• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Siap-siap! Konflik Rusia-Ukraina Bisa Picu Kenaikan Pangan di Indonesia!

harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Siap-siap! Konflik Rusia-Ukraina Bisa Picu Kenaikan Pangan di Indonesia!

Sumber Gambar

Konflik antara Rusia dan Ukraina dapat berdampak tidak langsung pada penghasilan lebih dari 29 juta petani di Indonesia. Perang ini mempengaruhi harga pupuk yang mengandung nitrogen, yang sangat terkait dengan harga minyak dan gas. Sejak Oktober 2021 hingga Agustus 2022, harga minyak mentah telah meningkat lebih dari 50%. Said Abdullah, Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), menyatakan bahwa perang ini berdampak besar pada sektor pertanian, terutama dalam hal input, di Indonesia. Gangguan pada negara pengekspor dapat langsung mempengaruhi ketersediaan pupuk. Meskipun Indonesia membutuhkan 13 juta ton pupuk setiap tahun, produksi dalam negeri hanya mencapai 3,5 juta ton, sehingga masih mengalami kekurangan lebih dari 3 juta ton. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah dengan investasi minimal US$1 miliar untuk meningkatkan kapasitas perusahaan pupuk milik negara, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, inflasi pangan berada pada posisi sedikit lebih dari 2% hingga mendekati 10% pada akhir tahun, dibandingkan dengan angka sekitar 6,71% pada bulan November tahun sebelumnya. Presiden Joko Widodo mengunjungi Kyiv dan Moskow pada Juli 2022, dengan misi membangun perdamaian dan menghapus dampak perang terhadap rantai pasokan pangan. Ukraina telah berhasil membangun koridor maritim untuk mengekspor komoditas pertanian melalui pelabuhan Laut Hitam, termasuk gandum yang sangat penting bagi Indonesia. Meskipun berjarak ribuan kilometer dari medan perang, Indonesia sangat bergantung pada pasokan gandum dari Ukraina untuk memenuhi kebutuhan produksi roti dan mie. Selain itu, harga minyak yang stabil juga diperlukan agar harga pupuk tetap terjangkau11.

Konflik antara Ukraina dan Rusia telah memberikan dampak yang signifikan terhadap ketahanan pangan di wilayah tersebut. Pertama-tama, konflik tersebut mengganggu produksi pertanian dan distribusi pangan di Ukraina, salah satu produsen gandum terbesar di dunia. Gangguan ini dapat mengakibatkan penurunan produksi pangan, meningkatkan harga, dan mengurangi ketersediaan makanan bagi penduduk lokal.

Selain itu, konflik juga telah mengganggu perdagangan dan rantai pasokan pangan antara Ukraina dan Rusia, serta dengan negara-negara tetangga lainnya. Pembatasan perdagangan dan penutupan perbatasan dapat menyebabkan kelangkaan pangan di wilayah tersebut, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan harga pangan dan ketidakstabilan ekonomi yang lebih luas.

Dampak lain dari konflik adalah kerusakan infrastruktur pertanian, termasuk lahan pertanian, fasilitas penyimpanan, dan sistem irigasi. Serangan militer dan kerusuhan dapat mengakibatkan rusaknya lahan pertanian, menyebabkan gagal panen, dan menghambat kemampuan untuk menghasilkan pangan yang cukup. Ini bisa memiliki dampak jangka panjang terhadap ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Selain itu, konflik juga dapat menyebabkan gangguan dalam akses terhadap bantuan kemanusiaan dan program bantuan pangan bagi warga yang terdampak. Akses yang terbatas ke daerah-daerah terisolasi atau wilayah yang dikendalikan oleh kelompok bersenjata dapat membuat sulitnya pendistribusian bantuan pangan dan kemanusiaan yang dibutuhkan oleh mereka yang terkena dampak konflik. Hal ini dapat meningkatkan risiko kelaparan dan kekurangan gizi di antara populasi yang rentan.

Link Referensi
rumput14utAvatar border
dxidAvatar border
krukovAvatar border
krukov dan 3 lainnya memberi reputasi
4
690
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.