Drone telah menjadi momok menakutkan bagi Rusia dan Ukraina dalam perang yang telah berlangsung selama dua tahun, yang terbaru, main battle tank Abrams harus mengibarkan bendera putih; setelah dinilai gagal menghadapi ancaman drone. Pada akhir April ini Ukraina telah menarik mundur Abrams dari garis depan. Total ada 5 Abrams yang terkonfirmasi rungkaddi medan perang Ukraina.

Sebagai pengingat bagi Agan, Abrams pertama terkonfirmasi rontok pada 26 Februari 2024 saat bertempur di wilayah Avdiivka. Tank ini berhasil dilumpuhkan memakai drone FPV (First Person View). Penarikan Abrams dari medan perang juga telah dikonfirmasi dua pejabat militer AS. Dua pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan kepada Associated Press, penarikan Abrams dikarenakan tank tersebut tidak efektiv untuk menghadapi serangan drone Rusia di area terbuka yang luas.

Dengan lima dari 31 Abrams yang diberikan kepada Ukraina telah hilang akibat serangan Rusia, maka masuk akal untuk mempertahankannya. Sementara jika memaksa Abrams terus bertempur di garis depan, maka akan lebih banyak tank yang dihancurkan atau direbut oleh Rusia. Tank tersebut kemudian akan menjadi bahan propaganda dan kerugian material yang signifikan bagi Kyiv.

Menurut informasi dari Associated Press, untuk saat ini, tank-tank Abrams tersebut telah dipindahkan dari garis depan; AS akan bekerja sama dengan Ukraina untuk mengatur ulang taktik serangan yang melibatkan Abrams. Masih dari artikel yang sama, Abrams sendiri per bijinya dihargai US$10 juta atau setara Rp 162 miliar, sementara drone yang digunakan Rusia per bijinya dihargai US$500 atau sekitar Rp 8 jutaan saja.



Kehawatiran direbutnya Abrams oleh Rusia semakin meningkat, setelah Sesebelumnya pada akhri Februari 2024 salah satu varian Abramas berhasil disita Rusia di wilayah Berdychi. Abrams yang dimaksud adalah M1150 Assault Breacher Vehicle (ABV) yang merupakan varian dari M1A1 Abrams, tugas ABV adalah untuk membersihkan jalan dari rintangan alam atau buatan sekaligus membersihkan ranjau di jalan yang akan dilewati Abrams.

Sebagai pengingat bagi Agan, Amerika mengumumkan paket bantuan 31 Abrams untuk Ukraina pada Januari 2023. Pada bulan September 2023, Abrams mulai dikirim ke Ukraina, Amerika juga mengirimkan 6 unit M1150 untuk menemani Abrams. Kendaraan tersebut tiba pada bulan November 2023. M1150 dan M1 Abrams dioperasikan oleh Brigade Mekanis Terpisah ke-47 Angkatan Darat Ukraina.



Pada Jumat, Amerika mengumumkan pada hari Jumat (26/04/2024) bahwa mereka akan memberikan paket bantuan sekitar US$6 miliar (Rp 97 triliun) bantuan militer jangka panjang ke Ukraina. Ini merupakan paket bantuan terbesar yang diterima oleh Ukraina. Paket bantuan ini diberikan melalui inisiatif bantuan keamanan Ukraina, artinya Amerika akan melakukan kontrak dengan kontraktor pertahanan untuk menyediakan senjata bagi Ukraina.

Dengan demikian, senjata yang akan diterima Ukraina kelak akan datang lebih lama, pasalnya senjata langsung dikirim dari pabrik; bukan diambil dari stok senjata di gudang Amerika. Sampai saat senjata itu tiba, apakah Ukraina mampu menahan gempuran Rusia ? Sementara untikuk saat ini, Ukraina dalam mode bertahan sementara Rusia dalam mode menyerang.

Meski terus merangsek maju menuju posisi Ukraina, Rusia juga punya masalah terkait logistik dan hilangnya banyak kendaraan tempur di garis depan. Mereka diyakini tidak akan melakukan manuver yang dalam sampai ke wilayah Ukraina seperti saat awal perang, saat ini Rusia fokus untuk mengepung pasukan Ukraina serta merebut sedikit demi sedikit wilayah yang dikuasai Ukraina.







Referensi Tulisan: Associated Press
Sumber Foto: sudah tertera