Itulah bahasanya. Buatlah diri kita termotivasi atau diliputi rasa takut. Seminar motivasi, film, artikel ampuh juga, tapi cuma sementara. Bisa juga pake musik-musik yang emang epic. Bayangkan kebahagiaan yang kita dapet kalo kita berhasil atau kengerian karo kita gagal. Imajinasikan senyata mungkin sampe agan merinding. Kita juga suka pake imajinasi buat nyuruh anak-anak kan: "giginya disikat yang rajin, nanti ada monster yang bikin sakit gigi lho kalo ga disikat."
Paksa untuk mulai. Hal yang paling penting yang bisa kita lakukan adalah mengawali pekerjaan. Insting Rex ga suka perubahan, keluar dari zona nyaman, tapi kalo kita sudah mengawalinya maka insting kita perlahan akan mendukung kita. Seiring berjalan waktu, Kita bahka bisa meyakinkan Rex untuk mencintai hal yang awalnya dibenci. Makanya kita memaksa anak untuk sekolah atau mencoba les piano.
Kendalikan lingkungan. Rex itu rabun dan ga cerdas. Kalau dia ngeliat icon Facebook, dia mau. Icon Kaskus, mau. Sama kaya anak kecil yang ngeliat acara TV yang menarik sesaat sebelum waktu tidurnya. Desain lingkungan lita untuk terbebas dari distraksi semacam itu: sign outdari messenger, turn off notifications, turn off chat. Pisahin tempat buat bekerja dan senang-senang, dan idealnya komputer yang terpisah (atau seengganya account nya).
Spoiler for Simpulan:
Kalo kita tahu apa yang kita perhatiin dari kebiasaan kita, kita bakal sadar ada pola yang mengaturnya dan kita kendaliin pola itu.
Ada bayi reptil bandel yang hidup di otak kita, sayangnya dia yang pegang kendali di kelakuan kita sehari-hari. Kalo kita bisa jadi orang tua yang baik buat dia, dia bakal nurut dan melayani kita dengan baik. Selalu inget siapa bosnya di kehidupan kita sendiri.
Ane bukannya mau menggurui agan-agan di sini, ane juga masih suka nunda-nunda kerjaan kok. Cuma masa ane berubah sendirian, kalo berubah menuju kebaikannya rame-rame kan lebih seru. Betul tidak?
Spoiler for Komeng agan-agan:
Quote:
Original Posted By silentworms011►tar ane coba terapin gan,. [RIGHT][/RIGHT]
Quote:
Original Posted By asusa42f►baca dulu gan. nanti koment
Original Posted By svplek►Bookmark dulu gan ntar ane baca, nice thread
Quote:
Original Posted By kakwahyu86►ninggalin jejak dolo gan, ni pas gue banget yg suka nunda2
Quote:
Original Posted By vartech17►tar aja ah bacanya mau ngaskus dulu 5menit..
Quote:
Original Posted By ph34r►hehehe lucu gan
ane juga gak suka nunda2, tapi emang kebiasaan
tapi sulit juga, wong buka trit ini aja sudah dari tadi, tapi belum dibaca
Procastinator sejati semua nih.
Quote:
Original Posted By lianbarli►Budayaku adalah budaya jam karet gan
Rex itu seumpama binatang liar.
Kalo binatang liar bisa dijinakkan, kita sendiri yang bisa mengambil keuntungannya bukan
betul gan. kalo cara2 di atas dilaksanain, bisa ngejinakin si rex dan malah dimanfaatin.
Quote:
Original Posted By akanya►ane pernah ikut workshop gan..
namanya time management..nah disitu saya bisa menilai bagaimana cara mengatur waktu dan pekerjaan.. semua orang diberikan waktu yang sama..tidak ada yang berbeda.. intinya..jika pekerjaan bisa dan dapat diselesaikan sekarang juga.. selesaikanlah saat itu juga.. karena pekerjaan lain sudah menanti kita didepan mata..
betul gan.
Quote:
Original Posted By charmifune►Thanks 4 sharing gan, atas bantuan penjelasan oleh aktor Rex dan kakek Einstein, ane jd punya gambaran bagaimana cara otak dan pikiran kita bekerja, ane mau praktekin mudah2an bsa membuat ane dan kaskuser yang lain menjadi orang yang lebih baik lagi
sip. udah ga jaman berubah sendirian gan, saatnya berubah barengan.
Spoiler for Yang udah nyumbang isi kulkas:
Makasih agan- agan.
Diubah oleh deltaseven 01-09-2013 16:27
0
12.2K
Kutip
139
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!