, Ane sekeluarga mengucapkan minalaidzin wal faidzin mohon ma'af lahir dan batin
Quote:
Kita harus bersyukur merdeka Tahun '45. Kalimat Semangat '45 terdengar "Gagah". Coba tahun '69. Semangat '69 terkesan "Menggagahi".
Kita bersyukur lagi, merdeka tanggal 17 Agustus. Semua serba merah putih. Coba 14 Februari, pasti serba merah jambu.
Masih terus bersyukur, proklamator Republik Indonesia bernama Ahmad Soekarno. Kalo Ahmad Dhani, itu Republik Cinta.
Bersyukur merdeka 17/8/45. Burung Garuda jadi gagah. Coba 1/1/45, bulu sayap dan ekornya cuma sehelai. ( ya ampun gmn bentuk nya gan??)
Bersyukur lagi warna bendera kita Merah Putih. Coba warna Ungu, lagu kebangsaan berubah jadi Demi Waktu.
Bersyukurlah facebook belum ada di tahun 1945, coba kalo dah ada, pasti bakal ada gerakan sejuta facebooker dukung Indonesia merdeka atau gerakan koin untuk Indonesia
Beruntunglah Google belum lahir di tahun 1945, coba kalo dah ada, tentunya Belanda akan dengan mudah mencari "Cara Membatalkan Kemerdekaan RI" di Google search...
Oke langsung saja deh,, Pada masa kecil dulu ada moment yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak, yaitu ikut lomba tujuh belasan. Berbagai macam lomba digelar untuk memperingati HUT RI. Lomba permainan semacam ini seakan tak lekang oleh waktu, buktinya sampai sekarang masih kita saksikan di sekitar lingkungan rumah kita.
Kalau dicermati, berbagai macam permainanan dalam lomba tujuh belasan mempunyai makna yang cukup mendalam. Tolong bantu Ane ya, kalau dalam penjelasan di bawah ini ada yang kurang.
1.
Spoiler for MAKAN KERUPUK:
Kerupuk terikat pada seutas tali, dan digantung yang tingginya di atas mulut peserta lomba. Aturan main, kedua tangan tidak boleh memegang tali/kerupuk, untuk itu kedua tangan disembunyikan di belakang pinggang. Hebohnya, tali gantungan kerap berayun akibat tarikan dari peserta lain.
Permainan ini mengajarkan kepada kita, di jaman penjajahan dulu rakyat mengalami kesulitan sandang, pangan dan papan. Untuk makan yang paling sederhana sekali pun mengalami kesulitan, akibat hasil panen penduduk diambil paksa oleh penguasa. Akibatnya, banyak rakyat yang kurang gizi bahkan mati kelaparan.
2.
Spoiler for BALAP KARUNG:
Pemain masuk ke dalam karung, kemudian dengan lari dengan cara meloncat. Tidak jarang pemain terjatuh berguling-guling. Karung ini mengingatkan pada saat dijajah oleh Jepang. Sebagian besar rakyat mengalami penderitaan sangat berat, karena bahan pakaian sengaja tidak didistribusikan sehingga yang tertinggal hanyalah karung goni bekas.
Kain yang berserat kasar tersebut menimbulkan gatal-gatal di kulit karena sebagai sarang kutu. Filosofi menginjak-injak karung, kita meninggalkan pakaian yang sangat tidak pantas pakai tersebut. Ada makna lain dari balap karung yaitu betapa sulitnya berlari ketika kedua kaki terkungkung di dalam karung. Seperti kungkungan penjajah terhadap kebebasan rakyat untuk kemajuan bangsa Indonesia.
3.
Spoiler for TARIK TAMBANG:
Makna dari permainan ini bahwa persatuan sebagai modal utama untuk mengalahkan penjajah/lawan. Permainan ini juga mengajarkan bagaimana membentuk tim yang kompak dalam menyusun strategi yang tepat untuk dapat menarik tambang dengan mantap..
4.
Spoiler for PANJAT PINANG:
Biasanya lomba ini digelar sebagai puncak acara dari aneka perlombaan. Lomba ini sering membuat tawa geli penonton. Pemanjat yang sudah mencapai ketinggian tertentu harus kembali merosot ke bawah. Mereka berusaha berkali-kali menggapai hadiah di ujung tiang batang pinang berlumur oli dan minyak.
Untuk mencapai puncak, mereka harus bekerja sama saling bahu-membahu. Filosofi permainan ini adalah kebersamaan komponen bangsa untuk meraih kemerdekaan.
5.
Spoiler for MEMINDAHKAN BELUT:
Permainan ini memindahkan seekor belut ke tempat lain. Makna permainan ini, betapa pun sulit dan licinnya belut penjajah tetap harus diusir dari negeri ini. Perlu kesabaran dan ketekunan.
6.
Spoiler for MEMASUKAN PENSIL DALAM BOTOL:
Filosofi permainan ini, Betapa tidak mudahnya kita untuk merebut kemerdekaan, seperti sulitnya memasukan pensil kedalam botol sambil membelakanginya.
7.
Spoiler for KELERENG DALAM SENDOK:
Filosofi dari permainan ini adalah kita membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian dalam berjuangan merebut kemerdekaan.. bayaingin dah berapa ratus tahun belanda menjajah kita? tapi dengan kesabaran, akhirnya kita bisa..
jadi lomba-lomba itu ada makna filosofisnya sendiri-sendiri ya
ane baru tau gan
Quote:
Original Posted By JuanAntonioHack►baru tau gan itu semua ada maknanya ane kira cuma seru-seruan doang
Quote:
Original Posted By Veruz42►nice share gan, ternyata ada filosofinya juga ya
btw, sekarang udah jarang gan permainan 17an nya, apa karena puasa ya :Peace
Quote:
Original Posted By schyzophrenia13►wah, bagus2 banget filosofi nya,, ngena banget,, keep posting gan,,
Quote:
Original Posted By simanchunian►wah ternyta ada maknanya
ane kira cuman hiburan doang gan
Quote:
Original Posted By loas►Wiiiih maknanya membangun bangat bray
Quote:
Original Posted By fivesh►pas lomba 17-an harusnya makna lomba dijelaskan anak2 bangsa untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang sudah mulai pudar
Quote:
Original Posted By BlackStar43►dari dulu ampe sekarang baru tau ane ada makna nya ane kira cuma loba biasa aja buat meramaikan aja
Quote:
Original Posted By ahmadfakis28►anjritttttt........betapa bodohnya ane ga tau gan kenapa lomba 17-an ternyata menghargai perjuangan pahlawan...
Quote:
Original Posted By wakjeber►wah nice share gan baru tau nih ane ada sejarahnya tuh lomba,dulu waktu kecil ane ikutan aja tp menang melulu gan