Gua sudah mulai bisa menenangkan fikiran gua, Ipeh Cs sering banget ke kost gua, sehingga gua ga ada waktu senggang untuk memikirkan masalah gua dengan Desi. Desi ga pernah berkunjung ke kost gua setelah hari itu, diapun ga ngehubungi gua sama sekali, sikap dia saat ini mungkin ada benarnya karen...
Gua sadar gua punya logika berfikir yang bagus, apalagi kemampuan gua manganalisis sesuatu data yang berbentuk numerik namun ternyata hal itu berbanding terbalik dengan kemampuan hati ini menganalisa perasaan yang gua rasakan. Setelah bolos gua memutuskan untuk balik saja ke kost, gua males ketem...
Gua sudah terbiasa bercanda dengan ipeh , bagai dua orang yang sudah seperti saudara. Gua sudah nyaman dengan Desi, perhatiannya melebihi perhatian seorang kakak kepada adiknya. Gua sudah sangat nyambung dengan Linda, dia selalu menjadi pendengar dan penenang hati yang baik. Gua enjoy banget dengan
UTS hari kedua gua datang agak pagi. Gua hari ini hanya datang untuk tanda tangan saja. Di depan kelas gua mendapati Doni yang baru keluar dari kelas tempat kelas kami ujian. “Don?” “Eh ian, lo udah tenang kan?” tanya Doni. “Aman, Ipeh mana don?” tanya Gua. “Tuh udah di dalem. Ipeh ...
UTS hari pertama. Badan gua rasanya segar sekali karena hari sebelumnya gua tidak direcoki oleh Ipeh cs. Biasnaya pada UTS atau ujian lain mereka selalu memaksa gua untuk mengajari mereka dan kadang mereka menginap di kosan gua. walaupun gua agak khawatir karena mereka sepertinya kurang siap pada...
Hati gua terasa lebih ringan saat Ipeh cs udah tahu latar belakang gua walau Ipeh karena kejadian di kosan sering banget kesel lihat gua dan gebuk punggung gua tiba tiba tanpa aba aba. Beberapa hari menjelang UTS gua mencoba mengkosongkan jadwal Bimbel gua untuk fokus belajar karena saat UTS nant...
Pukul 10 malam akhirnya gua sampai di kost, gua masih belum stabil, gua masih merasa kehilangan yang mendalam atas pertunangan Friska namun anehnya air mata ini tak bisa menetes, masih mengganjal, suasana hati ini masih hampa. “ian, aku nginep disini aja ya nemenin kamu” kata Desi. Gua mengan...
Nasib baik dan nasib buruk kadang tampak seperti magnet pada hidup gua. Ketika keberuntungan datang maka keberuntungan lain akan segera menyapa gua sebaliknya jika nasib buruk berkunjung maka nasib buruk lain seolah datang mengetuk pintu takdir gua. Di tengah suasana hati gua yang masih tidak men...
Gua salah memprediksi perasaan gua. Gua kira setelah bertemu dengan orang yang selama ini gua cari maka rasa penasaran itu akan hilang dengan sendirinya namun ternyata rasa penasaran itu semakin lama semakin menjadi-jadi. Belajar bersama bareng mahasiswa baru ini membuat gua beberapa kali hilang ...
Mengetahui banyak hal tidak selalu menyenangkan, kadang ketidaktahuanlah yang membuat sesuatu menjadi lebih menarik untuk dijalani. Itulah yang terjadi di dalam kepala gua saat ini. Peristiwa aneh dengan maba/mahasiswa baru itu membuat otak ini tak berhenti berfikir dan menebak. Siapa dan mengapa...
Tidak ada yang lebih paling enak dibanding sendiri di tengah keramaian. Terbebas dari sunyi yang kadang menjerat hati oleh perasaan-perasaan melankolis dan terbebas dari interaksi karena walaupun ramai kau tetap terdiam sendiri. Berada diantara dua suasana yang berbeda ini membuat gua nyaman seka...
1 tahun sudah gua menjani kehidupan di malang. Lebaran ini akhirnya gua bisa kembali ke lombok setelah hari-hari gua selalu dihadapkan dengan begitu banyak drama. Mungkin tahun ini tahun yang terasa paling lama diantara tahun tahun yang pernah gua hadapi di hidup ini. Awalnya liburan lebaran ini ...
Pagi itu menjadi hari yang aneh bagi gua. Pertamanya dalam hidup gua. 1 Syawal berada jauh dari keluarga, bahkan jauh dari siapa-siapa. Suara takbir yang bersahutan menjadi backsound indah di balik rasa sepi di hari kemenangan. Telfon Linda “elo udah bangun kan” “Sudah, malah belum tidur”...
Senin pagi, dua hari setelah MTD. Kuliah pagi 30 menit akan di mulai. Gua sudah ada di kelas buat membaca baca materi agar tidak terlalu membebani otak gua nanti saat dosen menerangkan. “Maaf buat yang kemarin mbel” “Gua yang minta maaf, gua sering ngambekan ya sekarang” kata Gua. “Kami...
KEMBALI KE MASA LALU “Adrian?” Dian kaget melihat gua berada di depan kosannya. “Gua boleh masuk gak. Dian?” tanya Gua yang sudah tidak tahan berdiri. “Ayo masuk”, Dian memapah gua masuk kedalam kamar kosnya dan membaringkan gua di kasurnya.”Lo ke sini naik apa?” “Taksi,” jawa...
KEMBALI KE MASA LALU Malam itu ada yang berbeda di meja makan keluarga gua. Biasanya meja makan adalah ajang peradilan buat keseharian gua selama sehari atau seminggu sebelumnya dan bagai konsultasi karir yang isinya hanya masalah tentang hal hal serius. Namun malam itu mata kedua orang tua gua ta
KEMBALI KE MASA LALU Masa SD pada zaman itu mungkin menjadi masa yang cukup rasis yang penuh dengan olok-olokan fisik, saling bully sampai menangis, marah, berkelahi, tapi tak pernah ada dendam, hanya kemarahan sesaat dan lalu pada hari berikutnya kembali bermain bersama. masa ini adalah masa dima
Suasana kelas hari itu tampak lebih ramai dari biasanya, mungkin karena hari jumat jadi mereka sibuk merencakan liburan di weekend ini. Gua sedang sms dengan Friska sambil mengerjakan soal-soal UAS tahun kemarin. Gua coba untuk belajar lebih awal untuk persiapan UAS sebelum saat UAS gua direcoki ...
Rahma tampak bingung di dalam kamar kosannya, berapa kali ia memukul-mukulnya bantalnya kearah ghea yang sedang duduk di atas kasur sedangkan Rahma berbaring sambil menutup wajahnya dengan selimut. "Coba aja, kalau kamu tidak mencoba maka hatimu tak akan bisa terbuka," nasihat Ghea. Rahm
Sore itu aku melihatnya dibalik jendelaku, seorang pemuda yang tidak aku kenal. Aku bukanlah orang yang suka memperhatikan tingkah laku seseorang namun kali itu aku duduk hampir satu jam hanya untuk melihat pemuda itu bermain dengan anak-anak yang ada di taman. Aku tidak bisa melihat bentuk wajahny