PSSI Pakai Langkah Khusus untuk Lindungi Pemain Timnas dari Bully Netizen, Memberikan Manfaat yang Berarti?

Prestasi timnas Indonesia U-23 dalam kompetisi piala Asia kemarin sungguh menakjubkan ya gansist, walaupun mereka belum bisa membawa Indonesia ke pentas Olimpiade Paris namun sebagai tim yang baru pertama kali di golongan usia itu masuk piala Asia dan langsung menggebrak sampai ke jenjang semi final kejuaraan tersebut, bukanlah sebuah langkah yang bisa dianggap biasa-biasa saja.

Tapi tetap saja yang namanya netizen tanah air atau peminat sepakbola Indonesia di internet, ketidakpuasan akan performa salah satu pemain timnas akan menjadi alasan untuknya buat melakukan bullying. Itu sepertinya terjadi bukan dari sekarang, sejak dulu pun sama dan untuk alasan itu pula PSSI sigap menangani keadaan ini.







PSSI tidak akan melakukannya sendiri, mereka berencana bekerja sama dengan perusahaan Meta yang memiliki Facebook dan Instagram. Selain itu, ada YouTube dan TikTok yang diajak serta, pihak PSSI juga akan merangkul pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih efektif bagi para pemain Timnas Indonesia dari bullyan netizen di media sosial. Ditambah juga nantinya sampai ke pihak kepolisian agar PSSI aturan-aturan, regulasi dan bagaimana cara perlindungan terhadap pemain.

Tak dapat dipungkiri, cukup banyak netizen yang kerap melakukan bully kepada pemain Timnas Indonesia. Salah satu contohnya adalah Marselino Ferdinan, yang baru-baru ini menjadi sasaran bullyan netizen terkait performanya yang dinilai terlalu egois dalam beberapa pertandingan. Komentar negatif yang menghujani akun media sosial milik Marselino tentu saja berdampak buruk pada kondisi mentalnya. Oleh karena itu, PSSI menyadari pentingnya melindungi para pemain agar dapat menjaga kesehatan mental mereka.







Setuju sekali sih dengan ini, namun tentang konsep mungkin pertama diberikan penyuluhan ke pemainnya sendiri mengingat banyak pemain timnas sekarang yang adalah pemain naturalisasi atau diaspora. Mereka sama sekali nggak ngerti akan bagaimana sikap dan tingkah laku para netizen warga RI ini, perlu diketahui juga bahwa dari pengumuman oleh Microsoft tentang tingkat kesopanan penggunaan internet sepanjang tahun 2020 didapat, Indonesia berada di urutan 29 dari 32 negara yang disurvei dan dinyatakan yang terendah di Asia Tenggara.

Laporan berjudul 'Digital Civility Index (DCI)' itu juga menyoroti tentang 3 risiko utama yang dihadapi warga Indonesia yaitu, hoax dan scam, ujaran kebencian serta diskriminasi. Menimbang itu menurut pendapat pribadi sih, pembinaan terhadap para pemain sepakbola khususnya pemain timnas, terlebih lagi yang belum tahu benar seberapa parahnya netizen Indonesia adalah dengan pembinaan dan penyuluhan ke pemain timnas itu sendiri.

Di-banned bisa ganti akun, keterlibatan polisi untuk menanganinya ya kalau yang melakukan bullying itu satu atau dua orang, kalau ada ribuan netizen gimana? Tapi sok, langkah PSSI sudah sangat bagus jika berniat mengatasi bully terhadap pemain timnas RI!


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3