Robot anjing alias robodog (robot dog), terus mengalami perkembangan yang menarik nih Gan. Meski belum dibawa ke medan perang/konflik, beberapa cabang militer AS telah memakai robodog untuk misi patroli di pangkalan sebagai pengganti anjing asli. Inovasi di segmen robodog ditawarkan oleh perusahaan AS bernama Throwflame yang berbasis di Ohio. Perusahaan swasta tersebut membuat robodog bernama Thermonator, yang dilengkapi perangkat penyembur api (flamethrower). Diklaim jadi penyembur api pertama berbasis robot.

Menurut informasi di website resmi Throwflame, Thermonator yang dipasangi sistem penyembur api ARC Flamethrower bisa menyemburkan api sampai jarak 9 meter. Saat ini, robot ini baru dijual untuk kalangan sipil dengan harga US$9.420. Robodog ini dioperasikan memakai sistem First Person View, sebuah konsep pengendalian drone populer yang juga digunakan di medan perang Ukraina. Operator dibekali konsol seukuran gadget/gawai untuk mengendalikan Thermonator.

Thermantor dipandu oleh perangkat Light Detection and Ranging atau LIDAR, teknologi laser berdaya rendah dan aman bagi mata yang mengukur cahaya yang dipantulkan dari pulsa pendek untuk membuat peta 3D suatu lingkungan dengan cepat dan akurat. Sistem ini juga telah dipakai untuk memandu drone untuk beroperasi di lingkungan padat, terutama perkotaan. Perangkat LIDAR tersebut dipasang pada picatinny rail, selain LIDAR; scope, bipod dan aksesoris lainnya bisa dipasang.



Menurut Throwflame, Thermonator dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan, pengelolaan pertanian, konservasi, penghilangan salju dan es, serta untuk tujuan hiburan dan efek khusus. Sejauh ini belum ada ketertarikan dari pihak militer untuk sistem penyembur api berbasis robodog ini.

Kemampuan untuk menyerang musuh tanpa membahayakan nyawa pasukan, merupakan taktik praktis yang luar biasa di medan perang Ukraina. Sesuatu seperti Thermonator bisa memiliki daya tarik yang besar, terutama jika robot ini memiliki kemampuan otonom yang lebih kuat. Apalagi jika kemampuan Thermonator digunakan untuk menyerang orang-orang yang terburu-buru masuk ke dalam parit, hal tersebut bisa menjadi ancaman yang menakutkan.

Di sisi lain, informasi mengenai Thermonator masih terbatas Gan. Semisal berapa lama waktu operasinya sampai seberapa jauh robot bisa dikendalikan. Tapi, pihak Throwflame mengklaim jika Thermonator telah dilengkapi abterai dengan masa pakai yang panjang, serta kemampuan fast chargerpada baterai tersebut.



Sebagai tambahan informasi bagi Agan, penyembur api (flamethrower) telah digunakan sebagai senjata oleh tentara Jerman mulai tahun 1911 sampai era Perang Dunia 2. Senjata ini telah memberikan dampak yang menghancurkan dalam konflik yang terjadi dengan membakar parit tempat persembunyian musuh dan memicu ketakutan. Namun, kelemahan senjata ini adalah jarak tembak yang terbatas.

Di sisi lain, perkembangan kendaraan darat tak berawak yang digunakan untuk operasi pertempuran bisa dibilang lambat dibandingkan kendaraan udara tak berawak (UAV). Namun, dengan perang Rusia-Ukraina yang memaksa kedua kubu menggunakan drone dalam jumlah masif, kemungkinan akan mendorong pengembangan robodog untuk operasi di garis depan.






Referensi Tulisan: Throwflame
Sumber Foto: sudah tertera