Sumber Gambar

Menjadi bahan omongan di media sosial, orang yang suka memposting foto tiket bioskop bahkan disebut “norak”. Dalam postingan di akun Instagram @berita.gosip, disebutkan bahwa membagikan foto tiket bioskop dianggap sia-sia dan hanya pamer tanpa manfaat yang berarti.

Mengabadikan momen dengan memfoto tiket bioskop telah menjadi kebiasaan yang umum di era media sosial. Beberapa orang menganggap kebiasaan ini norak atau berlebihan, namun sebenarnya, ini adalah bentuk ekspresi diri dan cara seseorang membagikan pengalaman mereka. Setiap individu memiliki hak untuk membagikan momen-momen kecil dalam hidup mereka, termasuk saat menonton film di bioskop. Bagi banyak orang, berbagi foto tiket bioskop adalah cara untuk menunjukkan kegembiraan mereka akan film yang ditonton dan membangun kenangan yang bisa dilihat kembali di kemudian hari.

Dalam konteks sosial media, kebiasaan ini juga memiliki fungsi lain. Dengan memposting foto tiket bioskop, seseorang dapat memulai percakapan dengan teman atau pengikutnya tentang film tersebut. Ini bisa menjadi kesempatan untuk berdiskusi, memberikan rekomendasi, atau sekadar berbagi pendapat dan ulasan tentang film yang ditonton. Sosial media telah mengubah cara kita berinteraksi dan berbagi pengalaman, dan foto tiket bioskop hanyalah salah satu cara untuk tetap terhubung dengan orang lain.


Sumber Gambar

Mengkritik kebiasaan ini sebagai norak sering kali mencerminkan ketidakpahaman terhadap nilai subjektif dari momen tersebut bagi individu yang bersangkutan. Apa yang dianggap tidak penting atau berlebihan bagi satu orang mungkin memiliki makna mendalam bagi orang lain. Foto tiket bioskop bisa menjadi simbol dari waktu luang yang dihabiskan bersama teman atau keluarga, momen istirahat dari rutinitas sehari-hari, atau bahkan pencapaian pribadi seperti menonton film yang sangat dinanti-nantikan. Oleh karena itu, penting untuk menghormati cara orang lain merayakan dan membagikan momen mereka.

Selain itu, memfoto dan memposting tiket bioskop juga bisa dilihat sebagai bagian dari tren digitalisasi dan dokumentasi kehidupan sehari-hari. Di zaman di mana segala sesuatu dapat diabadikan dan dibagikan dalam sekejap, kebiasaan ini menjadi bagian dari cara kita menciptakan jejak digital. Setiap foto yang diposting adalah potongan kecil dari cerita hidup seseorang yang mungkin ingin mereka kenang atau bagikan dengan dunia. Dengan demikian, ini bukan sekadar tindakan norak, tetapi bagian dari kebudayaan modern yang lebih luas.

Pada akhirnya, setiap orang memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka sesuai dengan cara yang mereka inginkan. Selama tidak merugikan orang lain, kebiasaan memfoto tiket bioskop adalah hak pribadi yang seharusnya dihormati. Dunia digital memberi kita platform untuk berbagi berbagai aspek kehidupan kita, dan tidak ada yang salah dengan merayakan momen kecil seperti menonton film. Alih-alih mengkritik, kita bisa memilih untuk menghargai berbagai cara orang lain menikmati dan membagikan pengalaman mereka.

Sumber valid (baca baik-baik): Link Referensi 1 , Link Referensi 2