TS
si.matamalaikat
Suzuki S-Presso: Sering Dinyinyirin Warganet, Tapi Masih Laris
Quote:
Ilustrasi: Suzuki Indonesia
Meski sering dinyinyirin, mobil buatan Suzuki ini tetap laris. Sebuah fenomena yang membuat beberapa media otomotif geleng-geleng kepala.
Mobil city carberkonsep ala SUV bernama S-Presso ini sering dapat hujatan (dinyiyirin) oleh warganet +62 Gan, meski begitu penjualan mobil ini masih saja tinggi. Sampai bulan Juni 2024 saja, S-Presso sudah terjual sekitar seribu unit. Pada awal 2024 saja, sudah ada 300 unit yang terjual. Sebuah pencapaian yang tidak biasa bagi mobil yang sering dapat hujatan.
Sebagai pengingat, S-Presso diperkenalkan pada GIIAS 2022 dan setahun kemudian di acara IIMS 2023 pihak Suzuki memperkenalkan versi facelift dengan mesin dan fitur-fitur baru. Jika Agan mengikuti perkembangan mobil city car buatan Suzuki ini, pasti kalian akan lebih banyak menemui hujatan dan nyinyiran dibandingkan pujian. Lalu kenapa mobil ini sering dapat hujatan ? Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
Dua kekurangan mencolok dari S-Presso, kap mesin tidak dilengkapi tongkat sakti dan pintu belakang belum dilengkapi power window. Foto: Tangkapan layar AutonetMagz via Youtube
Terlepas dari beberapa kekurangan pada S-Presso yang masih harus dibenahi, sebenarnya mobil ini menawarkan fitur keselamatan yang baik Gan. Fitur itu mulai dari dengan electronic stability program (ESP), ISOFIX untuk baby car seat, juga hill hold control untuk menahan kendaraan ketika sedang melewati tanjakan dari kondisi diam (fitur terakhir tersedia pada varian matic). Untuk fitur safetylainnya berupa SRS front dual airbags, rear parking sensor, immobilizer, ABS (Anti-lock Braking System) childproof rear door locks, 3 point assist grip serta alat pemadam api ringan.
Mengutip artikel Suzuki Indonesia, versi facelift dari S-Presso memakai mesin 3 silinder berkode K10C berkapasitas 1.000 cc yang menghasilkan tenaga maksimal 66 HP dan torsi 89 Nm. Versi awal yang diluncurkan di Indonesia memakai mesin berkode K10B, dengan tenaga maksimal 65 HP dan torsi 89 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda depan melalui transmisi manual 5-speed.
Untuk versi manual, S-Presso ditawakan dengan banderol Rp 169,1 juta dan Rp 179,1 juta untuk versi transmisi otomatis. Dari segi dimensinya, S-Presso memiliki panjang 3.565 mm, lebar 1.520 mm, tinggi 1.565 mm, dan jarak sumbu roda 2.380 mm.
Foto: Suzuki Indonesia
Meski sering dapat hujatan dan sindiran dari warganet, tapi tidak mempengaruhi minat orang untuk membeli S-Presso. Dengan desain kecil, ground clearance tinggi serta irit, membuat mobil ini masih laris di pasaran Gan. Dari beberapa pengetesan mobil punya konsumsi BBM 17 km/liter (dalam kota) dan 21 km/liter (luar kota).
Untuk fitur yang ditawarkan sudah bagus, mungkin kedepannya harus ditingkatkan fitur standar-nya seperti pemakaian power window di pintu belakang. Dengan angka penjualan yang tinggi, mungkin kedepannya Suzuki bisa mempertimbangkan untuk merakit S-Presso di Indonesia, agar harganya bisa lebih dikurangi. Bagaimana menurut Agan, dengan angka penjualan yang tinggi apakah mobil ini memang layak dihujat ? Silakan nanti berkomentar dibawah
Referensi Tulisan: Suzuki Indonesia
Sumber Foto: sudah tertera
Sebagai pengingat, S-Presso diperkenalkan pada GIIAS 2022 dan setahun kemudian di acara IIMS 2023 pihak Suzuki memperkenalkan versi facelift dengan mesin dan fitur-fitur baru. Jika Agan mengikuti perkembangan mobil city car buatan Suzuki ini, pasti kalian akan lebih banyak menemui hujatan dan nyinyiran dibandingkan pujian. Lalu kenapa mobil ini sering dapat hujatan ? Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
1. Mobil buatan India
S-Presso sendiri merupakan mobil CBU (diimpor secara utuh) dari India, perancangnya adalah Suzuki Maruti di India. Entah kenapa orang sini suka banget nyiyirin mobil/motor Jepang yang dibuat di India ?
