- Beranda
- Stories from the Heart
Antara Jogja dan Tegal
...
TS
agma22
Antara Jogja dan Tegal
Ini adalah kisah nyata yang aku alami dalam kurun waktu enam bulan ini.
Namaku Agam, berasal dari Jogja dan masih lajang di usia yang sudah menginjak kepala empat ini.
Aku mengenal seorang wanita asal Tegal, dia cantik, baik hati, dan punya senyum yang manis dan aku sangat suka sekali.
Pada saat aku mengenalnya dia belum lama kehilangan suaminya. Kalau gak salah sekitar 3-4 bulanan. Aku kenal karena dia sempet mampir dan komen di postingan FB ku. Berawal dari sanalah kedekatan kita terjalin.
Ooiyya namanya Dewi, seorang ibu muda dengan sanak satu cowok yang sudah kelas 6 SD. Dari awal aku mengenalnya aku sudah kagum dengan senyumnya, menularkan energi positif. Sayangnya diusia yang masih terbilang muda dia sudah harus menerima suaminya di ambil oleh Sang Pencipta. Tapi dia harus tetap hidup dan menghidupi anaknya.
Awal-awal kita kenal hanya saling komen dan inbokan di fb. Dulu aku sempet mengira dia mempunyai darah tionghoa karena matanya yang menurutku agak sipit sih. Tapi dia mengelaknya, dan dari situ kita mulai intens berkomunikasi.
Setiap aku meminta nomer HP nya dia selalu tidak mau memberikannya. Dan itu berjalan sampai mungkin sekitar 1-2bulan.
Kadang aku berniat membantunya untuk membelikan sekedar pulsa agar komunikasi kita tetap terjaga, awal-awal dia selalu menolaknya.
Hal yang menyenangkan adalah saat kita video call lewat FB, unik dan aku baru tahu ada fitur ituπ€. Kita banyak curhat tentang kehidupan masing-masing, saling mengenal dan memberikan dukungan serta nasihat.
Seiring berjalannya waktu kita sudah memanggil sayang satu sama lain, dengan kondisiku yg lagi jomblo jelas itu sangat menyenangkan, moodboster setiap hari.
Dari aplikasi FB, pindah ke tiktok, kita tetap saling ngobrol dari hal yang menyenangkan sampai hal-hal gak penting lainnya.
Hingga suatu saat,
π "Mbak, kita pacaran yuk !"
π "Kita kan jauh mas, kamu di Jogja aku ditegal".
π "Pacaran online aja sih mbak, siapa tahu nanti kalau ada rejeki kita bisa saling bertemu".
π "Kamu aneh-aneh aja sih mas, kan kayak buang-buang waktu ya ?"
π "Gpp mbak, kita saling mengisi kekosongan aja, saling menghibur dan mensupport. Kalau kita jodoh pasti nanti akan ada jalannya.
π "Terserah kamu ajalah mas"
Ini adalah saat kita menyandang status pacaran online, aku jelas senang banget dong, udah jomblo dari 10 tahun yg lalu eh sekarang punya pacar meskipun online sih.
Seiring berjalannya waktu kita sudah pindah cara komunikasinya lewat WA, hampir tiap hari kita chatan, terus vc saat siang pas aku mulai ada di kios dan dia lagi kerja sebagai kasir di sebuah toko.
Hari-hari berjalan dengan penuh kebahagiaan buatku tepatnya, karena aku gak tahu apa yg dia rasakan.
Beberapa kali saat kita vc dia menyuruh aku untuk mengunjunginya di Tegal, biar kita pacaran beneran gak cuman online.
Sebenarnya aku mau, mau banget malah,
Tapi banyak yang harus dipertimbangkan, terutama rasa tidak percaya diri yg ada diriku. Kalau jujur sebenarnya aku cenderung introvert sih. Apalagi aku gak tau kota Tegal dan belum pernah pergi ke luar kota. Cenderung katrok dan gak punya wawasan. Banyak keyakinan yang membuat aku untuk tidak jadi mengunjunginya.
Di bulan Agustus ada hari ulang tahunku, ini adalah hal yang sangat berkesan untukku. Dia memesan kue yg dikhususkan untuk ulang tahunku walaupun nama di kuenya cuman panggilan sayang aja sih, tapi aku sungguh bahagia.
Namaku Agam, berasal dari Jogja dan masih lajang di usia yang sudah menginjak kepala empat ini.
