Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Netanyahu Tuduh Mesir 'Sandera' Warga Gaza, Ada Apa?
Netanyahu Tuduh Mesir 'Sandera' Warga Gaza, Ada Apa?

Tel Aviv -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menuduh Mesir "menyandera" warga Jalur Gaza dengan tidak mau bekerja sama dengan Tel Aviv untuk membuka kembali perlintasan perbatasan Rafah, yang menjadi jalur utama penyaluran bantuan kemanusiaan.

Israel beberapa waktu terakhir menekan Kairo membuka perlintasan perbatasan Rafah, namun negara itu menolak karena mengkhawatirkan hal tersebut dimanfaatkan Tel Aviv untuk mengusir paksa warga Palestina di Rafah.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (16/5/2024), pernyataan Netanyahu itu disampaikan sehari setelah Mesir dengan marah menuding Israel menyangkal tanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

Mesir merupakan negara Arab pertama yang berdamai dengan Israel, dan menjadi tuan rumah perundingan gencatan senjata serta pembebasan sandera yang kini berujung kebuntuan.

Perlintasan perbatasan Rafah menghubungkan Jalur Gaza bagian selatan dengan wilayah Mesir, dan menjadi pintu gerbang utama bagi masuknya barang juga orang ke daerah kantong Palestina tersebut.

Perlintasan perbatasan Rafah di sisi Gaza ditutup sejak militer Israel pada 7 Mei lalu mengumumkan pasukannya berhasil mengambil alih perlintasan perbatasan itu dari Hamas.

Mesir menolak untuk berkoordinasi dengan Israel mengenai perlintasan perbatasan Rafah, karena mengkhawatirkan pengambilalihan itu menjadi bagian dari upaya Netanyahu melancarkan serangan darat di dalam Rafah yang menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina.

Dalam wawancara dengan media AS, CNBC, Netanyahu mengklaim bahwa Israel mendukung "aliran bantuan kemanusiaan maksimum" melalui Rafah.

"Kami ingin melihatnya terbuka," ucap Netanyahu. "Saya berharap kami bisa mencapai kesepahaman (dengan Mesir)," imbuhnya.

Lebih lanjut, Netanyahu mengatakan perlintasan perbatasan Rafah akan dibuka "kemarin" jika semuanya bergantung pada Israel.

"Maksud saya, itu bukan masalah kami. Kami tidak menunda pembukaan Rafah. Saya berharap Mesir mempertimbangkan apa yang saya katakan sekarang," ujarnya.

"Tidak seorang pun boleh menyandera penduduk Palestina dengan cara apa pun dan saya tidak menyandera mereka. Saya pikir tidak ada pihak yang seharusnya melakukan itu," tegas Netanyahu merujuk pada Mesir.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Sameh Shoukry mengatakan pada Selasa (14/5) waktu setempat bahwa kendali Israel atas perlintasan perbatasan Rafah membuat para pekerja dan sopir truk pengangkut bantuan kemanusiaan menghadapi "bahaya yang akan segera terjadi".

Shoukry menyebut Israel "sepenuhnya bertanggung jawab atas bencana kemanusiaan" di Jalur Gaza, di mana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan risiko bencana kelaparan.

sumber
0
88
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.