Aku semakin mendekatkan wajahku pada Dita. Bibirnya begitu menggoda. Saat tinggal 5 mili lagi bibir kami bertemu, tiba-tiba...bayangan Idha berkelebat di pikiranku. Kesadaranku kembali...aku seperti dihempaskan pada kenyataan bahwa ini salah. Aku menghentikan gerakan wajahku dan menggunakan tanga...
"Wo..bangun Wo....!" Kurasakan tepukan di pipiku... Aku membuka mataku dan melihat Dita ada di samping tempat tidurku. Dita???? Aku segera bangun dan kepalaku hampir membentur kepala Dita. Untung Dita bisa menghindar, sehingga ga jadi benjol.deh. "Kamu kok bisa masuk kamarku?"...