Aku mengenal seorang wanita asal Tegal, dia cantik, baik hati, dan punya senyum yang manis dan aku sangat suka sekali.
Pada saat aku mengenalnya dia belum lama kehilangan suaminya. Kalau gak salah sekitar 3-4 bulanan. Aku kenal karena dia sempet mampir dan komen di postingan FB ku. Berawal dari sanalah kedekatan kita terjalin.
Ooiyya namanya Dewi, seorang ibu muda dengan sanak satu cowok yang sudah kelas 6 SD. Dari awal aku mengenalnya aku sudah kagum dengan senyumnya, menularkan energi positif. Sayangnya diusia yang masih terbilang muda dia sudah harus menerima suaminya di ambil oleh Sang Pencipta. Tapi dia harus tetap hidup dan menghidupi anaknya.
Awal-awal kita kenal hanya saling komen dan inbokan di fb. Dulu aku sempet mengira dia mempunyai darah tionghoa karena matanya yang menurutku agak sipit sih. Tapi dia mengelaknya, dan dari situ kita mulai intens berkomunikasi.
Setiap aku meminta nomer HP nya dia selalu tidak mau memberikannya. Dan itu berjalan sampai mungkin sekitar 1-2bulan.
Kadang aku berniat membantunya untuk membelikan sekedar pulsa agar komunikasi kita tetap terjaga, awal-awal dia selalu menolaknya.
Hal yang menyenangkan adalah saat kita video call lewat FB, unik dan aku baru tahu ada fitur ituπ€. Kita banyak curhat tentang kehidupan masing-masing, saling mengenal dan memberikan dukungan serta nasihat.
Seiring berjalannya waktu kita sudah memanggil sayang satu sama lain, dengan kondisiku yg lagi jomblo jelas itu sangat menyenangkan, moodboster setiap hari.
Dari aplikasi FB, pindah ke tiktok, kita tetap saling ngobrol dari hal yang menyenangkan sampai hal-hal gak penting lainnya.
Hingga suatu saat,
π "Mbak, kita pacaran yuk !"
π "Kita kan jauh mas, kamu di Jogja aku ditegal".
π "Pacaran online aja sih mbak, siapa tahu nanti kalau ada rejeki kita bisa saling bertemu".
π "Kamu aneh-aneh aja sih mas, kan kayak buang-buang waktu ya ?"
π "Gpp mbak, kita saling mengisi kekosongan aja, saling menghibur dan mensupport. Kalau kita jodoh pasti nanti akan ada jalannya.
π "Terserah kamu ajalah mas"
Ini adalah saat kita menyandang status pacaran online, aku jelas senang banget dong, udah jomblo dari 10 tahun yg lalu eh sekarang punya pacar meskipun online sih.
Seiring berjalannya waktu kita sudah pindah cara komunikasinya lewat WA, hampir tiap hari kita chatan, terus vc saat siang pas aku mulai ada di kios dan dia lagi kerja sebagai kasir di sebuah toko.
Hari-hari berjalan dengan penuh kebahagiaan buatku tepatnya, karena aku gak tahu apa yg dia rasakan.
Beberapa kali saat kita vc dia menyuruh aku untuk mengunjunginya di Tegal, biar kita pacaran beneran gak cuman online.
Sebenarnya aku mau, mau banget malah,
Tapi banyak yang harus dipertimbangkan, terutama rasa tidak percaya diri yg ada diriku. Kalau jujur sebenarnya aku cenderung introvert sih. Apalagi aku gak tau kota Tegal dan belum pernah pergi ke luar kota. Cenderung katrok dan gak punya wawasan. Banyak keyakinan yang membuat aku untuk tidak jadi mengunjunginya.
Di bulan Agustus ada hari ulang tahunku, ini adalah hal yang sangat berkesan untukku. Dia memesan kue yg dikhususkan untuk ulang tahunku walaupun nama di kuenya cuman panggilan sayang aja sih, tapi aku sungguh bahagia.

Sederhana tapi bahagianya luar biasa
Hal yang aku suka dari dia adalah dia selalu tahu apa yang ku mau, sayangnya aku tidak bisa memberikan apa yang dia mau sih.
Setiap hubungan pasti ada pasang surutnya. Hingga di bulan ke lima kita mulai kehabisan bahan untuk di obrolkan(karena kita hanya pacaran online). Mulai banyak drama tapi cenderung ditahan. Hingga suatu saat dia pernah bilang.
