4574587568Avatar border
TS
4574587568
AS Beri Sanksi ke Militer dan Industri Rusia-China


Jakarta -

Sanksi terbaru dijatuhkan Amerika Serikat (AS) untuk Rusia sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina yang belum berakhir. AS juga menghukum perusahaan-perusahaan China yang mendukung persenjataan Rusia.

"Tindakan hari ini akan semakin mengganggu dan melemahkan upaya perang Rusia dengan mengejar pangkalan industri militernya dan jaringan penghindaran yang membantu memasoknya," kata Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, dilansir AFP, Kamis (2/5/2024).

Dilansir Associated Press (AP), ada ratusan perusahaan dan orang yang terkait pengembangan persenjataan Rusia. Puluhan di antaranya adalah dari China yang membantu Kremlin untuk keluar dari sanksi atas kematian oposisi Rusia, Alexei Navalny.

Tindakan yang dilakukan oleh Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri ini menargetkan pangkalan industri militer Rusia, program senjata kimia, serta orang-orang dan perusahaan di negara ketiga yang membantu Rusia memperoleh komponen senjata ketika invasi mereka ke Ukraina telah memasuki tahun ketiga.

Sementara itu, Senat memberikan persetujuan akhir terhadap undang-undang yang melarang impor uranium Rusia, sehingga meningkatkan upaya AS untuk mengganggu perang Rusia di Ukraina. Presiden Demokrat Joe Biden diperkirakan akan menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.

Sekitar 12% uranium yang digunakan untuk menghasilkan listrik di pembangkit listrik tenaga nuklir AS diimpor dari Rusia, menurut Administrasi Informasi Energi AS.

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan pada hari Rabu bahwa Biden memiliki kekhawatiran yang sama dengan anggota parlemen tentang ketergantungan AS pada Rusia untuk uranium yang diperkaya rendah guna mendukung armada nuklir dalam negerinya.

Pemerintah AS menyebut ada 16 kelompok target di Tiongkok dan Hong Kong yang sebagian besar terkait dengan solusi pengadaan barang untuk Rusia. Yellen melakukan perjalanan ke Guangzhou dan Beijing bulan lalu untuk memperingatkan para pejabat Tiongkok bahwa mereka "tidak boleh memberikan dukungan material untuk perang Rusia dan mereka akan menghadapi konsekuensi yang signifikan jika memberikannya."

Tiongkok mengatakan pihaknya tidak memberikan bantuan senjata atau militer kepada Rusia, meskipun Beijing telah mempertahankan hubungan ekonomi yang kuat dengan Moskow, bersama dengan India dan negara-negara lain, ketika negara-negara Barat memberlakukan sanksi.

sumber
amekachiAvatar border
MemoryExpressAvatar border
MemoryExpress dan amekachi memberi reputasi
2
783
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.