Sumber Gambar

Seorang pedagang martabak di Medan dilaporkan ke polisi setelah diduga dipalak oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub). Kejadian ini terekam dalam video yang viral di media sosial. Pedagang tersebut dilaporkan atas dugaan pelanggaran UU ITE karena menuduh anggota Dishub meminta martabak gratis. Meskipun merasa sedih, pedagang tersebut akan menjalani proses hukum yang berlaku.

Hotman Paris memberikan tanggapan terkait video yang menampilkan petugas Dishub Medan yang meminta martabak dari seorang pedagang. Dalam video tersebut, Hotman Paris menyatakan bahwa jika kejadian tersebut adalah fakta, maka itu tidak termasuk pencemaran nama baik. Ia juga memohon kepada Pj Gubernur Sumatera Utara dan Wali Kota Medan untuk segera bertindak menyelesaikan permasalahan ini. Lebih lanjut, Hotman Paris menyarankan agar dilakukan pemeriksaan secepatnya untuk mengungkap kebenaran terkait apakah petugas Dishub yang ada dalam video tersebut benar-benar meminta martabak secara gratis.

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, dituduh meminta martabak gratis ke pedagang. Insiden itu terjadi di Jalan Gajah Mada, Kota Medan, pada 13 Mei 2024 sekitar pukul 21.30 WIB. Pedagang martabak tersebut meminta petugas Dishub Medan untuk tidak berlagak seperti preman. Setelah tidak diberi martabak, petugas tersebut memberikan surat larangan berjualan. Video ini telah menarik perhatian banyak orang dan menjadi perbincangan di media sosial. Meskipun petugas Dishub membantah tudingan tersebut, mereka menyatakan akan menempuh jalur hukum.


Sumber Gambar

Namun, Dinas Perhubungan dengan cepat mengeluarkan bantahan resmi terhadap tuduhan tersebut. Menurut pernyataan resmi dari Dishub, video yang beredar telah diambil di luar konteks dan tidak menunjukkan keseluruhan percakapan yang terjadi antara petugas dan pedagang. Mereka menjelaskan bahwa petugas tidak meminta martabak secara gratis, melainkan sedang berinteraksi dengan pedagang dalam suasana yang berbeda dari yang dituduhkan.

Dalam klarifikasinya, Dishub menyatakan bahwa petugas tersebut sebenarnya sedang melakukan tugas rutin untuk memantau ketertiban lalu lintas di sekitar area tersebut dan berbincang dengan pedagang dalam kapasitas informal. Dishub juga menekankan pentingnya tidak segera mempercayai informasi yang tersebar tanpa verifikasi yang menyeluruh dan mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menyikapi konten yang beredar di media sosial.

Meskipun sudah ada bantahan resmi, reaksi publik tetap beragam. Beberapa orang masih skeptis dan menuntut transparansi lebih lanjut serta bukti yang mendukung klaim dari Dishub. Mereka berpendapat bahwa untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik, diperlukan tindakan yang lebih jelas dan penyelidikan yang mendalam. Sementara itu, ada juga netizen yang merasa puas dengan klarifikasi tersebut dan mendesak agar fokus dialihkan pada isu-isu yang lebih mendesak.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkan atau mempercayai berita yang viral. Video yang terlihat sederhana bisa dengan mudah disalahartikan dan menimbulkan reaksi yang berlebihan jika tidak ditangani dengan bijak. Semoga dengan adanya klarifikasi ini, masyarakat dapat lebih kritis dalam menilai informasi yang diterima dan pihak berwenang dapat terus menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tugasnya.

Sumber Valid (baca baik-baik): Link Referensi 1 , Link Referensi 2