Setelah F-16 dan Mirage 2000-5F mendaftar loker di Ukraina, kali ini salah satu sesepuh jet tempur Prancis juga siap melamar pekerjaan di negara yang sedang berperang tersebut. Jika Mirage 2000-5F ditawarkan langsung oleh Prancis, beda cerita dengan Super Etendard yang malah direkomendasikan oleh Argentina untuk bisa dapat pekerjaan di Ukraina.

Sebagai tambahan informasi bagi Agan, sejak datang dari Prancis pada 2019 lalu, 5 unit Super Etendard lebih banyak duduk manis di hanggar. Hal itu karena ada masalah pada mekanisme kursi lontar buatan Martin Baker. Seperti kita ketahui, Martin Baker adalah perusahaan asal Inggris, akibat embargo yang diberlakukan oleh Inggris; Argentina tidak dapat memperoleh komponen pengganti. Hal itu membuat pembelian Super Etendard jadi sia-sia.

Mengutip informasi media lokal Argentina, yakni infobae, Presiden Argentina Javier Milei telah menyetujui opsi untuk mentransfer Super Etendard ke Ukraina. Menurut laporan di Argentina, transfer tersebut akan melibatkan Prancis sebagai pembuat pesawat. Kelima pesawat rencananya akan ditukar dengan drone atau helikopter, dengan begitu Argentina tidak kena tuduhan sebagai pemasok senjata ke Ukraina, karena tanggung jawab politik tetap berada di tangan Prancis.

Menteri Luar Negeri Argentina Diana Mondino dan Menteri Pertahanan Argentina Luis Petri dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan NATO dan Amerika agar bisa melakukan transfer tersebut. Secara umum, 5 Super Etendard masih dalam kondisi bagus, dengan mesin tambahan, suku cadang, dan simulator penerbangan juga tersedia. Hanya saja, komponen cartridgeyang digunakan untuk mengaktifkan kursi lontar pesawat harus diganti. Saat ini negosiasi transfer Super Etendard tersebut masih terus berlangsung.



Sekilas tentang Super Etendard, pesawat ini adalah jet tempur berbasis kapal induk yang dibuat di luar Amerika, Super Etendard pertama kali diterbangkan pada bulan Oktober 1974. Super Etendard adalah pesawat tempur pertama yang dibuat di Perancis dengan sistem navigasi/serangan inersia dan salah satu senjata utamanya adalah rudal Exocet, senjata anti-kapal perintis kemampuan sea-skimming.

Super Etendard adalah versi perbaikan dari Etendard IV yang dibuat sebanyak 90 unit, pesawat ini dibuat pada 1960-an dan pensiun pada 1991. Sementara Super Etendard dibuat pada 1974-1984 sebanyak 80 unit. Super Etendard punya bobot 12 ton, bisa menggotong senjata seberat 2 ton dan punya jangkauan operasi sejauh 850 km. Meski tak sekondang F-14, tapi Super Etendard keyang dalam pengalaman konflik, tercarat pesawat terlibat pada 12 konflik.

Pada 1979 Argentina membeli 14 Super Etendard, tak lama kemudian pesawat langsung terjun di Perang Falkland tahun 1982. Prestasi terbaik Super Etendard adalah menenggelamkan kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Sheffield dan kapal dagang Atlantic Conveyor yang dikonversi untuk operasional helikopter. Selama perang dengan Inggris, Argentina hanya memiliki 5 rudal anti-kapal Exocet. Namun, duet Super Etendard dan Exocet adalah mimpi buruk bagi Inggris waktu itu dan membuat nyali mereka ciut.

Pada 1983, Prancis meminjamkan 5 unit Super Etendard kepada Irak, langkah ini dilakukan sembari menunggu kedatangan pesawat modern yang dipesan Irak. Pesawat ini juga terlibat dalam perang Iran-Irak, dari total 5 unit, ada satu Super Etendard yang ditembak jatuh Iran. Pada 17 Mei 1987, Super Etendard menembakkan rudal anti-kapal Exocet ke firgat milik AS bernama USS Stark. Irak mengira kapal itu adalah milik Iran. Meski kapal tidak tenggelam, ada 37 awak kapal meninggal dunia dan 21 lainnya luka-luka.



Di Prancis, Super Etendard bertugas di kapal induk Charles de Gaulle, pesawat pensiun pada 2016 dan melakukan misi terakhir menggempur kelompok ISIS di Suriah. Armada Super Etendard Perancis terus ditingkatkan selama bertugas, versi terakhir adalah Super Etendard Modernisé (SEM), yang dilengkapi radar baru, kokpit yang lebih baik termasuk night vision goggles, peningkatan kemampuan pertahanan diri, dan pod penargetan yang kompatibel dengan berbagai amunisi berpemandu presisi.

Super Etendard di Argentina bertugas pada 1981-2013, pesawat pensiun lebih cepat karena kesulitan pasokan suku cadang. Di Argentina Super Etendard bertugas bersama Angkatan Laut. Pada 2017 Argentina membeli 5 unit Super Etendard bekas dari Prancis seharga US$15 juta atau sekitar Rp 257 miliar (sesuai kurs saat itu), 5 pesawat tiba pada 2019 dan saat ini disimpan di Pangkalan Angkatan Laut Espora Puerto. Pesawat dibeli untuk menghidupkan kemampuan penerbangan Angkatan Laut Argentina, tapi pada akhirnya pesawat tak pernah digunakan karena kendala di kursi lontarnya.

Super Etendard sepantaran dengan F-14 Tomcat, meski Super Etendard tidak punya manuver baik dan membawa senjata yang lebih banyak, akan tetapi pesawat berbadan ramping ini telah sukses menjalankan misi selama berdinas 40 tahun. Sebagai perbandingan, F-14 diproduksi lebih banyak dan bertugas lebih lama serta terkenal karena publisitas yang tinggi. Akan tetapi dalam kediamannya, Super Etendard telah melakukan pekerjaan yang mengesankan.





Referensi Tulisan: infobae& The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera