bakarrr aja bakarrrrrr *sinetron mode on :D Lanjutin om jarang2 ada trid yg ga gantung kek gini Siyap gan
Part - 22 Kematian kakek tua jahanam telah membakar amarah Surti. Dahinya yang sudah tidak licin lagi dikernyitkan, mulutnya menggeram, tiba tiba.... Setan alasss....kubunuh kalian Surti berteriak keras sambil membanting tongkatnya. "Akan.kukejar kalian...hingga keneraka!!, kalian dengar??.....
Part - 23 Ustadz Burhan khusuk berdzikir, dibelakangnya jamaah lain ikut larut dalam dzikir, mereka berdoa memohon perlindungan Allah, agar kampung mereka dan juga dua anak muda yang datang ke kampung mereka dijauhi dari gangguan mahluk ghaib. Ratih terlihat hadir diantara jamaah, disebelahnya du
Part - 24 Herman seperti sudah terperangkap dalam pengaruh ghaib bi Surti. Ia tak lagi sadar kalau yang selalu menemani dan menjadi istrinya adalah mayat hidup yang siap menghabisinya kapanpun. Ia begitu terpesona oleh paras cantik Bella. Hingga malam itu dikala dirinya sedang tertidur, ia menden...
Part - 25 Ratih merasakan sakit disekujur tubuhnya. Terror makhluk ghaib tadi malam begitu hebat, membuat raganya terasa sakit dan lemah. Ummi Asiah memberikan ramuan yang dipetiknya dari tanaman obat dihalaman belakang rumah. "Bagaimana keadaannya ummi?," ustadz Burhan bertanya deng
Part - 26 Ratih membuka matanya, dilihatnya ummi Asiah sedang duduk menemaninya. "Eh ..nak Ratih sudah bangun. Ayo cuci muka dan makan dulu, nih sudah ummi buatkan makanan yang enak, lalu minum obat," ujar ummi Asiah sambil tersenyum. "'Terima kasih ummi, maaf saya sudah merepotka
Lanjut ah.... Hari mulai gelap, ketika Ustadz Burhan dan warga tiba di perbatasan desa. Villa Putih sudah terlihat dari kejauhan, berdiri tegar diantara rerimbunan pepohonan, aura mistis seperti menaungi gedung itu. Ustadz Burhan memberi komando untuk berhenti sejenak. "Bapak bapak, mari
Suasana semakin mencekam, suara burung hantu dan lolong anjing, terdengar begitu manakutkan. Bima merapatkan mantelnya. Ustadz Burhan menghampiri Bima dan menepuk pundaknya. "Nak Bima, tetap waspada ya." "InsyaAllah Ustadz." "Kita akan mengalami malam yang sangat berat,
Lanjut ya. Malam semakin larut, dan dingin terasa menusuk tulang. Kabut tipis terlihat turun perlahan. Ustadz Burhan memberi isyarat dengan tangannya kepada Ustadz Arif, agar waspada. Belum lagi usai Ustadz Burhan memberi tanda, tiba2 terdengar Bima berteriak keras, matanya merah membelalak. &q
"Ustadz...awassss!!!!." Ustadz Burhan mendorong tubuh Ustadz Arif dan....booom. Sebuah ledakan keras terdengar. Ustadz Arif menarik nafas lega, sambil beristighfar. "Astagfirullah...terimakasih tadz, antum sudah menyelamatkan ana. Jika tidak, mungkin tubuh ana, sudah jadi arang.&qu...