Pada Kamis (16/05/2024), Super Hercules kelima telah mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Ini merupakan pesawat kelima sekaligus terakhir yang dipesan oleh negara kita Gan. Mengutip informasi Kementerian Pertahanan RI, setibanya di Jakarta; Hercules disambut dengan tradisi water salute. Pesawat menempuh penerbangan ferry dari Marietta – San Diego – Honolulu – Marshal Island – Guam – Lanud Halim Perdanakusuma. Penerbangan ini dipimpin oleh Komandan Skuadron Udara 31 Letkol Pnb Alfonsus Fatma Astara Duta, didampingi Mayor Pnb Ulung P dan Lettu Tek Diky serta pilot dari Lockheed Martin.

Untuk pesawat kelima ini memiliki tail numberA-1342. Sebelumnya 4 pesawat Super Hercules tiba di Indonesia pada bulan Maret, Juni, Agustus 2023 dan Januari 2024. Kelima pesawat ini nantinya akan memperkuat Skuadron Udara 31 Wing I Lanud Halim Perdanakusuma.

Menurut informasi dari indomiliter.com pembelian Super Hercules memakai metode Direct Commercial Sales (DCS). Artinya Indonesia langsung melakukan pembelian pesawat kepada pihak pabrikan yakni Lockheed Martin. Hal ini berbeda dengan pembelian senjata buatan Amerika lainnya yang dibeli Indonesia melalui skema Foreign Military Sales (FMS). Skema ini biasanya melibatkan pihak pemerintah Amerika



Jika membeli via jalur DCS, negara pembeli bisa berbicara langsung dengan pihak pabrikan mengenai harga, persyaratan pengiriman sampai metode pembayaran. Negara pembeli juga bisa menambahkan sistem non-standar yang lebih spesifik pada pesanan mereka. Namun, negara pembeli harus menanggung lebih banyak risiko dan beban administrasi jika memakai jalur DCS. Baik pembelian memakai metode DCS dan FMS, keduanya harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah Amerika.

Ada fakta yang menarik tentang pesawat kelima ini Gan, menurut jadwal yang sudah dirilis Lockheed Martin, seharusnya pesawat kelima tiba di Indonesia pada Januari 2024 lalu. Tapi karena ada sedikit kendala, pada bulan Januari 2024, pesawat ke-4 baru dikirim dan disusul pesawat kelima pada bulan Mei 2024. Kelima Super Hercules akan melakukan tugas untuk mendukung angkutan udara, mulai dari misi Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Dalam misi OMSP, Hercules bisa ditugaskan untuk mengirim bantuan kemanusiaan di dalam negeri maupun di luar negeri.






Referensi Tulisan: Kementerian Pertahanan RI& indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera