biasanya yg ketangkep yg di kos kosan atau hotel bintang 1 gan, hotel bintang 5 tempatnya orang kaya aman dari rajia gan.
ini harus dikoreksi ya. akan lebih tepat jika dikatakan : setiap orang harus keluar dari zona malas dan zona tidak produktif. krn setiap orang pada dasarnya mencari zona nyaman dalam hidupnya. ya lu bayangin aja, lu punya pasangan hidup idaman, lu berkelimpahan uang, pekerjaan sesuai passion, mau
yg ngerti psikologi mungkin bisa bantu orang ini, sapa tau ada masalah terpendam yang menyebabkan perilaku aneh ini.
lagi2 ada orang yg pemahamannya dangkal, nyepi itu tradisi budaya bali, jadi tidak dilakukan dengan paksaan, tetapi merupakan tanggung jawab masyarakat bali untuk melestarikannya.
krn kaesang ank presiden mknya dikejer2, coba klo kaesang ank org miskin, masih nuntut gk ya kira kira ?
loh apa salahnya menyerahkan tanggung jawab pengajaran agama kepada rumah ibadah dan pemuka agama masing masing.. setiap orang masih bisa belajar agama dengan datang ke tempat ibadah. jadi sekolah hanya mengajarkan bekal ilmu pengetahuan umum.
knp waktu di bumi harus sama dgn di akhirat ? apakah kita berkomunikasi dgn makhluk2 di akhirat ? dan apa hubungannya pula dgn keadilan ? aneh TS ini. dan lagi ya mnrt gw kalo kecepatan waktunya disamakan manusia tidak akan bisa merasakan. karena perhitungan detik menit jam dan lain-lain, adalah r
tadi gw baca judul threadnya gini "Munarman: FPI itu Mirip Zionis dan Kafir Quraisy" uda agak seru eh ternyata salah baca. wkwkwk.
koq gw gk yakin ya ? kalo di lab kan ada proses pemisahan dulu antara yg virus dan yg bukan, lalu ada proses semacam amplification jg. kalo hembusan nafas gmn ?
sebenernya yg dimaksud para motivator tsb adalah keluar dari zona malas dan zona tidak produktif. cuma entah kenapa mereka menggunakan istilah yg tidak tepat. krn memang sejatinya orang itu mencari zona nyaman. ini menurut gw buku motivasi macam itu mesti di revisi,
aduh, mestinya hal2 mengenai spiritual itu di keep sendiri, gk usah di ceritakan ke public, uda tau netijen pasti minta bukti konkret, ya malah jadi bahan buli ujung ujungnya.