π " Mas, aku udah gak akan nyuruh kamu datang kesini, mungkin kita memang hanya sekedar saling support aja, gak ada tujuan lebih kedepannya. Intinya Aku bukan tujuanmu".
Itu adalah hal yg menyakitkan sebenarnya, andai saja aku punya keberanian untuk memperjuangkan cinta ini. Mungkin...
π "Aku berharap kamu cepat dapat jodoh dijogja, gak usah jauh-jauh. Kalau nanti aku ketemu sama orang yang mendekatiku di sini( Tegal ) kamu jangan marah ya.
Dan beberapa Minggu setelahnya dia bilang kalau ada orang yang minta nomer hp nya lewat inbok FB. Dia kayak minta ijin ke aku untuk ngasih. Dari caranya ngmg dia emang berniat ngasih tanpa peduli dengan aku setuju atau tidak sih, jadi ya yaudah aku ijinin aja. Aku dulu berusaha lama untuk sekedar memiliki nomer hp nya, tapi dengan mudahnya orang ini bisa dapet, sungguh spesial memang. Mulai dari situ kita sudah tidak semesra dulu. Dia sering curhat tentang yg mendekatinya. Sampai orang yang mendekatinya ini bilang pingin berhubungan lebih dari sekedar teman. Tapi Dewi tidak mau dan marahlah si cowok ini. Dia mulai gak chatan lagi tapi sering bikin status yang menyindir gitu.
Setahuku mereka sudah tidak kontak-kontakan lagi sih.
Dan aku sama Dewi masih berhubungan seperti biasanya kadang anget kadang cuek.
Dan puncaknya pada hari Jum'at tanggal 19 Desember dia gak ada kabar seharian. Sebenarnya dimulai dari beberapa hari emang kita lagi jarang chat, kalau chat pun Dewi balasnya udah yg gak semangat gitu.
Aku chat sepulang kerja, tapi dia gak balas. Biasanya dia bakalan balas dengan cepat.
Dan paginya hari Sabtu dia balas kalau kemarin dia gak enak badan. Setahu ku dia gak enak badan pun bakal tetap ngabarin sih. Tapi yaudahlah yang penting dia udah baikan, pikirku gitu.
Dan setelah itu juga kita gak chat lagi, malam Minggu yg biasanya kita vc saat itu dia gak chat, aku chat katanya lagi ada sesi curhat sama temannya.
Sampai malam dia gak bales chat lagi.
Dari sini aku mulai merasa yakin kalau dia sudah bosen sama aku sih.
Dan hari Senin pagi jam setengah 6 an dia balas WA yg aku kirim malamnya, yg katanya gak ada sinyal dan wa ku baru masuk. Padahal aku liat status dia onlineπ
Dimulai dari sana akhirnya dia mulai ngomong jujur .
π "Mas, aku mau jujur sama kamu, sebenarnya aku sama yg kemarin udah Deket lagi. Kita udah gak bisa kayak yg dulu lagi. Aku minta maaf ya."
Dari sini aku yakin kalau dekat yg dimaksud udah kayak aku sama Dewi sih sebenernya.
Nyesek dan perih langsung berasa didada.
π "Jadi kamu mau aku mundur ya mbak ?. Kalau itu pilihanmu ya mau gimana lagi mbak. Karena Gimanapun aku emang belum bisa Menuhin kemauan kamu.π₯²
(Padahal aku sebenarnya lagi ngumpulin uang dan keberanian diri buat datang dia)
Aku balasnya padahal sambil gemeteran tangan, jantung yg berasa dingin mencelos.
Tapi realistisnya emang gitu sih.
Dan pada akhirnya hubungan yg kita jalani selama 6 bulanan ini harus disudahi karena dia menemukan orang yang dapat meyakinkan hatinya. Lebih dekat dan bisa ngajak jalan.
Buat mbak Dewi, gimanapun aku tetap sayang kamu, sayang anak kamu walaupun aku belum ngbrol langsung sama dia. Aku cuman sering dengar ceritanya dari kamu.
Semoga kamu bahagia dengan cerita barumu. Menjadi pribadi yang lebih hebat lagi. Terimakasih atas kebahagiaan yang selalu kau berikan selama ini. Cerita yang indah buatku.
Andaikan aku punya lebih keberanian untuk menentang jarak ini, mungkin kita bisa melanjutkan kisah bahagia kita.
β€οΈβπ©Ήβ€οΈβπ©Ήβ€οΈβπ©Ή
MemoryExpress dan 3 lainnya memberi reputasi
4
557
15
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThreadβ’52.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya