Armada Laut Hitam Rusia kembali mengalami kerugian Gan, pasalnya pada Minggu (21/04/2024), salah satu Mbah Buyutkapal militer Rusia mengalami kerusakan setelah terkena serpihan rudal Ukraina. Dalam sebuah postingan di X pada 21 April, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan jika kapal Kommuna yang sedang sandar di Teluk Sevastopol mengalami kerusakan setelah serangan rudal.

Ukraina tidak menyebut senjata apa yang digunakan dalam serangan ke Sevastopol, tapi analis pertahanan mengatakan serangan memakai rudal anti-kapal Neptune. Pihak Ukraina masih menilai seberapa parah kerusakan kapal, meski tidak tenggelam, kapal dipastikan tidak akan berlayar dalam waktu dekat. Sementara video yang beredar di media sosial menunjukkan asap mengepul dari kapal Kommuna.

Mengutip artikel bulgarianmilitary.com, Gubernur Sevastopol, Mikhail Razvazaev, membenarkan bahwa militer Rusia berhasil menembak jatuh rudal yang ditujukan ke kapal yang ditambatkan di Teluk Sevastopol. Serangan tersebut menyebabkan terjadinya kebakaran kecil karena puing-puing yang berserakan di darat. Namun, dia tidak menyebut ada kapal yang mengalami kerusakan.



Pihak The War Zoneyang mendapat citra satelit dari Planet Labs Inc mengatakan bahwa, berdasarkan gambar yang diambil satelit, Kommuna berlabuh di Sevastopol sejak 20 April. Berdasarkan citra satelit, kapal yang dimaksud tidak mengalami kerusakan yang terlihat dengan jelas.

Bisa jadi, video kapal yang terbakar bukan Kommuna. Tapi, karena Rusia sendiri tidak segera mengakui ada kapal yang rusak, padahal ada bukti videonya, itu berarti klaim Ukraina kemungkinan benar. Di sisi lain, sulit menilai kapal hanya berdasarkan foto satelit.



Sebagai pengingat bagi Agan, Kommuna pertama kali memasuki layanan aktif dengan menyandang nama "Volkhov" pada tahun 1915 dan ditugaskan sebagai kapal penyelamat kapal selam serta kapal penyelamat untuk Armada Baltik Angkatan Laut Rusia. Meskipun lahir sekitar seabad yang lalu, Kommuna telah mengadopsi desain lambung katamaran (lambung ganda) yang sekarang banyak digunakan oleh kapal modern. Kapal Kommuna saat ini punya tugas utama untuk evakuasi kapal selam yang mengalami musibah.

Lambung ganda kapal pada awalnya dimaksudkan untuk menyediakan ruang bagi kapal selam berlabuh dan benda-benda yang diselamatkan. Saat kapal menjalani upgrade (ditingkatkan) selama bertahun-tahun dan dimensi kapal selam tumbuh jauh lebih besar, area lambung katamaran tersebut menjadi tempat berlabuh bagi kapal selam penyelamat kompak, kapal selam yang lebih kecil yang dikendalikan dari jarak jauh, serta bagian puing yang telah diangkat ke kapal. 

Kommuna dilengkapi kapal selam penyelamat deep-submergence rescue (DSRV) AS-28 yang dirancang untuk menyelam sedalam 1.000 meter. Kommuna telah lama bermarkas di Sevastopol, Krimea. Sejak Januari 2012, Kommuna telah menjadi bagian dari kapal penyelamat yang berbasis di Sevastopol. Kapal ini sudah aktif berdinas sejak Revolusi Rusia dan dua Perang Dunia, melayani di Angkatan Laut Kekaisaran Rusia, Soviet, dan sekarang Federasi Rusia.



Sejak 2016, Kommuna dimodernisasi untuk bisa mengangkut bangkai kapal selam atau kargo yang tenggelam di laut dalam. Tanpa Kommuna, kapal selam Armada Laut Hitam masih bisa beroperasi, tapi seandainya jika kapal selam mengalami kecelakaan dan tenggelam, ini akan jadi masalah besar. Pasalnya Kommuna adalah satu-satunya kapal penyelamat kapal selam yang dimiliki Armada Laut Hitam. Tanpa kehadirannya, operasi penembakan rudal Kalibr dari kapal selam Rusia akan terganggu.

Kommuna pertama kali dibuat pada Mei 1912 dan bertugas tiga tahun kemudian. Saat ini usianya 111 tahun. Kapal ini menjadi kapal militer tertua di militer Rusia dan di dunia. Kommuna juga punya prestasi dengan selamat dari dua Perang Dunia. Sebagai tambahan bagi Agan, Armada Laut Hitam memulai perang dengan tiga lusin kapal perang besar, salah satunya adalah Kommuna. Dan setelah dua tahun, sepertiga kapal perang mereka telah hancur dan ditenggelamkan. Meski telah menjadi semacam artefak dan barang langka, namun hal itu tidak memberinya status istimewa di zona perang yang brutal.







Referensi Tulisan: The War Zone& bulgarianmilitary.com
Sumber Foto: sudah tertera