Makanya jangan Sembarangan! Disomasi, Netizen yang Fitnah Sarwendah dan Bertrand Peto Akhirnya Minta Maaf

Bersikap yang baik sebenarnya harus kita lakukan di manapun ya gansist, baik di dunia nyata maupun dalam dunia maya. Kadang kita mendapatkan banyak sekali unggahan atau komentar tidak sepantasnya di media sosial, seperti baru saja terjadi misalnya dalam pemberitaan mengenai kecelakaan helikopter yang membawa rombongan presiden Iran.

Mungkin karena berbeda dukungan dan pemahaman politik yang sekarang terjadi di dunia ini, namun dalam kejadian tersebut merupakan sebuah musibah yang seharusnya kita simpati terhadap korbannya. Tentu sikap yang tidak baik jika berkomentar dengan nada seperti meremehkan dan menghina kejadian tersebut.







Sarwendah, seorang artis dan ibu dari tiga anak, akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah hukum terhadap beberapa pengguna media sosial yang menyebarkan berita bohong atau hoax tentang hubungannya dengan anak angkatnya, Betrand Peto. Bersama dengan kuasa hukumnya, Wenda, ia melayangkan somasi terbuka kepada lima pengguna akun TikTok yang terlibat dalam penyebaran berita palsu tersebut.

Dalam somasi tersebut, Sarwendah meminta para pengguna akun media sosial yang disomasi untuk segera meminta maaf secara terbuka dalam waktu 3x24 jam dan menghapus semua unggahan yang berisi berita bohong. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi dalam batas waktu yang ditentukan, Sarwendah berencana untuk melaporkan mereka ke pihak berwajib.







Hal ini dilakukan oleh Sarwendah sebagai upaya untuk menjaga harga diri dan mempertahankan reputasinya sebagai seorang ibu dan istri. Fitnah yang ditujukan padanya dan Betrand Peto telah mengganggu kehidupan pribadi mereka dan memberikan dampak negatif bagi mereka.

Tindakan yang diambil oleh Sarwendah ini mendapatkan dukungan dari banyak warganet yang menilai somasi ini diperlukan untuk menertibkan netizen yang tidak bertanggung jawab. Mereka berharap agar tindakan ini dapat menjadi pembelajaran bagi netizen lainnya agar lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam mengunggah komentar di media sosial.




Namun, tidak semua orang sepakat dengan langkah yang diambil oleh Sarwendah. Beberapa netizen menganggap bahwa somasi yang diajukan adalah tindakan berlebihan dan tidak perlu. Namun, Sarwendah dan tim kuasa hukumnya tetap berpegang pada prinsip bahwa tindakan ini adalah langkah yang perlu diambil untuk melindungi hak-hak dan martabat Sarwendah dan Betrand Peto.

Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dan tanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Pengguna media sosial harus bijak dalam menyebarkan informasi dan tidak sembarangan dalam membuat komentar atau fitnah yang dapat merugikan orang lain.

Dalam menghadapi berita bohong dan fitnah di media sosial, langkah yang diambil oleh Sarwendah sebagai contoh yang baik. Dengan somasi ini, ia berusaha mengembalikan kebenaran dan memperoleh maaf yang seharusnya. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pengguna media sosial untuk lebih bertanggung jawab dan berhati-hati dalam menyebarkan informasi di dunia maya.


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2