Hari hampir senja, mentari ingin menamatkan peraduannya dengan sempurna. Selaras dengan kepulangan petani dari sawahnya dan anak2 dari permainannya. Semua kembali ke rumah, kembali ke peraduannya. Tinggal menunggu cahaya bulan dan dentingan bintang untuk menghiasinya.
Sayangnya, aku tidak bisa. Aku harus mengejar mimpiku, berangkat untuk interview di sebuah perusahaan ibukota. surat panggilan yang datang terlambat tidak menghalangi mimpiku untuk merentas cita2 disana. ya, aku harus berangkat malam ini, dan hanya punya satu kesempatan untuk menunggu satu2nya bis yang lewat malam ini.
jarak tempatku dengan ibukota 8 jam melalui darat. jika aku berangkat malam ini, aku bisa istirahat di bis, dan besok pagi sudah tiba untuk siap2 menuju tempat interview. satu2nya tempat yang strategis untuk menunggu bis adalah di tikungan dua, karena bis mulai melambat kemudian bisa melihat penumpang yang menunggu. lagipula, kadang2 ada penumpang yang turun karena disitu dekat dengan jalan akses satu2nya ke desa kami.
Spoiler for dua:
satu hal yang mengusik pikiran, bahwa kabarnya disini sering dilalui bis hantu. ya, bis hantu. Kabarnya kadang2 akan ada bis yang lewat dan membukakan pintu untuk anda. Namun suasana bisnya lengang, dan tidak akan ada yang menyadari kehadiran anda. Pernah ada seorang bapak yang tidak sengaja naik bis itu, dan sampai di ibukota hanya dengan waktu 2 jam. Pernah juga warga melihat seorang pemuda yang naik bis itu, sayangnya sampai sekarang tidak tahu kemana rimbanya.
Ah, mitos. Kalaupun ada bis itu lewat, yang penting aku bisa sampai di ibukota, titik. Bayanganku untuk interview besok, menghilangkan kekhawatiran terhadap bis hantu tersebut. Akupun menunggu, dibawah temaram lampu yang sepertinya enggan berpijar, namun sepertinya tidak punya pilihan selain menemaniku. Sudah dua jam aku menunggu, namun belum ada tanda2 kehadiran yang ditunggu. Aku pun mengantuk, kadang2 terlelap sambil duduk, tapi telingaku tetap terjaga.
Sekelebat, cahaya terang menerpa wajah kemudian diiringi dengan deruman suara mesin. Butuh 5 detik untuk menyadari bahwa bis yang kutunggu sudah lewat. Bis melambat, namun mulai melaju seakan tidak menyadari kehadiranku. aku berlari, dan terus berlari hingga berhasil kugapai pegangan di bis itu. Tas yang kubawa membuat badanku tidak seimbang. Dengan bis tetap melaju aku merasa ingin terjatuh. detik berikutnya, aku tidak merasakan apa2 setelah kepalaku terbanting dengan keras.
Spoiler for tiga:
Aku terbangun ketika kudengar suara seorang laki-laki dan wanita. Mereka berdiri di pinggir jalan tepat di sampingku. Sepertinya mereka juga menunggu bis untuk ke ibukota. Ah, ternyata aku bermimpi. Untung saja, ternyata aku bermimpi, dan malahan aku mendapat teman untuk menunggu bis. Sayangnya aku tidak kenal siapa mereka, dan merekapun sepertinya enggan untuk berbicara denganku.
cahaya mulai kelihatan, dan deruman mesin mulai terdengar. Inilah bis yang kami tunggu2. Sopir bis melihat kami, dan memperlambat bis-nya. Kondektur memberikan kesempatan kami naik. Laki2 dan wanita tadi mendapat kesempatan terlebih dahulu. Kemudian giliranku. Ah, gak sopan, pintu terlalu cepat ditutup padahal aku belum sepenuhnya masuk.
Laki2 dan Wanita dipersilakan untuk duduk, tapi aku tidak dipersilakan. Ketika aku ingin permisi ijin duduk disamping kakek, beliau juga tidak menghiraukanku. Kuajak bicara pemuda disampingku, tapi dia terlalu asik dengan hapenya. Kondektu tidak meminta ongkos dariku, padahal biasanya sebelum duduk sudah diminta. Suasana hening, ada yang aneh. Sepertinya mereka tidak menyadari kehadiranku. Jangan2 ...?
Spoiler for empat:
Bis melaju dengan pelan, dan lampu dimatikan. Tidak ada yang berbicara denganku. Ah, biarlah yang penting aku bisa sampai di ibukota tepat waktu. Ketenangan itu tidak bertahan lama sampai aku mendengar pembicaraan dua orang di kursi belakang. "Disini lokasi kecelakaan bulan kemaren pak, ada pemuda yang diperkirakan tertabrak atau terjatuh dari bis. kabarnya dia ingin melamar kerja di Ibukota, sayang nasib berkata lain"
Suasana kembali hening. Kepalaku berputar2, Mataku tidak dapat melihat apa2 lagi, semua gelap.
Quote:
Komen Kaskuser
Spoiler for Yang Suka:
Quote:
Original Posted By inaholic►dan ternyata hantunya adalah pemuda itu sendiri..
NICE story
Quote:
Original Posted By loganholy►Ane suka banget gan
anak sastra gan?
Quote:
Original Posted By delapan91011►
hantunya ya pemuda tadi
Quote:
Original Posted By yudosyaf►nice story, kreatif banget..
keep up the good work
Quote:
Original Posted By deatherror►wah berarti pemuda itu dah mati ye
Quote:
Original Posted By saintyulo►ne keq na kreasi membuat cerpen ya gan??
^^