Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Habis Uang Rp598 Juta Demi Jadi Polwan, Anak Petani Subang Malah Jadi Baby Sitter!
Habis Uang Rp598 Juta Demi Jadi Polwan, Anak Petani Subang Malah Jadi Baby Sitter!
Sumber Gambar

Alih-alih menjadi polisi wanita atau polwan, seorang anak petani di Subang malah dipekerjakan sebagai pengasuh anak setelah menyetorkan uang senilai Rp598 juta. Tindakan ini sungguh mengejutkan dan memilukan.

Seorang anak petani di Subang, Jawa Barat, menjadi korban penipuan setelah menyetor Rp598 juta untuk menjadi polisi wanita (polwan) namun malah dijadikan babysitter. Kasus ini mencuat setelah korban, yang telah berjuang keras untuk mewujudkan mimpinya, mendapati kenyataan pahit bahwa dia tidak diterima sebagai polwan seperti yang dijanjikan. Uang yang dikumpulkan keluarganya dengan susah payah ternyata hanya mengantarkannya pada pekerjaan yang jauh dari harapannya.

Korban dan keluarganya awalnya percaya pada janji seorang oknum yang mengaku bisa membantu memasukkan korban ke akademi kepolisian dengan biaya tertentu. Mereka rela menjual harta benda dan berutang untuk mengumpulkan uang tersebut. Sayangnya, setelah uang disetor, bukannya menjadi polwan, korban malah diminta untuk bekerja sebagai babysitter di rumah salah satu kenalan oknum tersebut. Kejadian ini menunjukkan betapa liciknya praktik penipuan yang menyalahgunakan mimpi dan harapan orang lain.

Habis Uang Rp598 Juta Demi Jadi Polwan, Anak Petani Subang Malah Jadi Baby Sitter!
Sumber Gambar

Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat dan pihak berwenang. Banyak yang mengecam tindakan tidak bermoral oknum tersebut dan menuntut agar pihak berwenang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk membawa pelaku ke pengadilan. Masyarakat berharap bahwa keadilan akan ditegakkan dan korban dapat mendapatkan kembali uang mereka. Selain itu, ada juga seruan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penipuan serupa, agar tidak ada lagi yang menjadi korban di masa depan.

Pihak kepolisian telah merespons dengan menyatakan bahwa mereka akan menyelidiki kasus ini dan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang terlibat. Mereka juga mengingatkan masyarakat untuk tidak percaya pada janji-janji masuk ke institusi kepolisian melalui jalur tidak resmi atau dengan membayar sejumlah uang. Proses seleksi untuk menjadi anggota kepolisian memiliki prosedur yang ketat dan transparan, dan tidak memerlukan biaya di luar yang ditentukan oleh peraturan resmi.

Kasus ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya kewaspadaan terhadap praktik penipuan dan pentingnya mengikuti prosedur resmi dalam setiap proses rekrutmen. Bagi korban, meskipun kejadian ini sangat menyakitkan dan merugikan, semoga mereka dapat segera pulih dan menemukan jalan untuk meraih mimpi mereka dengan cara yang benar. Masyarakat pun diharapkan semakin waspada dan tidak mudah percaya pada janji-janji yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Sumber Valid (baca baik-baik): Link Referensi 1 , Link Referensi 2
suksesinambo008Avatar border
suksesinambo008 memberi reputasi
1
130
6
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.8KThread4.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.