Gelar juara Campus League Futsal The Nationals 2025 akhirnya jatuh ke tangan UIN Sunan Gunung Djati (UINSGD) Bandung. Kemenangan 3-0 atas Universitas Negeri Yogyakarta di partai final seharusnya menjadi penutup manis perjalanan mereka di musim perdana Campus League. Namun, euforia tersebut justru ternoda oleh insiden di luar lapangan yang melibatkan oknum suporter.

Pada matchday terakhir The Nationals di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Minggu 7 Desember 2025 lalu, euforianya harus ternodai oleh prilaku tak terpuji dari supporter yang hadir hari itu. Pada hari itu sejumlah suporter UIN Bandung terbukti melakukan aksi vandalisme berupa pencoretan di area luar pagar kampus UNJ yang jadi venue pertandingan. Tindakan tersebut memicu reaksi dari sebagian mahasiswa UNJ selaku tuan rumah. Situasi sempat memanas hingga terjadi aksi sweeping dan perkelahian kecil antar suporter. Kondisi ini turut menyeret dua kampus lain asal Bandung Raya, yakni STKIP Pasundan Cimahi dan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang sebenarnya tidak terlibat langsung pada prilaku vandalisme, namun ikut terdampak oleh kericuhan tersebut.

Divisi Kompetisi Campus League kemudian melakukan penelusuran dan menyatakan bahwa tindakan tersebut melanggar Peraturan Kompetisi Campus League Futsal 2025. Dalam regulasi disebutkan bahwa provokasi yang memancing kemarahan pihak lain, termasuk tindakan vandalisme dan keributan, menjadi tanggung jawab tim yang bersangkutan. Artinya, meski dilakukan oleh suporter, konsekuensi tetap dibebankan kepada institusi tim peserta.


Berdasarkan hasil tersebut, UIN Sunan Gunung Djati Bandung dijatuhi sanksi administratif sebagai bentuk penegakan aturan sekaligus upaya edukasi agar kejadian serupa tidak terulang di season-season berikutnya. Seluruh sanksi ini wajib diselesaikan paling lambat 31 Desember 2025. Apabila tidak dipenuhi, panitia menyatakan akan menjatuhkan sanksi lanjutan sesuai regulasi yang berlaku.

Adapun sanksi yang diterbitkan Divisi Kompetisi Campus League adalah sebagai berikut:

1. Seluruh pemain, coaching staff, dan manajer tim UIN Sunan Gunung Djati Bandung WAJIB menjalani penyuluhan dan sosialisasi peraturan pertandingan.

2. Penyuluhan dan sosialisasi tersebut WAJIB dilaksanakan di lingkungan kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan audience seluruh mahasiswa yang berada di kampus sebagai bentuk edukasi, pencegahan, dan tanggung jawab bersama agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

2. Semua pemain, manajer, pelatih dan asisten pelatih, serta ofisial UIN Sunan Gunung Djati wajib melakukan kegiatan sosial selama 12 jam.

4. Tim UIN Bandung diwajibkan membayar denda administratif sebesar Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

Dalam pernyataan resminya, Divisi Kompetisi Campus League menegaskan bahwa sanksi ini bukan semata hukuman, melainkan bagian dari upaya menjaga integritas, keamanan, dan ketertiban kompetisi. Campus League juga ingin memastikan bahwa atmosfer pertandingan tetap aman terjaga, kondusif, dan menjunjung tinggi nilai sportivitas serta persaudaraan antar kampus.

Insiden ini sekaligus menjadi pengingat bahwa prestasi di lapangan harus selalu berjalan seiring dengan kedewasaan di luar arena. Campus League sebagai kompetisi mahasiswa membawa misi lebih besar dari sekadar hasil pertandingan, karena Campus League harapannya bisa menjadi ruang pembelajaran kolektif, termasuk soal bagaimana mengelola emosi, euforia, dan dukungan secara bertanggung jawab.

Juara tetap juara, tetapi cara merayakan kemenangan juga menentukan wajah kompetisi ke depan. Dan dari peristiwa ini, menegaskan satu hal penting yakni setiap elemen baik, pemain, Official, hingga suporter, juga memiliki peran yang sama besar dalam menjaga marwah olahraga kampus.