Warung Madura di Kelurahan Penatih Denpasar Diminta untuk Tidak Buka 24 Jam dengan Alasan Penertiban Administrasi Kependudukan dan Masalah Keamanan, Apakah Beri Manfaat?

Salah satu bisnis usaha UMKM dari masyarakat yang cukup terkenal dan dibicarakan di Indonesia beberapa tahun belakangan adalah warung Madura ya gansist, banyak ungkapan tentang ini. Dari mulai warungnya yang selalu laris manis, banyak diminati oleh warga sekitar, ada juga tambahan jualan semisal petromini atau bensin eceran didepan warung dan yang lebih lagi adalah keuletan sang pemilik, buka 24 jam nonstop dan walaupun bahkan hanya ditungguin oleh 2 orang penjaganya.

Hanya pendapat pribadi nih gansist, karena mungkin kegiatan setiap warung Madura di berbagai daerah berbeda. Kalau di Tangerang yang nungguin itu 2 orang yang biasanya suami dan istrinya serta untuk pergantian pegawai pun cukup lama sekitaran 1 tahun baru ganti orang.







Salah satu alasan dibalik pembatasan jam operasional warung Madura adalah adanya pergantian pegawai yang sering dilakukan oleh pemilik warung tersebut. Hal ini berpotensi menyebabkan masalah dalam hal administrasi kependudukan. Oleh karena itu, imbauan tersebut diberikan untuk memastikan bahwa warung Madura tetap memenuhi aturan administrasi yang berlaku.

Selain itu juga diungkapkan oleh Mudra jika keputusan ini sebenarnya untuk melindungi mereka para penjaga warung Madura tersebut, karena bisa saja atau ditakutkan jika nanti ada oknum saat di malam hari yang mereka lakukan berbagai tindakan meresahkan dan mengganggu semacam kebut-kebutan, mabuk-mabukan bahkan melakukan perbuatan kriminal.







Meskipun ada imbauan untuk tidak berjualan selama 24 jam, perlu dicatat bahwa langkah ini diambil berdasarkan kebijakan kecamatan atau Lurah Penatih sendiri. Sejauh ini, Satpol PP hanya melakukan penertiban administrasi kependudukan dan memberikan imbauan kepada pemilik warung Madura. Tidak ditemukan masalah terkait kekurangan KTP pada warga saat dilakukan pendataan di Penatih.

Dengan adanya imbauan ini, diharapkan warung Madura di Penatih dapat tetap beroperasi sesuai dengan waktu yang ditentukan, sambil memastikan bahwa administrasi kependudukan terjaga dengan baik. Hal ini juga dapat menjadi contoh bagi warung-warung lainnya dalam menjalankan kegiatan usaha mereka dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku.

Semoga bisa dikondisikan untuk sebagaimana baiknya mengenai peraturan ini, tentu saja jika para pemilik warung Madura di Penatih tersebut protes. Tapi cukup setuju sih dengan alasan keduanya yaitu untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan di malam hari. Masalahnya warung Madura yang jaga sedikit, tentu itu sangat mengkhawatirkan jika sampai terjadi tindak kejahatan mengenai pada mereka.


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2