TS
GenkKobra
Film "Bolong: 309 Hari Sebelum Tragedi"

Yogyakarta (01/12/2025) Ruang Cinema Gedung 6 Universitas Amikom Yogyakarta menjadi tempat diskusi yang unik. Alih-alih sekadar tempat untuk menonton film, lokasi ini bertransformasi menjadi wadah untuk berbicara tentang sejarah kelam negara. Ini bukan melalui buku-buku pelajaran, bukan melalui monumen, tetapi lewat medium sinematik. Dan sosok yang memicu dialog tersebut tentu bukanlah sembarang orang, melainkan salah satu sutradara terkenal di Indonesia: Hanung Bramantyo.
Acara yang bertajuk Diskusi Film Bolong "Sejarah vs Sinema: Antara Fakta, Fiksi, dan Drama" ini menjadi forum bagi mahasiswa Amikom dan beberapa penggemar sinema untuk langsung mendengar ide-ide yang melatarbelakangi film terbaru Hanung: Bolong: 309 Hari Sebelum Tragedi. Film ini adalah hasil kerja sama antara Adhya Pictures dan Dapur Films, dan sudah direncanakan untuk ditayangkan perdana di Rotterdam International Film Festival pada tahun 2026.

Sesi Diskusi Film @ studio AMIKOM Yogyakarta
Ada Dua Kejadian Menyeramkan dalam Sejarah Indonesia
Hanung memulai diskusi tanpa menampilkan sinopsis atau rincian teknis produksi. Dia juga tidak mengawali dengan pujian terhadap proses kreatifnya. Sebaliknya, ia memulai dengan pernyataan yang sekejap meliputi suasana "Ada dua peristiwa yang menurut saya paling menakutkan dalam sejarah Indonesia. "
Ia merujuk tahun 1965 sebagai luka pertama - tahun yang mencatat pembantaian lebih dari satu juta jiwa, kebanyakan tanpa melalui proses hukum, hanya berdasarkan stempel "komunis". Luka kedua merupakan tragedi Mei 1998 - penculikan, tindakan kekerasan massal, dan trauma yang terus menghantui banyak keluarga hingga sekarang. Dua tragedi tersebut, menurutnya, tidak sepenuhnya dipahami oleh generasi berikutnya. Bahkan, sebagian masih tersembunyi. Dari sinilah ia mulai menjelaskan tentang film Bolong.
Bolong sebagai Simbol Metafora: Lubang di Tubuh, Lubang dalam Ingatan Bangsa.
Dalam presentasinya, Hanung menjelaskan bahwa "bolong" bukan hanya sekadar nama. Ini adalah simbol: sebuah lubang.
Lubang di tubuh para korban di dalam film. Lubang di Lubang Buaya. Lubang dalam memori bangsa. Lubang dalam wawasan generasi muda.
Film ini mengisahkan tentang perjalanan seorang detektif bernama Soegeng, yang menyelidiki rangkaian pembunuhan yang aneh. Semua korban ditemukan dengan lubang hitam besar di tubuhnya, tewas tepat tanggal 30 setiap bulan, dan selalu tergeletak di Lubang Buaya. Setiap tubuh menyimpan pesan-pesan menakutkan yang seolah menjadi bagian dari teka-teki tragedi besar yang belum berakhir.
Karakter Soegeng bukan sekadar seorang polisi - ia mewakili masyarakat yang resah. Resah karena pengetahuan yang terputus. Resah karena fakta-fakta yang selama ini disembunyikan.

Hanung menyebut film ini sebagai ekspresi kemarahan pribadinya:
"Melalui film ini, saya menyatakan kemarahan saya terhadap negara ini, kenapa negara ini begitu enggan membuka diri mengenai peristiwa 50 tahun yang lalu, terkait dengan pembunuhan itu," ungkapnya. Sebelum sesi tanya jawab dimulai, hanung meminta panitia untuk memutarkan cuplikan trailer film Bolong dan meminta kepada para peserta untuk tidak merekam karena bersifat eksklusif dan belum dirilis secara resmi ke publik.
Ketika trailer diputar, ruangan menjadi gelap. Dan selama hampir satu menit lebih - tidak ada suara terdengar selain musik latar yang mencekam, dialog antar karakter dan adegan-adegan fragmentaris yang terasa seperti luka lama yang disentuh ulang.
Ada sosok-sosok yang berlari, tubuh-tubuh yang ditemukan, dan penggambaran Lubang Buaya yang dibuat muram, dingin, dan jauh dari glorifikasi propaganda masa lalu. Sungguh Hanung Bramantyo sedang melakukan reka ulang melakukan visualisasi terhadap tabir kelam sejarah masa lalu Indonesia. Yang berusaha ditutupi dengan narasi nasionalisme, namun sebenarnya adalah luka abadi yang tetap menganga dan mencari jalan kebenaran narasi di masa kini.
SON
Sumber Press Conference, Diskusi dan Nonton Langsung
0
22
0
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
20.4KThread•26.8KAnggota
Komentar yang asik ya