Pada Rabu dini hari (18/09/2024) sebuah gudang yang menyimpan 30 ton amunisi milik militer Rusia meledak, ledakan terjadi akibat gudang itu diserang drone Ukraina. Gudang amunisi itu berada di Toropovets, di wilayah Tver. Informasi mengenai drone yang digunakan untuk menyerang gudang ini masih belum jelas. Para blogger militer Rusia mengatakan serangan melibatkan 100 unit drone. Tapi, ada laporan lain yang mengatakan serangan melibatkan 6 drone, 3 drone ditembak jatuh sistem pertahanan udara sementara 3 drone lain berhasil mencapai target.

Sementara Kementerian Pertahanan Rusia dalam pemberitaan resminya mengatakan pada 18 September dini hari telah berhasil menghancurkan 54 drone milik Ukraina, tapi mereka tidak menyebut wilayah Tver. Hanya disebutkan 27 drone dihancurkan di Kursk, 16 di Bryansk, 7 di Belgorod, 3 di Smolensk dan 1 di Oryol.

Mengutip artikel media Rusia, yakni TASSwarga yang tinggal di wilayah Toropovets telah dievakuasi ke kota lain yang lebih aman. Sebagai tambahan bagi Agan, sampai saat tulisan ini diposting di subforum militer, kebakaran di gudang amunisi itu masih belum bisa dipadamkan. Total 3 ribu warga telah diungsikan. Otoritas setempat mengatakan 17 orang terluka akibat ledakan, selain itu kebakaran akibat ledakan telah mencakup area seluas 5,2 km persegi. Efek dari ledakan itu juga dilaporkan telah menyebabkan gempa 2,8 skala richter dirasalkan di wilayah Tver.



Gudang amunisi ini dikenal sebagai Arsenal ke-107 Direktorat Rudal dan Artileri Utama Rusia (juga dikenal sebagai GRAU), fasilitas ini menyimpan sekitar 30 ribu ton amunisi, lokasinya berjarak 480 km dari garis depan. GRAU juga merupakan salah satu depot amunisi terbesar milik Rusia. Menurut media Ukraina Kyiv Post, berdasarkan informasi yang diberikan Dinas Intelijen Ukraina, gudang itu menyimpan amunisi artileri Grad, amunisi mortar, rudal balistik Iskander, rudal untuk sistem pertahanan udara S-300 dan S-400 serta beberapa rudal kiriman Korea Utara juga disimpan di sana.

Gudang ini dibangun pada 2018 dan merupakan satu dari selusin gudang amunisi yang ada di seluruh Rusia. Saat pembangunan diresmikan oleh Wakil Menteri Pertahanan Rusia waktu itu yang bernama Dmitry Bulgakov, depot amunisi tersebut diklaim bisa memiliki fasilitas penyimpanan beton khusus yang bisa menahan ledakan rudal dan nuklir. Fasilitas ini juga dilengkapi sistem pertahanan udara yang mumpuni. Sekitar 200 personel militer ditempatkan secara permanen disini.



Serangan ke Tver kali ini tentu akan menambah moral pasukan Ukraina di garis depan, terlebih lagi pada awal September kemarin, permintaan Presiden Zelensky untuk menggunakan senjata Barat untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia telah ditolak. Dengan tidak diizinkannya penggunaan senjata tersebut, Ukraina harus memutar otak, dan pilihan akhirnya jatuh kepada drone yang mereka buat sendiri.

Serangan ke Tver juga kembali memecahkan rekor serangan jarak jauh Ukraina dengan drone, mereka berhasil mencapai target strategis lebih dari 400 km hanya memakai drone yang berharga murah. Serangan ini menunjukkan bahwa Ukraina tidak bisa dianggap remeh. Terbukti hanya dengan memakai drone murah, mereka bisa menghancurkan target strategis. Sementara itu, sistem pertahanan udara Rusia kembali jadi sorotan, bagaimana bisa mereka gagal menambak jatuh drone Ukraina ? Padahal mereka selalu mengklaim sistem pertahanan udara mereka lebih baik dari rivalnya di Barat.






Referensi Tulisan: TASS& Kyiv Post
Sumber Foto: sudah tertera