Chapter 12 “ tadi itu gus, disaat kami menemukan lu di gudang, posisi lu waktu itu dalam keadaan terbaring di tanah, wajah lu terlihat pucat dengan tatapan mata kosong memandang tanpa arah yang jelas, hampir beberapa kali lu terlihat menggeliatkankan tubuh seraya mencakar bagian dada lu itu....na
Chapter 11 “ setelah kejadian meninggalnya mamah kamu itu, bapak mendapat kabar bahwa kedua orang tua dari mamah kamu itu membawa mamah kamu entah kemana, dengan alasan mereka enggak merasa yakin dengan apa yang telah diputuskan oleh pihak rumah sakit, saat itu bapak bisa memaklumi gus, orang t
Chapter 10 “ apa sebenarnya yang telah lu lihat vin......?” tanya gw tanpa sebuah nada paksaan agar vina menjawab pertanyaan gw tersebut, setelah beberapa saat vina kembali menangis, kini tangis vina terlihat mulai mereda, mendapati hal tersebut gw segera melepaskan pelukan pada tubuh vina ...
Hayuk dilanjut mang edo Lanjut gannnn Belum ada update part 10 ya? Sepi amat ini thrit pantes ts jd gk lanjut. Semangat gan ane udh baca trit ente dari jeritan malam sampe sulaksmi. Keep update gan hehehe...tenang ya gan...pasti akan dilanjut koq,ane bisa pastikan kalau penulisan ane ini tidak akan
Chapter 9 “ bagaimana mang...?” tanya gw begitu melihat mang edo sudah berdiri di depan kamar, melihat mang edo yang tidak merespon pertanyaan gw dan hanya berdiri di depan kamar dengan tatapan mata seperti orang yang tengah mencari sesuatu, gw dan doni memutuskan untuk menghampiri mang edo, ...
Chapter 8 detik demi detik yang terus berjalan, kini mengantarkan waktu menunjukan pukul delapan malam, tampak orang tua via, via serta vina sedang menikmati santap malamnya di ruang makan, sesekali terdengar canda tawa diantara mereka, sesekali tampak vina memperhatikan keberadaan gw bersama d
Chapter 7 “ duh...tamunya kemana ya gus....?” tanya iyan dengan rasa bingung “ lahh mana gw tahu yan....koq lu malah nanya sama gw....” “ ahhh...ini gara gara lu sih kelamaan di dalam kamar mandi, mungkin tamu itu merasa kecewa dengan pelayanan kita yang teramat lama itu gus....” ujar...
Chapter 6 “ duh...ini lagi mang edo, bukannya mendukung saya malah mau menambah yang aneh aneh....” ucap gw dengan mengembangkan senyum “ sebaiknya sekarang ini kita fokus untuk berpikir bagaimana caranya agar penginapan ini mendapatkan tamu yang pertama....” mendengar perkataan yang teru...
Chapter 5 .....tok...tok...tok.... suara ketukan yang terdengar pada daun pintu kini membangunkan gw dari tidur pulas ini, dan sepertinya suara ketukan itu juga telah membangunkan doni, iyan serta sella, setelah terdiam beberapa saat dan memandang ke arah jam yang telah menunjukan pukul tujuh pag
Chapter 4 suara dentangan bandul jam kayu besar yang berada di sudut ruangan seperti menyadarkan gw dari keterpakuan menatap perkebunan yang berada tepat di depan teras belakang, lama gw terdiam mencoba menikmati momen keheningan ini, hingga akhirnya sinar terang dari cahaya lampu teras depan ya
Bakalan seru nih trit. Ijin gelar tiker gan :travel pejwan🙌 Bagus Handoko, namanya bagus dan hidupnya tidak prihatin. Lanjutkan gan.... feeling ane nih cerita bakalan keren, asal jangan kentang aja ya gan :shakehand2 wah cerita dari si agan metamorfosis lagi udah lama banget ga baca cerita si ...
Chapter 3 tepat tiga bulan setelah kunjungan gw ke rumah peninggalan orang tua mamah yang akan menjadi modal awal gw untuk merintis sebuah cita cita berwiraswasta, gw pun menghubungi iyan, doni dan sella untuk memberitahukan rencana gw untuk membuka sebuah usaha penginapan, dan sepertinya mereka
gelar tiker dulu ikut nimbrung gan, bakalan seru nih :sundulgans silahkan gan...sambil bersantap sahur...:D
wuiiikkkk..dari wattpad pindah kesini kah gan..hehehe hehe...lompat2 aja gan...bosan di sana ya nulis di sini...bosan di sini ya nulis di sana :D :ngacir:
Chapter 2 secangkir coklat hangat yang bertemankan beberapa buah pisang goreng yang telah di sajikan oleh mbok ida kini menemani waktu bersantai gw di teras depan, azan isya yang berkumandang seperti menyambut kedatangan sebuah mobil yang membunyikan klaksonnya tepat di depan pintu pagar rumah, d...
Chapter 1 Jakarta 1997 “ jadi mas akan menikah lagi....?” sebuah kalimat yang akan selalu terngiang dalam telinga gw kini mengantarkan pandangan mata ini menatap sebuah bingkai photo yang berada di atas sebuah meja kecil di sudut kamar, lama gw terdiam menatap photo tersebut...ya sebuah photo...
Makasih Kang udah update lagi dan akhirnya tamat :mewek sama2 gan...akhirnya utang cerita sudah lunas...lega rasanya :D :ngacir: