Para simpatisan ISIS yang bodoh.. Tirulah Indonesia , masuk melalui sosial media, partai, dan sistem demikrasi lainnya .. dijamin tingkat keberhasilannya lebih besar.
Sukarno istrinya banyak, kepala2 suku juga istrinya banyak, presiden Italia juga konon gemar pesta sex. Masalahnya mereka mempunyai istri banyak tapi tidak menggunakan dokma2 agama untuk membenarkan tindakan mereka. Bandingkan dengan Mario Teguh, Fathanah, AA Gim. Lagian emang ada pujaan nasbung ...
Tantangan terbesar Jokowi adalah memberangus kelompok2 intoleran (Kristen, Islam, kesukuan) dan gerakan2 pendukung ISIS dan mengembalikan Pancasila sebagai falsafah dasar. Kalau itu gagal, pembangunan juga gak akan ada artinya. Ada negara yang "setipe" Indonesia berhasil? Ane kok pesimis.
Bukannya yang sering disudutkan mamakrika dan wahyudi.. btw lihat komentar2 di berita itu, orang2 TimTeng banyak yang ngamuk2 dan tidak percaya dibilang media propaganda Barat, padahal kite2 yang ada di Indonesia emang realita beritanya kaya gitu. :rolleyes kalau ngak mau tersudut, jangan berdiri
Lha kan Muhamadyah dan NU beda dengan HTI dan JAD. Coba sekali kali meneliti tentang JAD, FPI (mengkultuskan rijik), HTI, apakah hasilnya masih sama ...:ultahhore
Lulung idola. Udah kaya , dermawan, seiman lagi. Jadi kaya karena ulet, jujur tidak korupsi. Usahanya banyak dan tertib bayar pajak. :ultahhore
Mau pindah ke Islam silahkan...itu hak asasi. Tapi kalau ada orang lain yang pindah ke Kristen , pindah ke Budhis, pindah ke Katolik juga silahkan ... bukankah itu hak asasi?
Semoga lekas sembuh dek.. Suruh sekolah di Pangudi Luhur aja .. kalau mau :p Ga diajarin empati Diajarinya bunuh... bunuh doang
Webometrik ini kreterianya apa? jumlah akses online gitu? Ya menjadi absurd kalau ternyata yang akses tyt mahasiswa2nya sendiri.
Nggak hanya di jogja, hampir di semua daerah juga gitu. Paling aman ya minta punglinya untuk kegiatan keagamaan. tapi ingat mintanya juga sambil bawa pedang .. jogja gw tercinta jg mulai muncul sampah kek gini :nohope:
tenang .. nanti kalau PKS berkuasa, semuanya juga aman.. tinggal bilang untuk kepentingan umat dan ulama :p
Nunggu berita hoax dari puyengan, jonru dan situs2 pendukung ISIS kok belum muncul2. Mungkin terlalu rumit kasus ini untuk dikarang, beda sama kasus (yang katanya dosen eh alumnus ITB) ahli telematika yang dibacok karena salah perhitungan dengan preman :p :wakaka
POKOKNYA HARUS BERJILBAB, KALAU BISA MINIM YG SYARI. ACARANYA POKOKNYA TIDAK BOLEH MENYUDUTKAN KELOMPOK INTOLERAN.
Sumbernya blogspot , penulisnya penggemar ISIS. Dan di Indonesia sangat banyak. Dikarenakan diajari gurunya seperti itu. Gurunya dulu diajari pas mahasiswa oleh sayap kanan, cem HTI. Begitu turus menerus, turun temurun. Masih berharap warga negara seperti itu bisa memajukan bangsa ?
Korupsi , nggak di pusat ya di daerah. Kayaknya nggak mungkin Indonesia bebas korupsi. Dari tradisi, budaya juga susah kayaknya ...
Janjinya sih bagus, Lihat dulu implementasinya di Pemda, Dinas Pajak daerah, coba antara goal dan realita sinkron enggak.
Makanya kita eksport aja orang2 itu ke Cina, Jepang, Eropa. 100 tahun lagi kita berjaya kalau orang2 sumbu pendek sudah musnah dari nusantara... Ho oh Apalagi jika fanatiknya kuat Tinggal bikin api, gak perlu dikipas.
FDS atau enggak ya baiknya diserahkan ke sekolah aja (IMHO). Di jakarta, Semarang, bandung dan kota2 besar tentu sangat cocok, karena ortunya juga 5 hari kerja. Tapi di kabupaten2, pinggiran kota yang culturenya beda dengan Jakarta ya tidak cocok. Parahnya kebijakan di buat di Jakarta. Ya tentu saj
Senganggur-nganggurnya eks karyawan freeport juga masih lebih mapan dibandingkan dengan panasbung penebar berita hoax. Secara logika yang lolos tes masuk freeport juga bukan orang-orang yang nggak bodo, apalagi penggemar ISIS.