2. Minim fitur
Dibanding pesaing lainnya seperti Brio atau Ayla, memang S-Presso ini tidak menawarkan fitur yang wah. Misalnya untuk pintu belakang masih memakai power hand (engkol)untuk membuka jendela mobil. Mungkin yang bikin kesal warganet adalah kap mesin yang tidak dilengkapi tongkat sakti, sehingga agak repot saat mau buka atau tutup.
3. Transmisi AGS kurang optimal
Untuk versi transmisi matic, S-Presso dilengkapi AGS (Auto Gear Shift), di mana peran kopling diganti aktuator hidrolik. Beberapa orang mengeluhkan AGS ini masih terasa nyendat saat melakukan perpindahan gigi.
4. Desain aneh
Beberapa warganet menghujat mobil ini karena desainnya yang aneh dan sulit diterima, semisal ukuran roda terlalu kecil yang membuat mobil terlihat cingkrang atau cungkring.
S-Presso sendiri merupakan mobil CBU (diimpor secara utuh) dari India, perancangnya adalah Suzuki Maruti di India. Entah kenapa orang sini suka banget nyiyirin mobil/motor Jepang yang dibuat di India ?
2. Minim fitur
Dibanding pesaing lainnya seperti Brio atau Ayla, memang S-Presso ini tidak menawarkan fitur yang wah. Misalnya untuk pintu belakang masih memakai power hand (engkol)untuk membuka jendela mobil. Mungkin yang bikin kesal warganet adalah kap mesin yang tidak dilengkapi tongkat sakti, sehingga agak repot saat mau buka atau tutup.
3. Transmisi AGS kurang optimal
Untuk versi transmisi matic, S-Presso dilengkapi AGS (Auto Gear Shift), di mana peran kopling diganti aktuator hidrolik. Beberapa orang mengeluhkan AGS ini masih terasa nyendat saat melakukan perpindahan gigi.
4. Desain aneh
Beberapa warganet menghujat mobil ini karena desainnya yang aneh dan sulit diterima, semisal ukuran roda terlalu kecil yang membuat mobil terlihat cingkrang atau cungkring.
Quote:
Dua kekurangan mencolok dari S-Presso, kap mesin tidak dilengkapi tongkat sakti dan pintu belakang belum dilengkapi power window. Foto: Tangkapan layar AutonetMagz via Youtube
Terlepas dari beberapa kekurangan pada S-Presso yang masih harus dibenahi, sebenarnya mobil ini menawarkan fitur keselamatan yang baik Gan. Fitur itu mulai dari dengan electronic stability program (ESP), ISOFIX untuk baby car seat, juga hill hold control untuk menahan kendaraan ketika sedang melewati tanjakan dari kondisi diam (fitur terakhir tersedia pada varian matic). Untuk fitur safetylainnya berupa SRS front dual airbags, rear parking sensor, immobilizer, ABS (Anti-lock Braking System) childproof rear door locks, 3 point assist grip serta alat pemadam api ringan.
Mengutip artikel Suzuki Indonesia, versi facelift dari S-Presso memakai mesin 3 silinder berkode K10C berkapasitas 1.000 cc yang menghasilkan tenaga maksimal 66 HP dan torsi 89 Nm. Versi awal yang diluncurkan di Indonesia memakai mesin berkode K10B, dengan tenaga maksimal 65 HP dan torsi 89 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda depan melalui transmisi manual 5-speed.
Untuk versi manual, S-Presso ditawakan dengan banderol Rp 169,1 juta dan Rp 179,1 juta untuk versi transmisi otomatis. Dari segi dimensinya, S-Presso memiliki panjang 3.565 mm, lebar 1.520 mm, tinggi 1.565 mm, dan jarak sumbu roda 2.380 mm.
Quote:
Foto: Suzuki Indonesia
Meski sering dapat hujatan dan sindiran dari warganet, tapi tidak mempengaruhi minat orang untuk membeli S-Presso. Dengan desain kecil, ground clearance tinggi serta irit, membuat mobil ini masih laris di pasaran Gan. Dari beberapa pengetesan mobil punya konsumsi BBM 17 km/liter (dalam kota) dan 21 km/liter (luar kota).
Untuk fitur yang ditawarkan sudah bagus, mungkin kedepannya harus ditingkatkan fitur standar-nya seperti pemakaian power window di pintu belakang. Dengan angka penjualan yang tinggi, mungkin kedepannya Suzuki bisa mempertimbangkan untuk merakit S-Presso di Indonesia, agar harganya bisa lebih dikurangi. Bagaimana menurut Agan, dengan angka penjualan yang tinggi apakah mobil ini memang layak dihujat ? Silakan nanti berkomentar dibawah
----------------
Referensi Tulisan: Suzuki Indonesia
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 27-06-2024 15:26
MendiManikung dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.1K
52
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
27.8KThread•16.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya