Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
AS Rampas Paspor Inspektur Senjata PBB saat Akan Terbang ke Rusia
AS Rampas Paspor Inspektur Senjata PBB saat Akan Terbang ke Rusia

WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah merampas paspor mantan tentara Korps Marinir Amerika yang juga inspektur senjata PBB, Scott Ritter, saat akan terbang ke Rusia. Ritter sedang bersiap untuk perjalanan ke Rusia guna menghadiri Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF). Namun, dia tiba-tiba ditarik dari pesawat dan dokumennya disita. “Saya sedang menaiki pesawat. Tiga petugas [polisi] menarik saya ke samping. Mereka mengambil paspor saya," katanya kepada Russia Today, Senin (3/6/2024). "Ketika ditanya alasannya, mereka menjawab 'perintah Departemen Luar Negeri'. Mereka tidak punya informasi lebih lanjut untuk saya,” lanjut Ritter.

"Mereka menarik tas saya dari pesawat, lalu mengantar saya keluar bandara. Mereka menyimpan paspor saya.” Pemerintah Rusia mengkritik tindakan pemerintah AS terhadap warganya tersebut. “Apakah ini dilakukan sesuai dengan Amandemen Pertama atau Keempat?” tanya juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, mengomentari perampasan paspor Ritter. 


Amandemen Pertama terhadap konstitusi AS melindungi kebebasan berbicara, pers dan berkumpul, sedangkan Amandemen Keempat melarang pemerintah melakukan penggeledahan dan penyitaan yang tidak wajar. Ritter adalah mantan perwira intelijen Korps Marinir AS, yang kemudian menjabat sebagai inspektur senjata AS dan PBB di Irak.

Dia juga merupakan kontributor Russia Today, menulis tentang keamanan internasional, urusan militer, Rusia, dan Timur Tengah, serta pengendalian senjata dan nonproliferasi. Dia terakhir mengunjungi Rusia pada bulan Januari, menghabiskan waktu di Chechnya, Moskow, Saint Petersburg, dan tempat-tempat lain. Posting-an terbaru di saluran Telegram Ritter memberi tahu Clooney Foundation for Justice atas dugaan kampanyenya melawan “propagandis Rusia". "Saya di sini. Di wajah Anda. 


Jika menceritakan kebenaran tentang Rusia membuat saya menjadi seorang propagandis dalam buku Anda, maka saya menerima judul tersebut,” tulisnya. "Ayo. Saya akan mengajari Anda tentang Amandemen Pertama.” “Anda tidak punya konsep apa pun tentang kebebasan berpendapat. Coba tangkap saya dan Anda akan mengetahuinya. Di dalam sekop. Ini perang,” imbuh dia.

sumber
0
113
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.