Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Saka Tatal, Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Padahal Tidak Bersalah!

Sumber Gambar

Saka Tatal, salah satu terpidana kasus pembunuhan Vina Dewi dan kekasihnya Muhammad Rizky di Cirebon, mengungkapkan bahwa dirinya disiksa, dipukuli, diinjak, hingga disetrum oleh polisi agar mengakui telah membunuh Vina dan Eky. Meskipun Saka awalnya tidak mengaku terlibat dalam kasus tersebut, tekanan dan kekerasan yang dialaminya membuatnya akhirnya mengaku sebagai bagian dari pelaku. Kuasa hukum Saka juga telah mengajukan keberatan terhadap kasus ini, namun hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai situasinya.

Saka Tatal, seorang pemuda yang menjadi korban penyiksaan kejam oleh oknum polisi, dipaksa untuk mengaku terlibat dalam sebuah tindak kriminal yang sebenarnya tidak dilakukannya. Kejadian ini berlangsung ketika Saka ditahan dan diinterogasi oleh polisi. Dalam proses interogasi tersebut, Saka mengalami pemukulan berulang kali dan disetrum listrik sebagai cara untuk memaksanya memberikan pengakuan palsu.

Insiden ini berawal ketika Saka dicurigai terlibat dalam suatu kasus kriminal. Dalam upaya untuk mendapatkan pengakuannya, oknum polisi yang menangani kasus ini menggunakan metode kekerasan fisik yang ekstrem. Saka dipukuli hingga mengalami luka-luka serius di sekujur tubuhnya. Tak hanya itu, ia juga disetrum berulang kali, tindakan yang jelas melanggar hak asasi manusia dan bertentangan dengan prosedur hukum yang semestinya dijalankan.


Sumber Gambar

Selama penyiksaan berlangsung, Saka tidak hanya mengalami penderitaan fisik tetapi juga tekanan mental yang luar biasa. Para polisi yang terlibat tidak hanya menggunakan kekerasan fisik, tetapi juga intimidasi psikologis untuk memaksanya mengaku atas tindakan kriminal yang tidak pernah ia lakukan. Situasi ini menggambarkan penyalahgunaan wewenang oleh aparat yang seharusnya menjalankan tugas dengan prinsip keadilan dan kemanusiaan.

Setelah kasus penyiksaan terhadap Saka ini terungkap ke publik, muncul gelombang kecaman dari berbagai kalangan masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut, dan menuntut adanya investigasi mendalam serta penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku penyiksaan. Kasus ini menyoroti masalah serius dalam praktik kepolisian yang masih membutuhkan reformasi besar-besaran.

Saat ini, penyelidikan terhadap kasus penyiksaan Saka Tatal masih terus berlanjut. Pihak berwenang diharapkan dapat mengungkap kebenaran di balik kasus ini dan memberikan keadilan yang layak bagi Saka. Kasus ini juga menggarisbawahi pentingnya reformasi institusi kepolisian untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan serupa di masa mendatang, memastikan bahwa aparat penegak hukum benar-benar bekerja sesuai dengan standar hukum dan hak asasi manusia yang berlaku.

Sumber Valid (baca baik-baik): Link Referensi 1, Link Referensi 2
eburegAvatar border
mamukahmadiAvatar border
xatriaAvatar border
xatria dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.1K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.7KThread4.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.